DETAIL.ID, Jayapura – Pemerintah Provinsi Papua menyiapkan opsi lockdown, bila jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) meningkat, opsi tersebut akan diputuskan dalam empat hari kedepan, setelah mendapat perkembangan dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Papua.
“Saya masih memberikan kesempatan kepada Satgas untuk melakukan pemetaan penyebaran virus tersebut. Kalau semakin mengkhawatirkan, opsi lockdown akan saya ambil untuk menyelamatkan masyarakat di Papua,” kata Gubernur Papua Lukas Enembe, di Jayapura, Sabtu, (21/3).
Lukas menerangkan jumlah PDP di bumi cenderawasih mencapai tujuh orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 333 orang.
“Ini cukup memprihatinkan,” ujarnya, Seperti dilansir medcom (21/3/2020).
Gubernur mengaku, dalam pekan ini pihaknya juga akan menggelar pertemuan dengan bupati se-Papua, untuk membahasa penanganan Covid-19 di Papua.
“Kita juga akan melakukan pertemuan dengan seluruh bupati untuk mengambil keputusan karena sejumlah kabupaten sudah mengambil sikap untuk lockdown. Jadi kita akan sepakati bersama apakah lockdown atau tidak,” ucapnya.
Dia mengaku bakal menutup pintu masuk menuju Papua melalui bandara dan pelabuhan selama 14 hari. Dia melanjutkan bila menutup akses masuk bisa menekan angka penyebaran virus korona, maka opsi jarak sosial diberlakukan untuk mengganti pilihan lockdown.
Sekretaris Daerah (Sekda) Papua, Hery Dosinaen mengatakan Pemprov Papua menjamin stok pangan aman selama masa siaga darurat korona, hingga 17 April 2020. Pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi untuk ketersediaan barang dan pangan di Papua.
“Stok beras aman hingga empat bulan ke depan. Sedangkan persediaan gula dan bahan pokok lain masih harus dipantau secara ketat,” ujar Hery.
Discussion about this post