Connect with us

PERKARA

Bejat! 13 Pemuda Setubuhi 2 Anak di Bawah Umur di Batanghari, Tiga Pelaku Masih Diburu Polisi

DETAIL.ID

Published

on

Jambi – Sebanyak 13 pemuda melakukan aksi pencabulan terhadap 2 anak di bawah umur, warga Kota Jambi. Aksi bejat tersebut dilancarkan oleh para pelaku di 2 tempat berbeda di Kabupaten Batanghari.

Saat menggelar ungkap kasus pencabulan tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudistira menyampaikan bahwa awalnya, ibu korban melapor ke Polda Jambi pada 22 Januari 2023 karena kedua anaknya tak kunjung pulang ke rumah.

Kedua anak tersebut merupakan anak di bawah umur. Usianya masih 14 dan 13 tahun. Mereka baru ditemukan oleh orang tua korban pada 23 Januari 2023 di salah satu gubuk di Kabupaten Batanghari.

“Kedua korban adalah warga Kota Jambi yang menjadi korban dari sekelompok sebagian pria dewasa. Sebagian anak-anak di bawah umur yang melakukan tindakan persetubuhan dan pencabulan,” katanya.

Dirkrimum Polda Jambi menjelaskan, awalnya kedua anak tersebut sedang bermain di luar rumah pada malam hari, sekitar pukul 19.00 WIB. Kala itu cuaca sedang hujan.

Kemudian datanglah beberapa orang dengan mengendarai sepeda motor menghampiri mereka. Korban diajak bicara dan diduga diiming-imingi sesuatu. Hingga mereka mau menuruti para pelaku dan pergi bersama para pelaku.

“Kedua anak ini dibawa kedua tempat terpisah. Pertama adalah SD di Batanghari. Kedua dibawa ke rumah pelaku oleh beberapa anak,” katanya.

“Apa yang dilakukan di sana adalah persetubuhan, dipaksa, disetubuhi kedua korban,” ujarnya lagi.

Kemudian setelah itu korban dibawa ke salah satu rumah pelaku. Korban pun kembali disetubuhi oleh pelaku.

Sampai esok harinya, Senin sore, 23 Januari 2023. Kedua korban ditinggalkan oleh pelaku di sebuah pondok dan ditemukan oleh orang tuanya pada malam harinya.

Tak terima dengan peristiwa yang menimpa kedua putrinya, orang tua korban langsung melapor ke Polda Jambi, pada malam itu juga.

“Alhamdulillah setelah kita lakukan penyelidikan, dengan mendatangi TKP, kita menemukan dari CCTV orang-orang yang kita duga melakukan perbuatan yang dilaporkan oleh ibu korban,” ujarnya.

“Kita berhasil mengungkap 10 orang tersangka. Termasuk 3 lagi yang belum kita tangkap namun kita sudah mengantongi nama-nama pelaku tersebut,” katanya lagi.

Dirreskrimsus merinci adapun inisial para pelaku yakni, untuk yang melakukan persetubuhan di SD ada 2 orang M (18) dan AM (18. Kemudian di rumah salah satu tersangka 2 orang yakni II dan FF (18). “Nah FF ini 2 kali. Satu lagi di rumah kosong,” ujarnya.

Sementara pelaku yang juga melakukan persetubuhan dan yang sedang diburu oleh pihak kepolisian berinisial D dan A. Sisanya yang melakukan pencabulan berinisial S, R, A, J, dan S.

Terhadap para pelaku, kata Andri, semua tersangka ditahan. “Termasuk kita akan mengungkap dan menangkap 3 orang pelaku yang saat ini belum bisa diamankan. Pasal yang dikenakan Pasal 81 dan 82 UU 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya tidak main-main, minimal 5 tahun maksimal 12 tahun,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita

PERKARA

Cekcok Berujung Laporan Polisi, Emak-emak Ini Dijerat Pasal Penganiayaan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Seorang wanita berinisial SNT (32) harus berurusan dengan hukum setelah terlibat cekcok dan berujung tindakan penganiayaan terhadap wanita berinisial LD (48).

Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa berawal ketika SNT dan LB cekcok perihal lapak jualan di warung kopi milik pelapor tepatnya di Jalan Orang Kayo Pingai, Kelurahan Talang Banjar, Kecamatan Jambi Timur pada 5 Februari lalu. Saat itu tersangka pun melontarkan kata-kata kasar.

“Lalu tersangka melakukan penganiayaan kepada korban dengan mengusapkan cabai giling ke muka korban dan sempat terjadi perkelahian dan tersangka mencolok mata korban,” kata Kapolsek Jambi Timur, AKP Edi Mardi pada Senin kemarin, 24 Maret 2025.

