Connect with us

DAERAH

Mensos Risma Ingin Bangun Community Center SAD, Bupati MFA: Kita Mendukung

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Batanghari – Bupati Batanghari Jambi, Muhammad Fadhil Arief (MFA) sangat mendukung terobosan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini soal multi senter Suku Anak Dalam (SAD) Sungai Terap, Kecamatan Batin XXIV.

“Pertama kita sadari bahwa sudah banyak yang dilakukan pemerintah dari zaman orde baru, bagaimana membuat Suku Anak Dalam (SAD) atau Suku Kubu hidup layak,” kata MFA kepada detail sepulang dari lokasi pemukiman SAD.

MFA berujar hal sama juga telah dilakukan LSM terhadap komunitas SAD daerah itu, tapi belum ada formula yang tepat, sehingga mereka bisa hidup seperti masyarakat umum.

“Saya juga tawarkan kepada Menteri Sosial bagaimana mereka bisa hidup seperti kita dengan formula tepat,” ucap ayah empat anak ini.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

Menurut MFA kelompok SAD sejak dulu memang hidup di rimba, berarti jangan tempat tinggal mereka dipindahkan ke tempat lain. Tapi bagaimana mereka hidup di rimba, namun kehidupan mereka layak seperti kehidupan masyarakat lainnya.

“Maka nanti akan di bangun multi senter di lokasi mereka berdomisili sesuai usulan Bu Menteri Sosial. Kita sepakati itu, kewenangan yang bisa dilakukan pemerintah daerah akan kita lakukan bagaimana mereka bisa hidup layak,” kata suami Zulva.

Orang nomor satu Bumi Serentak Bak Regam ingin anak-anak SAD bisa sekolah, bisa berobat secara rutin dan bisa menjalankan ibadah. Hak sipil SAD sebagai warga negara sudah di penuhi setelah data base kependudukan selesai.

“Sehingga nanti kita dapat forsi yang jelas apa yang kita lakukan. Mungkin nanti kita akan tindaklanjuti dengan pihak pemerintah provinsi sehingga punya penanganan bersama,” katanya.

Penanganan dan perhatian SAD menurut MFA selama ini dilakukan masing-masing pemerintahan. Misalnya, pemerintah daerah dengan forsi pemerintah daerah, LSM dengan forsi LSM, pemerintah Pusat juga begitu. Kini, kolaborasi ini yang perlu di bangun dengan formula baru agar kelompok SAD bisa hidup sebagaimana mestinya.

“Proses rekam e-KTP berdasarkan laporan Dirjen Dukcapil melalui Dinas Dukcapil Batanghari berjumlah 200 SAD di Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV. Ini merupakan peningkatan yang bagus dan ini harus kita tuntaskan,” ucapnya.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

SAD berdomisili dalam wilayah Kabupaten Batanghari saat ini diperkirakan mencapai 2.668 orang. Jumlah ini terdiri dari 658 Kepala Keluarga (KK) dan ini harus di kejar supaya semuanya bisa di rekam data kependudukan.

“Agar nanti perencanaan menjadi baik kalau datanya sudah jelas. Selama ini datanya masih ngawur-ngawur. Kemudian rute SAD melangun juga harus kita kuasai. Apakah rute mereka dari Desa Jelutih ke Desa Hajran,” ujarnya.

Ada adat budaya SAD yang pelan-pelan akan di rubah. Seperti mereka bilang tak bisa rumahnya atap berbahan seng karena akan menghalangi dewa mereka datang. MFA langsung menawarkan solusi atap rumah SAD berbahan nipah.

“Bu Mensos bertanya, Nipah itu apa? Saya katakan bahwa Nipah adalah budaya Batanghari yang di bawahnya akan lebih nyaman. Sewaktu cuaca panas akan terasa sejuk dan sewaktu cuaca dingin dia akan lebih hangat,” katanya.

Usulan atap Nipah bagi rumah kelompok SAD Sungai Terap dari Bupati MFA seketika dapat persetujuan Temenggung. MFA juga ingin secara perlahan merubah pola hidup sehat SAD agar menggunakan jamban. Dengan demikian tak ada lagi SAD buang air besar di semak belukar dan mandi di sungai.

