DETAIL.ID, Jambi – Pecinta kopi pasti tahu dengan jenis kopi liberika. Liberika memiliki aroma yang sangat unik dan memiliki cita rasa pahit yang lebih kental. Desa Mekar Jaya, Kecamatan Betara, Tanjungjabung Barat merupakan daerah yang membudidayakan tanaman ini.
Pohon kopi liberika ini berukuran lebih besar daripada jenis kopi lainnya. Biji kopinya pun lebih besar daripada kopi robusta dan arabika. Namun, bobot buah keringnya hanya 10 persen dari bobot basahnya.
Kopi liberika dipanen sebanyak 3 kali dalam setahun. Panen tersebut dibagi menjadi panen besar dan panen kecil.
Panen besar pada bulan Februari menghasilkan 3 sampai 4 ton biji kopi. Sedangkan panen kecil pada bulan Oktober menghasilkan 10 karung biji kopi dengan harga Rp 34.000 per kilogram untuk green bean dan Rp 2.500 per kilogram untuk biji kopi basah.
Menurut salah seorang petani kopi Mekar Jaya, Roni pada Senin, 21 Maret 2022, hasil panen tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan hidup petani kopi di desa Mekar Jaya ini. Oleh sebab itu, petani kian mengganti kopi dengan membudidayakan pinang.
“Dengan panen segitu, tidak cukup untuk kebutuhan keluarga sehingga harus ada komoditi lain. Makanya pinang masuk dan kopi ditumbang. Tetapi kopi ini tidak ditumbang semua, ada yang disisakan untuk tambahan pendapatan,” kata Roni.
Ia menambahkan kini tanaman kopi liberika pun semakin berkurang. Pada batang pohon kopi liberika ini banyak terdapat penyakit jamur. Ironisnya, jamur ini mudah menular ke tanaman kopi lainnya sehingga pohon kopi yang telah terkena jamur harus segera dimusnahkan.
“Jika pohon kopi yang terkena penyakit jamur ini tidak ditumbang, maka akan menjalar ke tanaman lain. Jamur ini lah penyebab kopi berkurang di desa ini,” ujar Roni.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post