Korban yang tak terima dengan kejadian tersebut lantas melapor ke Polsek Jambi Timur. SNT pun akhirnya diamankan oleh Polsek Jambi Timur berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/B-08/II/2025/SPKT/Polsek Jambi Timur /Polresta Jambi/Polda Jambi tertanggal 05 Februari 2025.

“Atas laporan tersebut Polsek Jambi Timur berhasil mengamankan tersangka pada tanggal 23 Februari 2025, dibawa ke Polsek Jambi Timur guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Kapolsek.

Polisi mengaku bahwa kasus ini sempat dimediasi, namun tak berujung pada titik temu untuk diselesaikan secara restorstive justice. Kasus SNT pun tetap berlanjut.

Kini SNT berstatus tersangka atas tindak pidana penganiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

Sidang Dakwaan Bandar Narkoba Jambi, Terdakwa Luput dari Pasal TPPU

DETAIL.ID

Published

on

Pengendali jaringan narkoba Jambi, Helen Dian Krisnawati. (DETAIL/Juan)

DETAIL.ID, Jambi – Terdakwa kasus narkotika Helen Dian Krisnawati menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jambi pada Kamis, 20 Maret 2025.

Dalam dakwaan JPU, Helen disebut-sebut sebagai pengendali jaringan narkotika Jambi bersama-sama dengan kaki tangannnya, Didin alias Diding Bin Tember dan juga Arifani alias Ari Ambok.

Dalam dakwaan primair yang dibacakan JPU, perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dengan Pasal 114 ayat 2 junto Pasal 132 ayat 2 UU RI Nomor 35 tahun 2009.

Subsidair, diancam pidana melanggar Pasal 112 ayat 2 junto pasal 132 ayat 1 UURI No 35 tabun 2009 tentang Narkotika. Lebih subsidair, melanggar Pasal 112 ayat 2 junto Pasal 132 ayat 2, dan lebih subsidair lagi perbuatan terdakwa melanggar Pasal 112 ayat 2 junto Pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Usai pembacaan dakwaan, Majelis Hakim yang diketuai oleh Dominggus Silaban bertanya kepada terdakwa Helen, apakah paham dengan dakwaan JPU dan mempersilakan terdakwa berkomunikasi dengan penasihat hukumnya.

“Kami mengajukan eksepsi (pembelaan) yang mulia,” ujar salah satu kuasa hukum Helen.

Majelis Hakim pun lantas menetapkan bahwa sidang akan dilanjutkan pada 10 April 2025 mendatang dengan agenda pembacaan eksepsi dari terdakwa.

Usai Helen, sidang dengan agenda dakwaan berlanjut dengan terdakwa Didin alias Diding bin Tember. Untuk sidang Didin, kuasa hukum tidak menyampaikan eksepsi atas dakwaan JPU.

Sidang bakal berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi pada 15 April mendatang, sementara terdakwa Arifani alias Ari Ambok bakal menghadapi sidang dengan agenda tuntutan pada hari yang sama.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

Satgas Garuda PKH Eksekusi Kebun Sawit PT Kirana Sekernan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Satgas Penertiban Garuda Kawasan Hutan (PKH) kembali melakukan penertiban terhadap kebun sawit yang berada di dalam kawasan hutan.

Terbaru, kebun sawit milik anak usaha Perusahaan Goup Tri Putra Persada yakni PT Kirana Sekernan/Brahma Bhina Bhakti yang beralamat di Km 54 Desa Suko Awin Jaya, Sekernan, Muarojambi disita satgas pada 13 Maret 2025.

Informasi beredar dari lahan seluas 7.237 hektare, Satgas Garuda melakukan eksekusi dan penyitaan lahan kebun kelapa sawit milik PT Brahma Bhina Bhakti/Kirana Sekernan seluas 1.073,29 hektare.

Dari berbagai dokumentasi lapangan, tampak Satgas Garuda memasang plang pemberitahuan pada 1 titik di Desa Suak Putat, Kecamatan Sekernan.

“Lahan perkebunan sawit Seluas 1.073 hektare ini dalam penguasaan Pemerintah Republik indonesia C.q Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH),” sebagaimana tertulis dalam plang tersebut.

Adapun dalam Perpres No 5 Tahun 2025 Tentang Penertiban Kawasan Hutan. Perusahaan ataupun masyarakat dilarang memperjualbelikan dan menguasai lahan tanpa izin satgas penertiban kawasan hutan.

Sementara hingga berita ini terbit, manajemen PT Brahma Bhina Bhakti/PT Kirana Skernan belum dapat dikonfimasi.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads