DETAIL.ID, Jambi – Universitas Jambi semakin gencar mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat.
Kali ini, dosen Fakultas Pertanian, Unja menggelar Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) selama kurang lebih 5 bulan yang dimulai dari Juli 2022 hingga Desember 2022.
Program PPM tersebut dilaksanakan di Kelurahan Mudung Laut, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Para akademisi itu berperan mengembangkan Iptek bagi masyarakat, terkhususnya petani.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 4 orang dosen dengan kealian yang berbeda. Mereka adalah Dr. Ir Heri Junedi, M.Sc bidang keahlian Pengelolaan Tanah dan Air, Ir. Endriani, M.P bidang keahlian Konservasi Tanah dan Air serta Dr. Ir. Hj. Sunarti, S.P., M.P., IPU bidang Manajemen DAS.
Ditambah satu orang dosen muda yang energik, Diah Listyarini, S.P., M.Si dengan bidang keahlian Ilmu Tanah. Selain dosen, kegiatan ini juga melibatkan beberapa orang mahasiswa.
Berdasarkan keterangan yang diterima DETAIL.ID dari tim pelaksana, Kelurahan Mudung Laut merupakan salah satu wilayah pertanian perkotaan di Kota Jambi.
Daerah tersebut juga telah ditetapkan sebagai daerah pertanian organik pada tahun 2018 oleh Pemerintah Provinsi Jambi.
Sementara itu, pengabdian ini bermitra dengan kelompok tani Teman Abadi yang telah aktif sejak tahun 1975 di Kelurahan Mudung Laut.
Kelompok tani Teman Abadi sebagain besar membudidayakan tanaman padi sawah dan hortikultura. Tim pelaksana mendapati sebuah potensi pada kelompok tani tersebut, yakni mereka melakukan budi daya bersamaan dengan usaha ternak sapi dan bebek.
“Kondisi seperti itu berpotensi untuk menerapkan sistem pertanian yang terintegrasi tanaman- ternak. Hal itu dapat mendorong peningkatan pendapatan petani serta pertumbuhan ekonomi wilayah secara berkelanjutan,” demikian keterangan tertulis tim pelaksana pengabdian pada Minggu 4 Desember 2022.
Usai memperoleh data terkait permasalahan dan potensi yang dimiliki Kelompok Tani Teman Abadi, para akademisi ini melakukan pengabdian yang bertajuk “Internalisasi Usaha Tani Berbasis Zero Waste Agriculture“.
Zero Waste Agriculture pada dasarnya merupakan usaha tani berkelanjutan dalam meningkatkan pendapatan petani.
Konsep usaha tani ini bertujuan untuk meniadakan limbah melalui pengelolaan proses produksi dengan minimasi, segregasi dan pengolahan limbah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat internalisasi teknologi tepat guna pada kelompok tani Teman Abadi dalam pengolahan limbah pertanian berbasia zero waste agriculture dan dapat menghasilkan produk bernilai ekonomis dari pengolahan tersebut,” ujarnya.
Terdapat beberapa permasalahan di kelompok tani Teman Abadi yang mereka temukan dan perlu diperbaiki seperti produksi, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan manajemen usaha tani.
Untuk memecahkan permasalah tersebut, para akademisi ini memberikan beberapa solusi. Mulai dari pembekalan materi serta terjun langsung melakukan demonstrasi pembuatan produk olahan limbah usaha tani.
Berkat pendekatan dan ilmu yang diberikan oleh keempat dosen itu, kelompok tani Teman Abadi berhasil menciptakan produk olahan limbah usaha tani. Produk tersebut yakni tricho kompos, biochar, pupuk organik cair dan briket sekam.
“Selain itu juga ada pelatihan dan pendampingan tentang biopestisida,” tambahnya.
Para akademisi itu berharap, kegiatan pengabdian itu dapat mendukung keberlajutan usaha tani dan juga dapat meningkatkan pendapatan petani di Kelurahan Mudung Laut.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post