DETAIL.ID, Tebo – Suku Anak Dalam (SAD) di daerah Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi hanya bisa pasrah terhadap harga TBS Sawit yang tak kunjung kembali ke harga yang layak.
Salah satunya yang mengungkapkan keredahannya pada awak media yakni, Gentar pria SAD tulen yang telah lama hidup sebagai petani sawit.
Di tengah harga penetapan Pokja Disbun dimana harga rata-rata tertinggi TBS di wilayah Provinsi Jambi mencapai angka Rp 2.507,29 dan paling rendah Rp 1.975,69 untuk sawit dengan usia tanam 3 tahun.
Harga yang diterima oleh Gentar dan masyarakat di Desanya sangat berbeda drastis. Bayangkan, ia mengungkap jika TBS petani di daerahnya itu hanya dihargai di angka Rp 1.000 di tengah harga pupuk yang kini sedang melangit.
“Sawit cuman Rp 1.200 Bang di sini, itu jual ke tengkulak kami,” kata Gentar, Jumat 17 Juni 2022.
Sama dengan petani sawit kebanyakan, Gentar juga sangat tidak terima dengan harga TBS yang sedang tidak baik-baik saja. Saking tidak terimanya ia bahkan meminta agar keluhannya soal rendahnya harga TBS petani segera dicari solusinya oleh pemerintah.
“Beritakanlah Bang, minta tolong itu pemerintah kami biar harga TBS stabil lagi seperti dulu,” ujar Gentar dengan penuh harap.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post