Connect with us

DAERAH

Catat! 10 Februari Hanya 4.000 Truk Batu Bara yang Boleh Beroperasi! Ini Aturannya

DETAIL.ID

Published

on

Jambi – Tak lama lagi, penegakan hukum terhadap para pengemudi truk batu bara yang masih nekat parkir di bahu jalan di luar jam operasional akan segera dimulai oleh Pemerintah Provinsi Jambi bekerja sama dengan pihak Kepolisian.

Apani Saharudin, Asisten I Pemprov Jambi usai rapat bersama sejumlah OPD dengan para transportir batu bara mengatakan beberapa hari ke depan tepatnya, tanggal 10 Februari 2023. Truk batu bara yang boleh melintas di jam operasional hanya 4.000 truk saja.

Hal itu menurutnya sesuai dengan kapasitas Pelabuhan Talang Duku dan langkah ini ditempuh untuk mengurai kemacetan yang belakangan kian parah.

“4.000 perhari yang boleh operasional menuju ke pelabuhan, karena daya tampung pelabuhan kita maksimal sehari ya itu,” kata Apani, Senin 6 Februari 2023.

Untuk memecah kemacetan pun, Apani berujar Pemprov Jambi telah bekerja sama dengan pihak swasta untuk pengadaan kantong parkir. Lokasinya yakni di di Desa Simpang Terusan Km 9, Muara Bulian, Kabupaten Batanghari.

Menurutnya kantong parkir seluas 40 hektare tersebut dapat menampung sampai 3.000 truk batu bara, di kantong parkir tersebut juga akan ada fasilitas umum yang dapat digunakan oleh para sopir batu bara. Namun terkait retribusi yang dikenakan kepada para sopir, Apani menyerahkan kepada pihak swasta sebagai pengelola.

Selain itu muncul juga wacana untuk pengadaan BBM di lokasi kantong parkir. Namun terkait hal ini Apani belum mau banyak komentar. Tapi dia mengungkap BBM yang disediakan nantinya bukanlah BBM subsidi melainkan BBM Industri, sesuai peruntukannya.

“Mereka (pengelola) tadi menyampaikan akan menyiapkan (BBM) apakah dalam bentuk mobil tangki untuk pengisian bahan bakar solar industri, ya sambil jalanlah. Tadi mereka sampaikan sepanjang nanti ada rekan-rekan yang berkontrak mereka siap. Karena itu kontrak kan ada perjanjiannya juga,” ujarnya.

Pada saat penegakan hukum diberlakukan ke depan, 10 Februari mendatang, Apani pun kembali menegaskan agar para sopir batu bara jangan lagi parkir sembarangan.

“Yang jelas parkir di pinggir jalan tilang, silakan cari kantong parkir,” katanya.

Sementara itu Kadishub Provinsi Jambi, Ismed Wijaya mengayakan sampai saat ini pihaknya mendata terdapat 39 perusahaan transportir batu bara dengan jumlah truk sebanyak 9.344.

Untuk transportir tidak resmi atau yang belum terdata oleh Dishub, Ismed menegaskan mereka belum dapat beroperasi.

“Sepanjang mereka (sopir batu bara) belum menemukan transportir yang mau mewadahi mereka ya otomatis mereka tidak bisa beroperasi,” kata Kadishub Ismed Wijaya, Senin 6 Februari 2023.

Ismed menegaskan sampai saat ini pihaknya masih mengacu kepada Izin Usaha Jasa Pertambangan atau (IUJP) Kementerian ESDM.

“Kalau kita mau lihat semua aturan, ya sambil jalan lah kita benahi. Kalau dulu ada DO batu bara kita enggak ribut kan. Yang jelas dengan adanya IUJP, ada income dari penerimaan batu baranya, itu 2% PPH, 11 %PPN berapa besaran yang bakal masuk ke kas negara. Kalau dulu ga pernah masuk sekarang masuk, kita tunggu nanti perkembangannya. Insya Allah akan terjadi lonjakan PNBP,” ujarnya.

Diungkap juga oleh Ismed, dari pihak transportir sudah melakukan input data ke aplikasi sistem yang disediakan oleh pihaknya jumlahnya berkisar 9.344 truk.

