DETAIL.ID, Jambi – PT Agronusa Alam Sejahtera (AAS), pemilik konsesi HTI di Sarolangun sangat prihatin atas ketidakmampuan pemerintah mengatasi perambahan dan perusakan hutan dalam konsesi, yang semakin meluas dan terang-terangan.
Bahkan tanaman yang sudah diusahakan ditanam dengan baik harus ditebangi dan dirusak oleh kelompok oknum inisial (AF) yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas ilegal drilling.
Namun demikian PT AAS masih punya kepedulian dan tanggung jawab sosial memperbaiki ruas jalan yang semakin rusak parah menjadi lebih baik, seperti Desa Rantau Raso, Desa Bunut dan Desa Ladang Peris. Ini berdampak positif kepada perekonomian petani sawit untuk mengangkut hasil panen sawitnya ke industri yang dituju
Manajer Produksi PT AAS, Firman Purba mengakui bahwa sebagian kawasan konsesi mereka dijadikan tambang ilegal drilling oleh oknum inisial (AF). Namun dirinya membantah jika memberi izin kepada mereka.
“Kami tidak pernah memberi izin kepada siapa pun. Perbuatan mereka itu ilegal menurut kami. Berkali-kali telah kami laporkan ke pihak-pihak yang berwajib namun setelah diperiksa tetap saja mereka beroperasi. Saya tidak mengerti kenapa bisa?” katanya kepada detail, belum lama ini.
Menurut Firman, lokasi ilegal drilling KM 51 itu tidak jauh memasuki areal PT AAS persisnya di RT 29 Dusun Kunangan Jaya II yang berbatasan dengan PT REKI.
“Kami tidak pernah memberikan peluang namun setiap pelaporan kami ke pihak yang berwajib atau yang terkait, memang ditindaklanjuti, tetapi tetap saja mereka beroperasi.
Kalau kami sendiri tidak mungkin mau bertindak sendiri, pasti akan bentrok. Oleh sebab itu kami selalu membuat laporan tertulis,” ujarnya.
Apakah pernah bertemu dan menegur langsung pihak pengusaha ilegal drilling inisial (AF)? Firman menjawab belum pernah. Yang pernah bertemu hanya pihak sekuriti dan humas.
“Saya tidak pernah bertemu dengan beliau, tetapi humas dan sekuriti kami sudah beberapa kali. Saya pernah melarang melalui surat tertulis yang saya tujukan kepada saudara Fuad,” ucapnya.
Reporter: Tholip
Discussion about this post