Jika kondisinya demikian, maka beras apa yang terbaik dimakan untuk menangkal kenaikan gula darah?
Karbohidrat pada nasi putih dipecah menjadi glukosa di dalam tubuh. Hal inilah yang membuat kadar gula dalam darah bisa meningkat saat terlampau banyak mengonsumsi nasi putih.
Hal ini jelas jadi masalah. Pasalnya, orang Indonesia terbiasa makan dengan nasi. Hidangan rasanya tak lengkap jika tanpa nasi.
Tapi tak perlu cemas, Anda masih bisa mengonsumsi nasi tanpa perlu takut kadar gula darah naik. Dokter seorang ahli gizi klinis dari RSIA Melinda, Bandung Johanes Casay Chandrawinata mengatakan bahwa mengubah jenis beras mampu membantu mencegah kenaikan kadar gula darah.
Beras terbaik untuk menghalangi diabetes
Beberapa jenis beras disarankan untuk mereka yang mengidap diabetes. Beras-beras ini memiliki kandungan yang lebih sehat dan mampu mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.
“Jadi tetap boleh makan nasi, tetapi bukan dari beras-beras yang nasinya pulen. Ada banyak, kok, beras yang elok buat yang diabetes,” kata Johanes ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (27/12).
Berikut berbagai jenis beras terbaik untuk menghalangi kenaikan gula darah.
1. Beras merah
Beras merah memiliki faedah yang cukup baik bagi para penderita diabetes. Bukan alasannya kandungan karbohidratnya yang sedikit, tapi alasannya adalah kandungan seratnya yang berlimpah.
Serat, kata Johanes, mampu menciptakan Anda cepat kenyang dan tahan lebih lama. Serat gampang dicerna, sehingga metabolisme badan pun berjalan dengan tanpa gangguan.
“Beras merah kandungan serat lebih tinggi makanya lebih lama penyerapannya. Makanya, cocok untuk yang diet atau ingin menurunkan gula darah,” kata dia.
Menukil laman Medical News Today, sebuah studi yang dilakukan pada 2012 lalu memperoleh orang yang makan setidaknya dua takaran nasi merah per minggu mempunyai risiko diabetes tipe 2 11 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang yang jarang makan nasi.
Para peneliti menyimpulkan bahwa makan nasi merah dapat menolong menurunkan risiko diabetes tipe 2, terutama bila beralih dari nasi putih ke nasi merah. Hal ini kemungkinan terjadi alasannya adalah jumlah serat tidak larut dan magnesium yang lebih tinggi dalam beras merah.