Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan hal ini sejalan dengan kebijakan memperkuat sistem pembayaran dalam rangka mempertahankan momentum pemulihan ekonomi di dalam negeri.
“Kami akan melanjutkan ekspansi implementasi QRIS lewat seni manajemen 45 juta pengguna dan satu miliar volume transaksi pada 2023,” ujarnya dalam pertemuan pers, Kamis, 19 Januari.
Akhir tahun lalu, Perry menyebutkan jumlah pengguna QRIS mencapai 30 juta orang. Nantinya, jumlahnya bakal terus bertambah dan akan semakin membuat lebih mudah transaksi tanpa menggunakan uang tunai.
Selain itu, bank sentral bakal melakukan pengembangan fitur QRIS dan QRIS antarnegara. Dengan demikian, nantinya transaksi di aneka macam negara bisa menggunakan QRIS.
Sebelumnya, BI memang tengah mempersiapkan supaya QRIS bisa digunakan di 4 negara Asean lainnya selain Indonesia, adalah Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.
“Orang Thailand kalau ke Bali, Jogja, Bangka Belitung, mereka bisa bayar dengan QR Thailand, kita juga bila ke Thailand bisa langsung dipakai, ke Malaysia tiga bulan lagi implementasi sarat , Singapura juga,” kata Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, Selasa (6/12) kemudian.