Pakar hukum pidana mewakili Koalisi, Feri Amsari mengaku pihaknya sudah mengantongi banyak bukti yang mengaitkan beberapa praduga kecurangan KPU selama proses verifikasi partai penerima Pemilu.
“Yang mengindikasikan ada perintah pusat. Yang mengindikasikan ada peran sekretariat. Yang mengindikasikan ancaman sekretariat, maupun bahaya dari komisioner,” kata Feri dikutip dari terusan YouTube CNN Indonesia TV, Rabu, 28 Desember 2022.
Feri menyampaikan pihaknya total sudah menghimpun bukti dari 19 tempat, berisikan 12 kabupaten dan tujuh provinsi yang mengindikasikan praduga kecurangan KPU selama proses verifikasi partai.
Bukti-bukti tersebut, kata beliau, akan pihaknya rangkai selaku materi aduan koalisi ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Kepolisian.
“Kita juga telah banyak memperoleh bukti lain, sedang dikumpulkan sobat-sobat,” kata Feri.
Menurut Feri, Koalisi akan menyerahkan laporan tersebut terhadap DKPP dan Kepolisian secara bertahap. Upaya itu dilaksanakan untuk menandakan pihaknya tak akan main-main merespons dugaan kecurangan yang dikerjakan KPU.
Di sisi lain, dia juga berharap para pihak terlibat untuk mengakui kesalahannya dan segera mengundurkan diri. Dia menegaskan penyelenggara pemilu harus diisi orang-orang baik demi kelancaran Pemilu.
“Yang tidak tercela mampu mengambil alih posisi semoga seluruh tahapan terus bisa berlangsung dengan baik,” katanya.
Sebelumnya, suatu rekaman percakapan teranyar mengungkap praduga arahan dari pejabat KPU untuk menggagalkan ‘Partai U’ dalam verifikasi nyata partai politik.
Rekaman itu diduga ialah perbincangan antara pejabat di KPU sentra dengan salah satu komisioner KPUD. Pejabat KPU terperinci-terangan menginstruksikan biar meloloskan berkas semua partai kecuali Partai U.
“Dengan waktu yang hanya cuma satu hari, sedangkan aba-aba pimpinan agar ini partai-partai nih kondusif, kecuali satu, Partai U,” kata salah satu pejabat KPU yang dirahasiakan namanya.
Hingga info ini ditulis, belum ada respons dari Komisioner KPU terkait dugaan penjegalan Partai U selama verifikasi aktual di NTT.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Komisioner Idham Holik dan Ketua KPU Hasyim Asy’ari lewat pesan singkat tetapi tak mendapat respons.