Willy menilai praduga itu hanyalah upaya mencocokkan tanpa kebenaran alias cocoklogi. Dia menegaskan pertemuan Surya Paloh dan Luhut terjadi di London 13 Desember 2022. Sementara aba-aba Surya Paloh untuk para kader NasDem yang duduk di kursi dewan perwakilan rakyat dikerjakan di NasDem Tower, Jakarta, pada Senin (16/1) lalu.
“Ya itu cocoklogi namanya. Itu dia hal yang jauh panggang dari api bahkan,” kata Willy kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/1).
“Ya ketemu dengan Pak Luhut suatu hal yang terjadi. Toh, hubungan Pak Surya itu orang yang bisa menempatkan segala sesuatu, put anything in the right place,” tuturnya.
Sebelum mengumpulkan para kadernya, SuryaPaloh kedapatan berjumpa dengan Luhut–yang dikenal pula sebagai ajun Presiden RIJoko Widodo (Jokowi)–di Eropa pada 13 Desember tahun lalu.
Pertemuan itu terungkap melalui unggahan Instagram Wakil Ketua Dewan Pakar NasDem Peter F Gontha pada Jumat (13/1).
Sementara itu, Willy memberikan argumentasi Surya Paloh mengumpulkan kader elitenya di NasDem Tower, Jakarta, para Senin (16/1) adalah untuk memastikan langkah politik mereka tidak bias.
Willy menuturkan dalam konferensi itu Surya Paloh juga mengingatkan semoga kader NaDem terus mendukung pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres RI Ma’ruf Amin hingga periode jabatannya berakhir.
Selain itu, Willy mengatakan Surya Paloh meminta semoga Fraksi NasDem di dewan perwakilan rakyat memperjuangkan sistem Pemilu 2024 tetap memakai proporsional terbuka. Sebab, metode ini dianggap lebih demokratis dan berkeadilan bagi rakyat.
“Pak Surya hanya mengingatkan jangan slip of the tongue. Tetap menjaga integritas, tetap menjaga etika, apalagi adat dalam kita berkoalisi,” kata dia.
Willy juga mengungkapkan bahwa Surya Paloh menyinggung soal koalisi menuju Pemilu 2024. Saat ini, NasDem bareng Demokrat dan PKS berniat maju dalam ialah Koalisi Perubahan. Namun hingga saat ini belum ada deklarasi resmi terkait pembentukan koalisi itu.
NasDem dalam hal ini sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang diusung partai mereka. Sementara terkait cawapres, Surya Paloh menyerahkan kewenangan itu kepada Anies untuk memilih.
“Makara tidak atas dasar memaksakan kehendak. Kita kan tiba dengan, kalau pesan Pak Surya itu dengan kejuangan, dengan solidaritas, dengan satu nafas yang equal. Kan spirit awalnya membangun koalisi pergeseran ini equal partnership. Kecuali mau ada subkoordinasi satu dengan lainnya, itu hal yang berbeda,” ujar Willy.
(khr/kid)