Sementara itu, lebih banyak didominasi mata uang di daerah Asia terpantau menguat. Baht Thailand naik 0,23 persen, dolar Singapura tumbuh 0,24 persen, yuan China plus 0,21 persen, ringgit Malaysia menguat 0,09 persen, dan yen Jepang naik 0,26 persen.
Sedangkan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, rupee India turun 0,18 persen, won Korea Selatan ambruk 0,33 persen, dan peso Filipina jatuh 0,45 persen.
Mata uang utama negara maju lebih banyak didominasi menguat. Poundsterling Inggris plus 0,25 persen, euro Eropa menguat 0,19 persen, franc Swiss plus 0,28 persen, dolar Australia naik 0,58 persen, dan dolar Kanada plus 0,23 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi rupiah bergerak datar dengan kecenderungan melemah. Dolar AS menguat cukup tajam di sesi sebelumnya dipicu kegalauan perlambatan ekonomi.
“Investor menantikan risalah pertemuan FOMC dan memperkirakan The Fed akan kembali mengulangi hawkish rhetoric mereka,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.550 sampai Rp 15.700 per dolar AS pada hari ini.