“Sebagian akibat dari aktivitas sesar aktif dasar laut dan 47 insiden gempa bumi lainnya juga terjadi di maritim, tetapi diakibatkan oleh adanya subduksi konferensi lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kota Bandung Teguh Rahayu dalam informasi tertulis, Minggu, 1 Januari 2023.
Sedangkan, 640 gempa terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan 63 gempa yang lain terjadi juga di darat namun diakibatkan adanya kegiatan dalam lempeng tektonik Indo-Australia.
Rahayu menjelaskan, peristiwa gempa terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 hingga 370 km dengan rincian 1180 kejadian gempa dangkal (<60 km), 109 kejadian gempa menengah (60-300 Km) dan 1 kejadian gempa dalam (>300 Km).
Sedangkan, untuk magnitudo gempa terbesar yang tercatat yakni 6,4 dan magnitudo terkecil yang tercatat ialah 1.0. Sepanjang periode 2022, terdapat seratus enam kali gempa yang dicicipi yang di antaranya terdapat empat gempa menghancurkan.
Berikut peristiwa gempa merusak yang terjadi di kawasan Jawa Barat dalam kala 2022:
1. Gempa Sukabumi-Bayah pada 9 Oktober 2022 dengan M5,5 dan kedalaman 12 Km.
2. Gempa Cianjur pada 21 November 2022 dengan M5,6 dan kedalaman 11 Km.
3. Gempa Garut-Tasik pada 3 Desember 2022 dengan M6,4 dan kedalaman 118 Km.
4. Gempa Sukabumi pada 8 Desember 2022 dengan M5,8 dan kedalaman 104 Km.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh gosip yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.