Rentin menyampaikan balasan cuaca ekstrem yang terjadi Jumat, 23 Desember 2022 sampai Senin, 26 Desember 2022 setidaknya ada satu orang meninggal dunia dan satu orang luka tamat tertimpa pohon yang tumbang terkena tornado. Selain itu, puluhan bangunan dan fasilitas lazim (fasum) rusak.
“Satu orang korban meninggal dunia dan satu orang luka balasan tertimpa pohon di Kota Denpasar. Bangunan dan kemudahan umum yang rusak 90 unit. Nilai kerugian akhir cuaca ekstrem ini sedikitnya tercatat Rp 763,5 juta,” ujarnya Selasa, 27 Desember 2022.
Secara keseluruhan, pihaknya mencatat setidaknya ada 147 peristiwa terkait cuaca ekstrem yang melanda Bali semenjak Jumat, 23 Desember 2022 sampai Senin, 26 Desember 2022 di seluruh daerah Bali.
“Sedikitnya ada 147 kejadian yang didominasi pohon tumbang, tanah longsor, banjir, gelombang tinggi dan angin ribut,” kata Rentin.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan ada 14 provinsi yang ditetapkan siaga menghadapi peluangcuaca ekstrem pada masa tanggal 27-28 Desember 2022.
Sebanyak 14 provinsi itu di yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten dan Bali. Kemudian Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Potensi kawasan yang perlu siaga itu diambil menurut platform info Prakiraan Berbasis Dampak BMKG.
“Informasi Prakiraan Berbasis Dampak hingga level kecamatan dapat diakses di laman signature.bmkg.go.id,” kata Dwikorita dalam keterangannya, Selasa, 27 Desember 2022.
BMKG juga sudah memetakan kesempatancurah hujan dengan intensitas signifikan selama abad tanggal 27 Desember 2022 – 2 Januari 2023 di beberapa tempat.
Terkait dengan potensi intensitas curah hujan lebat hingga sangat lebat, diperkirakan terjadi di sembilan daerah adalah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.