DETAIL.ID, Jakarta – Salah satu masalah pada jenis kelamin pria yang tak jarang diabaikan oleh kebanyakan pria ternyata bisa berdampak serius, diantaranya penyakit peyronie.
Dikutip laman Mayo Clinic, penyakit peyronie adalah kondisi non-kanker akibat jaringan parut atau fibrosis berkembang di penis.
Hal ini menyebabkan penis melengkung ketika ereksi, dan terasa menyakitkan.
Penyakit peyronie akan membuat pria kesulitan berhubungan seks, atau meraih dan memertahankan ereksi.
Bagi sebagian pria, penyakit ini juga bisa memicu stres dan kecemasan.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit peyronie tidak hilang dengan sendirinya namun akan tetap bertahan atau justru memburuk.
Oleh karena itu, diperlukan penanganan sejak dini untuk mencegah penyakit tersebut bertambah parah atau memperbaiki gejala.
Menjalani pengobatan dapat membantu memperbaiki gejala seperti nyeri, penis membengkok atau melengkung, dan penis yang memendek.
Awak media telah merangkum berbagai sumber terpercaya, diperoleh kesimpulan ternyata tanda dan gejala penyakit peyronie bisa muncul tiba-tiba atau berkembang secara bertahap.
Gejala paling umum meliputi:
• Jaringan parut: sering juga disebut plak, berupa benjolan datar atau jaringan keras yang dapat dirasakan di bawah kulit penis. Ini berbeda dari plak yang dapat menumpuk di pembuluh darah.
• Lengkungan pada penis: penis mungkin melengkung ke atas atau ke bawah atau menekuk ke satu sisi.
• Masalah ereksi: penyakit peyronie membuat penis kesulitan mendapatkan atau memertahankan ereksi (disfungsi ereksi). Seringkali, pria melaporkan disfungsi ereksi sebelum awal gejala penyakit peyronie.
• Penis memendek: penis menjadi lebih pendek akibat penyakit peyronie.
• Nyeri pada penis: nyeri penis dapat dialami dengan atau tanpa ereksi.
• Gangguan penis lainnya: pada beberapa pria dengan penyakit peyronie, penis yang ereksi mengalami penyempitan, lekukan atau berbentuk seperti jam pasir.
Kondisi penis melengkung atau mengecil yang terkait penyakit peyronie bisa memburuk secara bertahap.
Namun pada titik tertentu, kondisi itu biasanya stabil setelah 3-12 bulan atau lebih.
Nyeri saat ereksi cenderung membaik dalam satu hingga dua tahun. Tetapi jaringan parut, penis yang mengecil, dan melengkung tetap bertahan.
Pada beberapa pria, penis melengkung dan rasa nyeri terkait penyakit peyronie dapat membaik tanpa perlu menjalani pengobatan.
Oleh karena itu, segeralah temui dokter apabila kita melihat tanda atau gejala penyakit peyronie, terutama jika rasa nyeri, penis melengkung, mengecil, atau masalah bentuk penis lainnya sudah mengganggu aktivitas seksual bersama pasangan.
Perawatan dini memberikan peluang bagi kita untuk memperbaiki kondisi tersebut, atau mencegahnya menjadi lebih buruk.
Discussion about this post