“Mulai hari ini, Twitter akan berbagi pendapatan iklan dengan para kreator untuk iklan yang muncul di balasan utas mereka,” kicaunya via akun @elonmusk, Jumat , 3 Februari 2023 malam.
Apa syaratnya, Elon?
“Agar memenuhi syarat, akun harus menjadi pelanggan Twitter Blue Verified,” ucap dia.
Saat ini, biaya berlangganan akun centang biru mencapai US$8 atau sekitar Rp120 ribuan per bulan via situsnya; atau US$11 (166 ribu) per bulan via App Store Apple atau Google Play.
Paket hematnya berupa langganan setahun langsung dari Twitter seharga US$84 (Rp1,27 juta).
Salah satu keunggulan Twitter Blue adalah kemampuan untuk mengunggah video berkualitas lebih tinggi dan berdurasi lebih lama. Perusahaan baru-baru ini menambahkan fitur jumlah penayangan ke tweet.
Sementara, akun centang biru lama non-berbayar masih berlaku. Namun, menurut Musk, akun terverifikasi “warisan” akan hilang dalam “beberapa bulan”.
Dikutip dari The Verge, sejauh ini Twitter belum memberikan rincian soal fitur berbagi pendapatan iklan ini. Pasalnya, nihil penjelasan soal ini di situs dan akun resminya.
Sejumlah pertanyaan belum terjawab. Misalnya, bagaimana kreator akan dibayar, apakah kreator harus menyetor rekening bank ke Twitter, berapa persentase pendapatan buat kreator dan berapa yang diambil Twitter.
Selain itu, belum ada patokan jelas soal berapa jumlah minimal pengikut atau kicauan yang mesti viral dulu yang diperlukan untuk mendapat pembagian iklan itu.
Meskipun pengumuman ini relatif tiba-tiba, Musk sudah banyak bicara tentang kreator, termasuk soal bagi hasil awal pekan ini.
Beberapa pengguna Twitter memang sudah memiliki opsi untuk memonetisasi platform untuk sementara waktu melalui fitur Tips dan Super Follows. Namun, program bagi hasil iklan akan menjadi hal baru.
Fitur baru ini juga akan membantu Twitter bersaing dengan platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, yang memiliki sistem untuk membayar kreator secara langsung, baik melalui dana atau pemisahan iklan.