[jnews_element_newsticker newsticker_title=”Baca Juga ” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” number_post=”7″ post_offset=”1″]

“Seperti yang kita lihat mereka banyak terkena penyakit kulit dan diare. Jadi transpormasi kebiasaan ini kita lakukan pelan-pelan. Alhamdulillah Bu Mensos sepakat dan ini memang perlu dorongan pemerintah Pusat. Karena kadang-kadang pemukiman mereka menyentuh wilayah konsesi atau sebagian daerah hutan-hutan produksi. Kita minta Mensos menjadi pengungkit bagaimana kehidupan sosial SAD bisa berubah,” ujarnya.

Reporter: Ardian Faisal

DAERAH

Gubernur Jawa Barat Bersama Bupati Bekasi Pimpin Pembongkaran Bangunan Liar di Gabus Bekasi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Bekasi – Ratusan bangunan liar di kawasan Kampung Gabus, yang membentang dari Desa Srimukti hingga Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, dibongkar oleh petugas pada Jumat, 14 Maret 2025 pagi.

Pembongkaran ini dilakukan sebagai langkah awal untuk normalisasi aliran sungai guna mencegah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.

Pembongkaran dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengan menggunakan ekskavator.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turut hadir dan memimpin proses pembongkaran bersama Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang.

Keduanya menyaksikan pembongkaran dari sebuah jembatan yang berjarak sekitar lima meter dari bangunan pertama yang dirobohkan, yaitu sebuah warung semi permanen yang terletak di depan SMPN 2 Tambun Utara, sekitar 300 meter dari pintu tol Gabus.

Dedi menegaskan bahwa pembongkaran ini merupakan langkah penting untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

“Ini adalah upaya serius untuk memastikan kawasan ini tidak lagi dilanda banjir seperti yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025,” ujar Dedi.

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, memastikan bahwa tidak ada penghuni bangunan yang menolak saat proses pembongkaran dilakukan.

“Bangunan yang kami tertibkan itu kira-kira 100-an. Alhamdulillah, tidak ada penolakan dari penghuni, malah mereka mendukung karena ini untuk kemaslahatan umat,” ujar Ade di lokasi pembongkaran.

Ade menjelaskan bahwa setelah pembongkaran selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan normalisasi sungai dengan melebarkan dan mengeruk aliran sungai agar dapat menampung lebih banyak air.

“Nanti akan dilakukan normalisasi hari ini. Sungai akan dilebarkan dan dikeruk untuk meningkatkan kapasitas tampung air, sehingga banjir tidak terulang lagi,” katanya.

Pembongkaran bangunan liar ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Satpol PP Jawa Barat, Polres Metro Bekasi, Polsek Tambun Selatan, dan Koramil 01/Tambun.

Kehadiran aparat keamanan ini bertujuan untuk memastikan proses pembongkaran berjalan lancar dan aman.

Pembongkaran bangunan liar dan normalisasi sungai diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Kampung Gabus.

Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dengan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.

“Kami berharap, dengan normalisasi ini, masyarakat tidak lagi mengalami banjir dan dapat hidup lebih tenang,” tutur Bupati Ade Kuswara.

Reporter: Yayat Hidayat

Continue Reading

DAERAH

Pemkab Merangin Gelar Safari Ramadhan di Lima Tempat

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Pemkab Merangin menggelar Safari Ramadhan 1446 H di Desa Lantak Seribu Kecamatan Renah Pamenang. Pada Safari itu, Bupati Merangin H. M. Syukur diwakili Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Sukoso pada Jumat malam, 14 Maret 2025.

Safari Ramadhan itu hanya dihadiri segelintir pejabat, Kadis Kominfo Merangin M. Arief bersama Kabid LKI Dinas Kominfo Merangin berikut dua orang stafnya dan Kapala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Suheri.

Dikatakan Bupati sebagaimana disampaikan Sukoso pada acara yang difokuskan di Masjid Masjid Attaqwa itu, tujuan dilakukannya Safari Ramadhan salah satunya untuk menyampaikan program-program kerja Bupati dan Wakil Bupati Merangin 2025-2030.

“Sesuai dengan visi Merangin Baru, ada empat aksi prioritas utama. Aksi pertama pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya. Aksi kedua memantapkan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan,” ujar Sukoso.

Sedangkan aksi ketiga lanjut Kadis Parpora Kabupaten Merangin ini, mewujudkan perekonomian daerah yang inklusif dengan skema ekonomi hijau berbasis berbagai keunggulan daerah.

