DETAIL.ID, Jambi – Usai meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi terhadap tenaga pendidik dan peserta didik di Makorem 042 Garuda Putih, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim berkunjung ke Universitas Jambi pada Selasa, 21 September 2021 siang.
Kedatangan Mendikbud Ristek ke kampus Universitas Jambi disambut oleh Rektor Universitas Jambi Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc.,Ph.D. Adapun kedatangan sosok yang akrab disapa Mas Menteri ini ke Universitas Jambi adalah untuk berdialog bersama civitas mahasiswa Universitas Jambi (Unja) yang bertempat di Balairung Universitas Jambi.
Pada sesi dialog yang juga dihadiri oleh para pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jambi, Nadiem menegaskan bahwa dosen dan mahasiswa harus paham akan dinamika dunia.
“Dosen dan mahasiswa harus mengerti perkembangan dinamika dunia luar, ke depan dunia yang kita hadapi adalah dunia yang sangat berbeda. Penuh tantangan oleh karena itu kita harus sama-sama terus berinovasi guna menjawab tantangan dan perubahan dunia yang begitu cepat,” kata Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim pada saat acara dialog civitas akademika Universitas Jambi.
Sementara itu Muhammad Sugihartono, selaku perwakilan dari pihak rektorat Universitas Batanghari (Unbari) yang menghadiri acara mengungkapkan bahwa di kampusnya sendiri tenaga pendidik terus berupaya untuk mendorong program kewirausahaan mahasiswa.
Namun di samping itu, ia juga mengungkapkan berbagai persoalan pendidikan kepada Nadiem. Salah satunya yaitu persoalan akreditasi bagi PTS dan juga persoalan terkait regulasi penerimaan mahasiswa baru bagi PTS.
“Seleksi masuk perguruan tinggi negeri mempunyai banyak jalur masuk, salah satunya jalur mandiri sebagai jalur masuk terakhir. Ini merupakan salah satu persoalan bagi kami PTS di mana sangat sulit untuk memperoleh mahasiswa baru,” kata Sugihartono.
Ia menambahkan, bahkan di saat pandemi Covid-19 tidak sedikit PTS yang akhirnya kolaps, oleh karena itu perlu regulasi bagi penerimaan mahasiswa baru.
Kemudian, Kurnia Nanda selaku perwakilan dari mahasiswa Unja juga mengungkapkan persoalan pendidikan yang ada di Universitas Jambi. Adapun hal yang menjadi sorotan Presiden Mahasiswa Unja ini adalah bantuan kuota Bidik Misi kepada mahasiswa kurang mampu.
“Banyak di antara kawan-kawan mahasiswa yang tergolong kepada mahasiswa kurang mampu, mungkin bisa dipertimbangkan untuk kuota beasiswa bidik misi bagi mahasiswa kurang mampu Pak. Karena persoalan kemiskinan masih cukup tinggi di Jambi,” kata Kurnia Nanda.
Menjawab keluh kesah dari para peserta dialog, Nadiem mengatakan bahwa persoalan pendidikan merupakan hal yang tidak mudah. Namun ia mengapresiasi Bapak-bapak semua para pimpinan PTN maupun PTS serta adik-adik mahasiswa semua.
“Terkait persoalan regulasi PTN dan PTS tidak ada diskriminasi di situ, untuk PTN kuantitas mahasiswa sudah diatur sesuai dengan rasio jumlah dosen. PTS perlu berinovasi untuk menaikkan kualitas. Kita tentu tahu bahwa calon mahasiswa pasti ingin menempuh pendidikan di tempat yang baik,” ujar Nadiem Makarim.
Sementara Gubernur Jambi yang turut hadir di lokasi mendampingi Mendikbud Ristek mengatakan bahwa kedatangan Mendikbud Ristek merupakan semangat bagi dunia pendidikan Provinsi Jambi untuk terus berbenah dan semakin memperbaiki institusi pendidikan.
“Ya. Saya kira dengan kedatangan Pak Menteri kali ini, merupakan semangat bagi dosen maupun mahasiswa Unja sendiri agar terus berinovasi dan bisa menjawab tantangan jaman,” ujar Gubernur Jambi, Al Haris.
Setelah acara dialog bersama civitas akademika selesai Mendikbud Nadiem Makarim langsung bergegas menuju mobil. Ia tidak banyak menjawab pertanyaan dari wartawan, namun ketika disinggung terkait bagaimana komitmen Kemendikbudristek terhadap persoalan pendidikan SAD di Provinsi Jambi. Ia mengatakan akan meninjau langsung ke lokasi SAD terlebih dahulu.
“Iya, ini mau ke lokasi pemukiman SAD untuk meninjau langsung kondisi SAD. Yang pasti kita akan terus berusaha agar akses pendidikan dapat dinikmati oleh seluruh warga masyarakat Indonesia,” ujar Mas Menteri Nadiem Makarim.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post