“Itu mereka yang menginput. Transportir itu memasukkan datanya kendaraanya ke aplikasi. Berarti mereka punya kendaraan, punya unit,” katanya.

Dengan jumlah tersebut, meski kesadaran dari pihak transportir cukup tinggi untuk melakukan pendaftaran kendaraannya. Namun Ismed mengatakan jika sampai saat ini stiker batu bara yang dipesan oleh transportir baru mencapai 6.000-an.

“Saya rasa nanti dalam aksi penegakan hukum, nanti mereka (transportir) akan muncul,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengeluarkan surat kepada seluruh perusahaan tambang, hingga ke TUKS di Talang Duku.

“Kepada perusahaan tambang dilarang keras bagi kendaraan yang tidak ada stiker jangan memuat batu bara. Kemudian bagi pelabuhan TUKS jangan sampai dia memberikan kesempatan untuk kendaraan batu bara yang tidak mempunyai stiker itu bongkar di pelabuhan. Nanti kami laporkan,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita

DAERAH

H M Syukur Berang, Warga Buang Sampah Sembarangan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin, H. M. Syukur sempat berang dan minta tolong pedagang dan pengunjung Pasar Baru Bangko dan pasar-pasar lainnya, untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, sehingga tidak berserakan dan kotor.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Bupati ketika memantau tempat pembuangan sampah di Pasar Baru Bangko didampingi Kadis Lingkungan Hidup Merangin, Syafrani, Kadis Perhubungan, Sobraini dan Camat Bangko, Anggie Sukoso pada Selasa, 18 Maret 2025.

“Selain kotor, bau pasar ini jadi sangat luar biasa. Tong sampah sudah disediakan, tinggal membuang sampah di tong saja tidak mau. Tolong dengan penuh kesadaran, buanglah sampah pada tempatnya,” kata Bupati.

Tong sampah sudah disiapkan, tujuannya untuk menampung sampah dan sore harinya diangkut, sehingga kondisi pasar jadi selalu bersih, tidak kotor seperti ini. Jika tidak timbul kesadaran membuang sampah pada tempatnya, pasar akan selalu kotor.

Pasar lanjut Bupati, merupakan tempat berkumpul orang-orang banyak, tentu bermacam-macam aneka ragam yang berjualan dan yang membeli. Jadi kedepan kondisi pasar ini harus ditata, dimana pedagang ayam, daging dan sebagainya.

Begitu juga dengan sampahnya terang Bupati, harus dipilah-pilah dimana sampah basah dan sampah kering. Jika semuanya dicampur seperti ini kasihan dengan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Merangin.

Terkait penanganan sampah di pasar itu, Bupati minta keterlibatan dan peran UPTD Pasar dan kesadaran masyarakat, untuk membuang sampah pada tempatnya. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sangat dibutuhkan.

Pada kesempatan itu, Bupati juga me-warning petugas pemungut retribusi parkir di Pasar Baru Bangko. Bupati minta petugas jangan hanya minta retribusi saja, juga diatur di mana posisi parkirnya, sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas dalam pasar. (*)

Continue Reading

DAERAH

M Syukur: Daerah Harus Bisa Cari Duit, Bukan Menghabiskan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Sekarang ini bagaimana Pemerintah Daerah bisa mencari duit, bukan hanya sekedar menghabiskan duit. Jadi semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), punya target yang harus dikejar diangka-angka yang wajar dan masuk akal.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Bupati Merangin H. M. Syukur, usai memimpin rapat evaluasi dan realiasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), didampingi Wabup H. A. Khafid Moein dan Sekda Fajarman, di Aula Kantor Bupati pada Senin, 17 Maret 2025.

“Masing-masing OPD pengelola PAD nanti mengasih lapor kinerjanya, kemudian dicek per triwulan atau satu bulan sekali terhadap target-target yang sudah dicapai. Kita akan serius mengurus PAD ini,” ujar Bupati dibenarkan Wabup H. A. Khafid Moein.

Bagi OPD yang mencapai target dan bekerja dengan serius lanjut bupati, akan ada ucapan terima kasih dari Pemerintah Daerah terhadap kerja keras dan berbagai upaya yang telah dilakukan sehingga bisa mencapai target tersebut.

Rapat yang dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.30 WIB itu terang Bupati, intinya untuk memaksimalkan supaya tidak ada kebocoran daerah. Bupati juga minta OPD untuk terus mencari peluang-peluang lain sebagai penerimaan PAD.

