DETAIL.ID, Merangin – Warga Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin mengeluhkan suara menggelegar yang berasal dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sabang Sawit Nusantara (SSN) yang berada di Desa Kukus, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun.
Soalnya suara keras tersebut setiap hari pasti terdengar. Bukan hanya tengah malam, kadang siang dan sore hari selalu terdengar keras. Apalagi jarak antara lokasi pabrik dan pemukiman warga berjarak kurang lebih 5 kilometer.
“Kenyamanan kami beristirahat sudah tidak ada lagi akibat suara menggelegar yang berasal dari pabrik SSN yang berada tak jauh dengan desa saya,” kata Yanto, warga Lantak Seribu pada Kamis, 15 September 2022.
Suara keras yang tiap hari terdengar sudah hampir satu tahun namun tidak pernah ada satu orang perusahaan pun yang datang untuk menjelaskan kejadian tersebut.
“Sampai saat ini belum ada pemberitahuan apapun dari perusahaan terkait dengan suara yang keluar dari pabrik. Jangan dianggap remeh. Saya sangat trauma dengan suara menggelegar akibatnya susah untuk tidur,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini pihak perusahaan terkesan acuh tak acuh dengan situasi mesin yang suaranya bikin orang tidak nyaman.
“Mereka tidak peduli dengan apa yang menimpa kami. Tidak satupun yang datang menemui masyarakat. Saya juga sudah berusaha untuk minta penjelasan terhadap manajer PT SSN tapi tidak diindahkan bahkan nomornya langsung tidak aktif. Kami minta Pemerintah Sarolangun turun tangan. Jika diabaikan kami akan turun ke jalan,” ucapnya.
Sementara itu terkait keluhan warga Desa Lantak Seribu, Juliardi, Manajer PT SSN belum memberi respons. Saat dikonfirmasi melalui nomor ponselnya bernada aktif tetapi tidak diangkat. Pesan WhatApp pun tak dibalas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun, Kurniawan mengatakan, jika warga ada keluhan silakan disampaikan melalui kantornya.
“Kalau ada keluhan dari warga kirimkan saja keluhannya ke Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun. Kalau soal AMDAL, mereka punya,” ujarnya.
Reporter: Daryanto
Discussion about this post