Dikatakan Iriawan yang bersahabat disapa Iwan Bule, pencopotan ‘bahan’ koreografi itu hanya sebatas spanduk-spanduk. Dalam potensi itu PSSI memilih koregrafi tidak tidak boleh dalam mendukung Timnas Indonesia.
“Kaprikornus bahu-membahu yang diambil atau diamankan banner yang memang ada goresan pena yang kurang pas,” ujar Iwan Bule.
“Sehingga kalau koreo tidak ada persoalan,” ucap Iwan Bule menambahkan.
Iriawan menerangkan masalah pencopotan alat koregrafi La Grande Indonesia oleh pihak keamanan sudah akhir.
“Permasalahan juga telah tamat tadi, telah didiskusikan. Alhamdulillah tertib, kita besar hati menyaksikan suporter kita, bendera merah putih saja yang dikibarkan,” kata Iriawan.
Dalam potensi itu Iriawan juga berterima kasih terhadap suporter yang tidak menenteng flaer atau suar ke dalam stadion. Pasalnya menenteng dan menyalakan flare di stadion mampu berujung hukuman terhadap PSSI.
PSSI mengapresiasi suporter Indonesia yang memberikan perlindungan kepada Tim Merah Putih dengan cara yang cantik sejak tabrak sangkar melawan Kamboja dan Thailand.
“Tadi [ada flare] di luar lapangan. Alhamdulillah tidak ada sanksi kalau masih jauh di luar kan, terima kasih flare tidak masuk ke dalam,” tutur Iriawan.