Merangin – Gara-gara tidak mau disuruh mengisi air, Depano (7) dihajar habis-habisan oleh ibu kandungnya sendiri. Depano harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonel Abundjani Bangko hingga akhirnya meninggal dunia pada Sabtu dinihari, 25 Februari 2023.
Nasib tragis dialami anak di bawah umur ini bermula saat ibunya sendiri, Winda (34) meminta korban untuk mengisi air. Namanya anak-anak, perintah tersebut diabaikan korban.
Pelaku marah karena korban tidak menuruti perintahnya. Pelaku mendatangi korban dengan membawa sapu lidi dan langsung memukul dengan gagang sapu lidi ke arah perut korban. Seperti kesetanan, pelaku menghajar korban dengan gagang sapu ke arah tubuh korban.
Tidak berhenti di situ saja, pelaku lalu membanting tubuh kecil korban ke lantai rumahnya. Bukannya berhenti, korban yang kesakitan masih dihajar menggunakan tangan sampai akhirnya korban tak berdaya.
Dalam keadaan kritis, korban dilarikan ke RSUD, namun sayangnya nyawa bocah malang tersebut tidak tertolong lagi.
Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Lumbrian Hayudi Putra mengatakan, IRT yang telah menganiaya anak kandungnya sendiri itu telah diamankan pihak kepolisian.
“Iya malam tadi kami mendapat telepon dari pihak rumah sakit ada seorang anak dalam keadaan kritis dengan beberapa luka. Lalu kami langsung menindaklanjutinya. Sekitar pukul 01.00 WIB Sabtu 25 Februari 2023 kami mendapat informasi jika anak tersebut meninggal dunia,” kata Lumbrian pada Sabtu 25 Februari 2023.
Ia menjelaskan, dari hasil visum terhadap korban ditemukan banyak luka hampir di sekujur tubuh.
“Saat ini pihak Satreskrim Polres Merangin akan memeriksa kejiwaan pelaku, apa yang mendasari pelaku tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga tewas,” ujarnya.
Sugito, Ketua RT 04 Sungai Mas Kelurahan Pasar Atas Bangko mendapat laporan warga, ada salah satu warganya yang kritis di rumah sakit akibat dipukuli ibu kandungnya.
“Iya saya mendapat laporan warga. Bahwa ada seorang ibu tega memukuli anaknya hingga kritis. Sempat dirawat di RSUD Bangko tapi nyawanya tidak tertolong,” kata Sugito.
Reporter: Daryanto
Discussion about this post