Aksi pelaku dugaan penculikan itu terekam kamera CCTV dan videonya beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @lensa_berita_jakarta.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyampaikan peristiwa itu terjadi pada Jumat, 9 Desember 2022. Sehari berselang peristiwa itu lantas dilaporkan ke pihak berwajib.
Berdasarkan rekaman CCTV, kata Komarudin, tampakkesan korban tidak terpaksa untuk mengikuti si terduga pelaku.
“Makara itu dugaan penculikan sebagaimana video yang beredar, jadi jika dilihat dari video dapat dicermati bahwa anak itu tidak dipaksa naik ke bajaj, bila tampakdalam video mereka jalan memang berdua. Ada orang remaja diikuti bawah umur terus masuk ke dalam,” tuturnya dikala dihubungi, Senin, 19 Desember 2022.
Disampaikan Komarudin, pihaknya sudah menyelidiki orang renta korban. Hasilnya, diketahui bahwa terduga pelaku ternyata kerap tiba ke kedai orang tua korban selama tiga bulan terakhir.
“Dan telah diketahui oleh bawah umur itu alasannya sering memperlihatkan penganan , mainan. Makara sudah cukup dikenal oleh anak-anak di lingkungan itu,” kata dia.
Sopir bajaj yang menjinjing korban, lanjut Komarudin, juga telah dimintai keterangan. Namun, sopir bajaj mengaku tak tahu bahwa anak yang dibawanya itu yaitu korban penculikan.
“Sopir bajaj tidak tahu ini siapa. Dikira orang tua dan anak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Komarudin menuturkan dikala ini pihaknya tengah mencari CCTV lain di sekitar lokasi yang merekam aksi penculikan tersebut.
“Kita carikan rangkaian kejadian tersebut tergolong ciri-ciri khusus yang mampu kita gambarkan alasannya adalah informasi dari orang bau tanah masih belum rincian,” ucap Komarudin.
Komarudin menyebut polisi telah menyebarluaskan foto korban ke penduduk . Diharapkan masyarakat yang menyaksikan atau mengetahui keberadaan korban untuk pribadi melapor ke kantor polisi terdekat.