“Sekarang ini kita masih sangat ketergantungan dengan Pusat hampir 92%. Jadi dengan target-target PAD itu paling tidak bisa meringankan Pusat, sehingga daerah bisa belajar mandiri,” kata Bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati bersama Wabup dan Pemerintah Daerah menghimbau kepada pihak-pihak yang punya kewajiban, baik itu perhotelan, rumah makan, restoran, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bayar pajak tepat waktu.

Jadi tegas Bupati, tidak perlu ditagih. Butuh kesadaran dari masing-masing wajib pajak untuk membayar pajaknya tepat waktu dan tentu jumlahnya pas sesuai dengan yang dibebankan.

Selain itu Bupati dan Wabup juga minta kepada para pengusaha, jangan hanya membangun Perusahaan di Merangin, kemudian pajaknya dibayar ke daerah lain. “Jadi kalau mencari duit di Merangin bantulah masyarakat Merangin,” kata Bupati.

Sebab lanjut Bupati, jalan-jalan dan fasilitas umum yang digunakan Perusahaan itu, dibangun dengan dana APBD Merangin, yang bersumber dari duit masyarakat. Jadi tidak benar, kalau cari duit di Merangin pakai fasilitas Merangin tapi bayar pajak ke daerah lain.

Tampak hadir pada rapat itu, Kadis BPPRD, Hj. Siti Aminah, Kaban BPKAD, Mashuri, Kadis Perhubungan, Sobraini, Kadis DLH, Syaprani, Kadis Parpora, Sukoso, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura sekaligus Plt. Kepala Bappeda, Zainal Abidin.

Hadir juga Kadis PUPR, Zulhifni, Kadis Perkim, Dedi Candra, Kadis Perikanan, Dedi Darmantias, Kadis Nakbun, Hendri Widodo, Kadis Koperindag, Dadang dan Sekdinkes, Masud. (*)

Continue Reading

DAERAH

Bupati H M Syukur Minta Mantan Pejabat Kembalikan Randis

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Para mantan pejabat Pemkab Merangin yang masih menguasai kendaraan dinas (Randis) untuk kepentingan pribadi, agar segera mengembalikan Randis itu ke bagian Asset Pemkab Merangin.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Bupati Merangin H. M. Syukur, usai pertemuan dengan bagian Asset Pemkab Merangin, yang dihadiri Sekda Fajarman dan para pejabat terkait pada Minggu, 16 Maret 2025.

“Kami berterimakasih atas pengabdian yang telah diberikan para mantan pejabat kita. Tapi saya mohon dengan sangat, bagi yang masih menguasai Randis untuk segera mengembalikannya ke bagian Aset Pemkab Merangin,” ujar Bupati.

Sekarang ini jelas Bupati, masih banyak dinas strategis yang masih kekurangan kendaraan dinas, salah satunya kendaraan operasional untuk Tim Liputan Dinas Kominfo Merangin, yang sampai saat ini belum memiliki Randis.

Kondisi itu selalu menjadi kendala bagi Tim Liputan Dinas Kominfo Merangin, dalam melakukan aktivitas kerjanya, mengikuti berbagai kegiatan pimpinan daerah hingga ke pelosok desa.

Beberapa dinas lainnya juga mengalami hal yang sama. “Kalau kita mau membeli kendaraan baru untuk saat ini sangat tidak mungkin, karena kondisi keuangan daerah yang tidak memungkinkan,” kata Bupati.

Untuk itu H. M. Syukur minta sangat dan mohon Randis yang masih dipakai untuk kepentingan pribadi itu dikembalikan, jangan sampai nanti menunggu sudah pengembalian dari KPK RI.

Jika dalam sepekan ini tidak ada itikad baik untuk mengembalikan kendaraan dinas itu jelas Bupati, dengan sangat terpaksa akan dilakukan penarikan secara paksa, berdasarkan surat penarikan dari KPK RI.

Infomasi terakhir, ternyata tidak hanya mantan pejabat yang masih banyak belum mengembalikan Randis, tapi beberapa Aparatur Sipil Negara yang sudah pensiun juga belum mengembalikan kendaraan dinasnya. (*)

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads