Fredrik mengakui rekaman percakapan yang dimiliki CNN Indonesia yaitu suaranya dan Kepala Biro Teknis Penyelenggara Pemilu Melgia Carolina Van Harling. Dia berkata percakapan itu berjalan ketika proses verifikasi kandidat akseptor pemilu.
Meski demikian, Fredrik menampik ada isyarat untuk menggagalkan Partai U. Menurutnya, percakapan itu cuma membicarakan dilema teknis di lapangan.
“Pada saat verifikasi administrasi mau masuk ke positif, saya berkoordinasi dengan KPU RI, dalam hal ini distributor teknis, untuk meminta arahan terkait dengan kondisi data yang ada,” kata Fredrik ketika ditemui CNN Indonesia di Kupang, Selasa, 27 Desember 2022.
Fredrik mengatakan ada sejumlah partai yang memasukkan kembali data mereka. Padahal, partai-partai itu telah ditetapkan menyanggupi syarat.
Dia memastikan semestinya hanya partai yang belum memenuhi syarat yang memasukkan data baru. Karena banyak pertanyaan dari bawahannya, Fredrik mengajukan pertanyaan eksklusif ke Melgia.
Fredrik menentukan obrolan itu bukan soal menggagalkan partai tertentu. Dia membantah ada aba-aba untuk menggagalkan ‘Partai U’.
“Coba diperhatikan secara utuh rekaman itu semoga jangan hingga kita salah menafsirkan yang bahu-membahu,” ujarnya.
Dia mengaku tak tahu siapa yang menyebar rekaman tersebut. Menurutnya, penyebaran rekaman itu memunculkan salah tafsir.
“Sesungguhnya percakapan saya yang saya sampaikan pada teman-sahabat untuk meyakinkan mereka bahwa tidak ada yang harus dianaktirikan atau dianakemaskan,” ujarnya.
Sebelumnya, CNN Indonesia mendapat rekaman yang berisi arahan KPU RI untuk menggagalkan “Partai U”. Dalam rekaman itu, Fredrik meminta petunjuk terhadap Melgia terkait masalah teknis. Namun, Melgia justru membicarakan instruksi untuk tidak meloloskan partai tertentu.
“Dengan waktu yang hanya cuma satu hari, sedangkan instruksi pimpinan biar ini partai-partai nih kondusif, kecuali satu, Partai U,” ujar Melgia dalam rekaman itu.
CNNIndonesia.com sudah menelepon Melgia untuk menanyakan kebenaran rekaman itu. Namun, Melgia menyebut hal itu tidak benar.