DETAIL.ID, Jakarta – Kelenjar tiroid adalah bagian tubuh manusia yang ada di leher. Sewaktu-waktu, kelenjar tiroid ini bisa mengalami kelainan karena hormon tiroid.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan ada tiga kelainan yang bisa muncul pada kelenjar tiroid. Mulai dari hipertiroid atau kelebihan hormon tiroid, hipotiroid atau kekurangan hormon tiroid, dan benjolan tiroid.
“Kelainan ini bisa menyebabkan perubahan fungsi. Untuk benjolan tiroid sebenarnya bisa diketahui sejak dini,” kata Dante Senin, 28 November 2022.
Benjolan atau nodul tiroid mungkin jadi salah satu kelainan pada kelenjar tiroid yang cukup berbahaya. Sebab benjolan ini bisa menjadi penyakit kanker tiroid yang mengancam jiwa.
Menurut Mayo Clinic, nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi cairan yang terbentuk di dalam tiroid. Tiroid sendiri merupakan kelenjar kecil yang terletak di pangkal leher, tepat di atas tulang dada Anda.
Ketika benjolan muncul di kelenjar tiroid sebenarnya bisa diketahui sedini mungkin. Misalnya kata Dante dengan cara meraba atau saat menelan ludah.
“Benjolan bisa diketahui dini dengan melakukan perabaan leher dan menelan ludah. Apabila terdapat gerakan benjolan ketika menelan ludah berarti ada nodul,” kata Dante.
Dante mengatakan nodul atau benjolan tiroid ada di hampir 50 persen populasi manusia. Benjolan ini juga sebagian besar jinak.
Jika nodulnya ganas, tetap bisa diobati hingga sembuh. Asalkan benjolan ganas tersebut diketahui sedini mungkin dan ditangani dengan benar.
“Yang ganas bisa diobati 100 persen sembuh jika ditangani dengan baik. Mari kita cegah kematian karena keganasan tiroid dengan melakukan deteksi dini kelainan tersebut,” kata dia.
Gejala nodul tiroid
Kebanyakan nodul tiroid tidak menimbulkan tanda atau gejala. Namun terkadang beberapa nodul menjadi sangat besar sehingga dapat:
– Dirasakan
– Terlihat sebagai pembengkakan di pangkal leher
– Mengalami kesulitan menelan
Dalam beberapa kasus, nodul tiroid juga bisa menghasilkan tiroksin tambahan, berupa hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid.
Tiroksin ekstra ini dapat menyebabkan gejala kelebihan produksi hormon tiroid (hipertiroidisme), seperti:
– Berat badan menurun tanpa alasan
– Keringat berlebih
– Detak jantung cepat atau tidak teratur.
Kanker nodul tiroid
Tidak semua nodul atau benjolan tiroid bisa menyebabkan kanker. Walau demikian, Anda tidak bisa membedakan sendiri mana nodul yang bersifat kanker dan mana yang jinak.
Sebagian besar nodul tiroid kanker tumbuh lambat dan mungkin kecil saat dokter menemukannya. Kanker tiroid yang agresif jarang terjadi dengan nodul yang besar, kencang, tetap, dan tumbuh cepat.
Sebaiknya, rutin melakukan pemeriksaan agar Anda bisa benar-benar mengetahui, apakah nodul tiroid bersifat kanker atau jinak.
Discussion about this post