Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Januari 2023 menyebutkan, kejadian gempa menghancurkan pada 2022 diawali dengan gempa bumi di Halmahera, Maluku Utara pada 10 Januari 2022 dan diakhiri oleh peristiwa gempa Kuningan, Jawa Barat pada 22 Desember 2022.
Kejadian gempa merusak tersebut menyebabkan jumlah korban jiwa 663 orang meninggal dan 1.563 orang luka-luka.
Adapun selama 2022 peristiwa gempa bumi yang menyebabkan efek besar yakni gempa Cianjur pada 21 November 2022 dengan magnitudo 5,6, episenter terletak di darat pada kedalaman 10 km.
Kejadian gempa Cianjur di Jawa Barat pada November 2022 lalu telah menyebabkan 635 meninggal, 1.083 orang luka-luka dan menimbulkan terjadinya bahaya ikutan (retakan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah).
Berdasarkan data Badan Geologi, menurut hasil penyelidikan, pemetaan permukaan dan bawah permukaan sumber gempa Cianjur yaitu sesar aktif berarah timur timur bahari dan barat barat daya yang terletak di kawasan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Kejadian gempa bumi merusak berikutnya yang menimbulkan dampak besar yakni gempa bumi Pasaman tanggal 25 Februari 2022 dengan magnitudo 6,2, episenter terletak di darat yang bersumber dari Sesar Sumatera pada kedalaman 10 km
Kejadian gempa Pasaman menyebabkan 27 meninggal, 457 orang luka-luka dan menyebabkan terjadinya bahaya ikutan berbentukretakan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah.
Kejadian gempa bumi merusak pada 2022 sebagian besar bersumber dari sesar aktif, dan beberapa bersumber dari zona penunjaman.
Gempa yang sumbernya belum terpetakan
Ada hal menarik dari insiden gempa merusak pada 2022 ialah terdapat beberapa kejadian gempa yang sumbernya belum teridentifikasi atau terpetakan yaitu gempa bumi Halmahera Utara pada 10 Januari 2022 dan 18 April 2022, gempa Pasaman pada 25 Februari 2022, gempa Ketapang pada 1 Juli 2022, gempa Cianjur pada 21 November 2022, dan gempa Situbondo pada 23 November 2022.
Kegiatan penyelidikan gempa bumi mesti terus dilaksanakan utamanya dalam mengidentifikasi karakteristik sumber-sumber gempa bumi yang belum teridentifikasi atau terpetakan.
“Data katalog insiden gempa menghancurkan dari Badan Geologi akan sangat membantu dalam mengidentifikasi sumber-sumber gempa bumi tersebut,” ujar Wahid.
Berdasarkan catatan dari Badan Geologi semenjak 2000 sampai 2022 telah terjadi sebanyak 5 hingga 26 peristiwa gempa bumi menghancurkan di Indonesia.
Kejadian gempa bumi merusak ialah gempa bumi yang sudah menyebabkan terjadinya korban jiwa, kerusakan bangunan, kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda. Kejadian gempa merusak pada 2022 adalah yang terbanyak kedua dalam kala waktu 22 tahun terakhir, di mana yang terbanyak pertama yaitu pada 2021.