Dimana terang Sukoso, Bupati akan menyambut investasi dengan insentif kemudahan berusaha, membangun pabrik beras modern dan mengembangkan kawasan strategis kabupaten serta Geopark Merangin Jambi.

Aksi keempat terang Sukoso, membangun tata kelola Pemerintahan yang baik, maju, dan bersih berbasis teknologi informasi 5.0. Untuk itu bupati akan berkantor di setiap kecamatan secara bergilir untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Tampil sebagai penceramah pada Safari Ramadhan itu, Ustadz H. Abdul Kholik yang mengupas habis tentang empat golongan orang yang dirindukan surga.

Sementara itu, Pemkab Merangin juga menggelar Safari Ramadhan 1446 H di lokasi lainnya. Wabup Merangin H. A. Khafid Moein memimpin Safari Ramadhan di Masjid Al Iklas Desa Mentawak Kecamatan Nalotantan.

Sedangkan Sekda Merangin Fajarman memimpin jalannya Safari Ramadhan 1446 H di Masjid Rajo Tiangso Desa Muara Madras Kecamatan Jangkat. Meskipun sempat diguyur hujan, namun jemaah sangat ramai memadati masjid tersebut.

Kapolres Merangin AKBP Roni Syahendra memimpin Safari Ramadhan di Masjid Al Muqorrobin Desa Tunggul Bulin Kecamatan Tabir Ilir. Para pejabat di jajaran Polres Merangin dan Pemkab Merangin tampak hadir.

Ketua DPRD Merangin M Rivaldi memimpin jalannya Safari Ramadhan di Masjid Al Azhar Desa Tanjung Ilir Kecamatan Tabir Timur. Ratusan jemaah terlihat khusyuk mengikuti jalannya acara. (*)

Continue Reading

DAERAH

Ini Interupsi Bupati H M Syukur pada High Level Meeting TPID

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Gubernur Jambi, H. Al Haris pimpin jalannya High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi yang diikuti para Bupati/Wali Kota se-Provinsi Jambi, di lantai II Gedung Mahligai Bank 9 Jambi pada Jumat, 14 Maret 2025.

Pada Rakor dalam rangka menjaga stabilitas pasokan barang dan harga pangan dalam bulan suci Ramadhan 1446 H dan menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1446 H tersebut, Bupati Merangin H. M. Syukur melakukan interupsi.

“Nanti Bank Indonesia (BI) bisa cek, perputaran uang. Saya melihat sekarang ini masyarakat cendrung menyimpan uangnya. Satu sisi positif menghemat, tapi pasar cenderung tidak bergerak, ini sedikit mengkhawatirkan,” ujar Bupati Merangin.

Selain itu, H. M. Syukur pada interupsi itu juga mengatakan, kucuran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) menurun. Bupati Merangin minta ada intervensi dari bank, supaya uang di bank jangan menumpuk.

Sebelumnya Bupati Merangin melaporkan kepada Gubernur Jambi H. Al Haris, bahwa semua harga komoditi kebutuhan pokok di pasaran dalam Kabupaten Merangin stabil, bahkan harga itu cenderung turun, seperti cabai rawit, cabai merah dan bawang.

“Begitu juga dengan stok beras pada bulan suci Ramadhan 1446 H ini sampai Hari Raya Idul Fitri 1446 H, dalam kondisi aman. Selain itu Pak Gubernur, saya sudah keliling hampir semua kecamatan memantau jalan pada musim hujan ini sebagian besar rusak,” kata Bupati.

Gubernur Jambi pada Rakor itu, berterimakasih kepada TPID Provinsi Jambi dan TPID seluruh Kabupaten/Kota di Jambi, termasuk TPID Kabupaten Merangin yang telah bekerja keras untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran.

“Harga yang stabil, mudah dijangkau, lancar distribusinya dan tidak ada kelangkaan-kelangkaan, sehingga tidak menimbulkan kemahalan harga untuk masyarakat,” ujar Gubernur Jambi.

Tampak hadir mendampingi bupati Merangin pada High Level Meeting TPID Provinsi Jambi tersebut, Plt. Kepala Bapeda Kabupaten Merangin Zainal Abidan dan Kabag Ekonomi Setda Merangin Daryanto. (*)

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads