Yudo berharap peresmian patung ini bisa memberikan manfaat untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dan menjadi inspirasi generasi muda.
Dudung didampingi oleh dua kepala staf yakni Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo. Sementara dari Angkatan Darat hadir Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letnan Jenderal Agus Subiyanto.
Dalam sambutannya, Yudo mengutip pidato Presiden Sukarno pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 1961. Bung Karno saat itu mengatakan bahwa Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa para Pahlawannya.
“Hari ini kita hadir bersama untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Di hadapan kita telah berdiri Monumen yang megah berupa sosok Pahlawan Nasional kita, Panglima Besar Jenderal Soedirman. Pembangunan Monumen ini merupakan salah satu aksi nyata kita untuk mengenang dan menghormati jasa para Pahlawan,” kata Yudo dalam keterangan tertulis TNI.
Soedirman menurut Yudo adalah sosok yang begitu gigih mempertahankan kemerdekaan dengan semangat pantang menyerah dan tetap melaksanakan perang Gerilya.
“Walaupun beliau dalam keadaan sakit,” ujarnya.
Di TNI sendiri, Soedirman sangat dihormati dan dikenang sebagai Bapak TNI karena jasa-jasanya dalam membesarkan TNI.
Pembangunan Monumen Jenderal Besar Soedirman ini menurut Yudo tidak lepas dari peran, inisiatif dan kontribusi dari berbagai pihak.
Soedirman adalah Panglima TNI pertama Republik Indonesia. Ia dikenal dengan perang gerilya nya di masa kemerdekaan meski dalam kondisi ditandu karena sakit keras.
Soedirman juga menyandang pangkat tertinggi di TNI yakni jenderal besar (bintang lima) bersama Soeharto dan Abdul Haris Nasution.
(sur/sur)