DETAIL.ID, Jambi – Mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas mengirimkan pesan hangat pada calon penerusnya.
Surat itu ia tuliskan dalam laman web pribadinya. Bepe membubuhkan judul “Surat Untuk Cah Bagus”.
Cara Bepe cukup langka. Tidak banyak tokoh panutan yang melakukan hal seperti ini demi memotivasi pemain muda.
Gayung bersambut, Bagus Kahfi yang harus menepi sejak awal maret lalu pun bersemangat. Ia memposting penggalan surat tersebut dalam akun Instagramnya. Tentu dengan menautkan link surat lengkapnya.
Mengawali suratnya, ia bertanya kabar dan mendoakan agar keadaan Bagus baik. Bambang meminta maaf baru sempat menuliskan semua. Ia tidak ingin mengganggu Fokus bintang muda timnas tersebut.
Bambang sadar betul, bahwa pengaruh media sosial sangat besar. Pujian berlebihan membuat jemawa, hujatan bertubi meruntuhkan moralitas.
“Saranku jangan terlalu khawatir dengan cederamu. Selama kowe ikut petunjuk dan saran dari tim medis, serta menjalani semua proses dengan baik dan benar, maka kowe akan baik-baik saja” tulisnya.
Gelombang harapan netizen yang ingin sang bintang muda kembali merumput begitu besar. Tentunya itu berpengaruh pada psikologis. Rasa tidak sabar akan muncul, dan itu harus dibendung.
“Cedera itu mudah sembuh, yang sulit itu trauma paska cedera. Jadi kembalilah ke lapangan jika semuanya sudah benar-benar pulih, baik secara medis terlebih lagi psikologis. Jangan pernah kembali bermain dalam keadaan belum seratus persen. Karena benturan pertama ketika kowe mulai bermain nanti, “berpotensi” mempengaruhi seluruh cerita yang sedang kowe tulis dalam karirmu.”
Melalui surat itu, Bepe mengungkapkan kisahnya. Ia pernah merasakan hal serupa. Cedera parah, patah kaki di usia 21 tahun.
Cerita yang tak banyak diketahui. Ia baru mengawali musimnya dengan cemerlang, namun apa daya malang tak dapat ditolak, untung tak mampu diraih.
Dalam kisahnya, ia menyebut, butuh 8 bulan untuk pemulihan. “Bersabarlah. Jangan pedulikan mereka (netizen) yang menyemangati (baca: meracuni) dengan ingin segera melihat kowe bermain. Sekali lagi jangan kowe pedulikan. Ikuti saja saran tim medis, TITIK.”
Bepe juga manasihati, agar tidak terpengaruh atas julukan-julukan netizen latah sejarah. Ia tidak ingin julukan itu menjadi beban besar, maupun kesombongan besar.
“Dahulu aku selalu disebut-sebut sebagai the next Kurniawan Dwi Julianto. Saat ini kowe pun dijuluki the next Bambang Pamungkas”
“Oh iya khusus untuk julukan the next Bambang Pamungkas tadi ndak perlu terlalu kowe pikirkan. Asal kowe tahu, jika dulu senior kita Kurniawan Dwi Yulianto pun juga dijuluki the next Ricky Yakobi” ungkapnya.
Di akhir surat, Bepe kembali menegaskan untuk fokus pada penyembuhan dan pemulihan fisik.
Dengan menyisipkan sedikit kisahnya ia menyemangati, “Jika dulu delapan bulan setelah cedera, aku mampu kembali bermain dengan normal dan menjadi pencetak gol terbanyak Tiger Cup 2002. Maka kowe pun pasti bisa melakukan hal yang sama.”
“Piala Dunia U20 sudah di depan mata. Kowe memiliki dua kesempatan langka yang mungkin tidak akan dimiliki oleh generasi pesepak bola lain di masa yang akan datang. Bermain di Piala Dunia di hadapan publik sendiri, dan berprestasi untuk Indonesia” lanjutnya.
Bepe berpesan, “Jadilah pahlawan bagi cerita yang kowe tulis dengan tintamu sendiri”.
Discussion about this post