Connect with us

DAERAH

Pasar dan Kilang Jadi Pantauan KPPU Kanwil I Sumbagut

DETAIL.ID

Published

on

Proses peninjauan kilang padi oleh KPPU Kanwil I Sumbagut bersama Satgas Pangan.

DETAIL.ID, Medan – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) I Sumatera bagian Utara (Sumbagut) terus melakukan pemantauan ke sejumlah pasar dan Kilang padi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Hal tersebut dilakukan KPPU Kanwil I menyusul meroketnya harga beras sejak bulan Agustus yang lalu di berbagai daerah di Sumut, khususnya di Kota Medan.

“Menindaklanjuti terjadinya kenaikan harga beras dalam kurun waktu 1 bulan terakhir, KPPU Kanwil I Medan terus melakukan pemantauan dan pengawasan ke lapangan,” kata Kepala KPPU Kanwil I Sumbagut, Ridho Pamungkas, kepada para wartawan di Medan pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Tinjauan ini dilakukan guna mencari tahu penyebab naiknya harga beras di tingkat konsumen yang tidak sejalan dengan data BPS yang menyebutkan produksi gabah petani mengalami surplus.

Kata dia, pemantauan lapangan ini merupakan tindak lanjut dari monitoring dan pengecekan harga di tingkat pedagang di Pasar Tradisional Sukaramai.

Saat itu, kata dia, pemantauan dilakukan oleh KPPU bersama Pemprov Sumut, Bank Indonesia, Satgas Pangan dan Bulog.

Mereka, kata Ridho, juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait ketersediaan pasokan dan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di gudang distributor beras, gula, dan bawang putih di Kota Medan.

Sidak tersebut, ungkap Ridho, dilakukan oleh KPPU Kanwil I Sumbagut bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Medan dan tim Satgas Pangan Kota Medan.

Dua hari terakhir ini, ujar Ridho, tim dari KPPU Kanwil I yang dipimpin oleh Kabid Kajian dan Advokasi, Shobi Kurnia, melakukan tinjauan langsung ke beberapa kilang penggilingan padi di Kabupaten Deli Serdang.

Kegiatan itu, kata dia, dilakukan bersama tim dari Biro Perekonomian Pemprov Sumut, Dinas Perindustrian Perdagangan Energi SDM Sumut, Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura, Bank Indonesia, Bulog dan BPS Sumut

“Dari hasil serangkaian pengawasan lapangan tersebut, diketahui diketahui harga tertinggi untuk beras medium di pasar adalah Rp 15.000 per kilogram,” kata Ridho.

Sementara di saat yang sama harga eceran tertinggi (HET), ucap Ridho, khususnya untuk penjualan beras medium di wilayah Sumatera Utara adalah Rp 11.500 per Kg.

Info dari Pedagang di pasar Sukaramai, untuk permintaan beras tetap stabil walaupun harganya naik signifikan, dan pedagang mengaku adanya kekurangan pasokan beras lokal dari kilang.

Sementara dari sidak ke gudang distributor, diperoleh informasi penyebab naiknya harga beras diduga karena berkurangnya pasokan beras yang bersumber dari Gabah Kering Petani (GKP).

Ia bilang ketersediaan beras di beberapa lokasi gudang distributor yang dikunjungi, terdapat pasokan dari luar Sumut seperti dari Sulawesi Selatan dan juga yang diproduksi oleh PT Wilmar Padi Indonesia dengan merk Sawah dan Sawah Hijau.

“Adapun untuk harga beras premium yang dibeli dari PT Wilmar Padi Indonesia adalah 12.700 per Kg dan dijual ke pengecer dengan harga 13.500 per Kg,” ujar Ridho.

Sedangkan dari tinjauan langsung ke kilang, kata dia, terungkap faktor penyebab kenaikan harga gabah yang mencapai 7.000/kg di bulan Agustus-September.

Ternyata, beber Ridho, di periode itu ada perubahan cuaca di beberapa daerah pertanian di Sumut seperti Pantai Cermin, Sei Rampah dan Tebing Tinggi.

Daerah-daerah tersebut, kata dia, mengalami banjir sehingga sebagian besar petani padi mengalami gagal panen dan terjadi kelangkaan gabah.

Hal senada disampaikan oleh Shobi Kurnia yang menyebutkan, faktor cuaca menjadi penyebab terjadinya kompetisi harga di tingkat kilang.

Petani atau agen berani, ujarnya, memasang harga paling tinggi. Lalu, kata dia, jika kilang tidak mau membeli, mereka akan pindah ke kilang lainnya.

“Mau tidak mau kilang padi yang ada juga ikut menaikkan harga” ujar Shobi Kurnia

Shobi menambahkan bahwa agen membeli gabah dari petani di harga Rp 6.800 dan menjual kepada penggilingan padi dengan harga Rp 7.000 per kg.

Ia mengatakan, pada Juli hingga September 2023, harga gabah masih di sekitar Rp 7.000 per Kg, namun awal Oktober ini harga sudah mengalami penurunan menjadi Rp 5.800 per Kg.

“Saat ini produksi gabah sudah mulai stabil karena masuknya masa panen, sehingga harga gabah diprediksi akan terus mengalami penurunan” kata Shobi.

Dari hasil rangkaian sidak yang dilakukan, Shobi mengaku pihaknya belum menemukan adanya spekulan yang bermain untuk menahan stok beras.

Yang bertujuan agar harga berasnya tinggi ataupun penjualan bersyarat yang dilakukan dengan memanfaatkan kondisi penurunan pasokan.

”KPPU bersama pemerintah dan satgas pangan akan tetap mengawasi dan memantau pelaku usaha dalam rantai pasok beras ini agar tidak melakukan perilaku yang melanggar hukum persaingan usaha ataupun mengeksploitasi konsumen” ujar Shobi tegas.

Reporter: Heno

DAERAH

PWI Bekasi Raya Tegas Tolak Pembekuan PWI Jabar oleh Hendry Ch Bangun

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Bekasi – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya menyatakan sikap tegas menolak keputusan sepihak yang dilakukan oleh Hendry Ch. Bangun yang mengeluarkan surat pembekuan PWI Jawa Barat, pada Jumat, 21 Maret 2025.

PWI Bekasi Raya menilai langkah tersebut cacat hukum dan tidak sah, mengingat Hendry Ch. Bangun sudah diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum PWI Pusat oleh Dewan Kehormatan melalui mekanisme organisasi yang sah dan sesuai Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI.

Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, menegaskan bahwa pihaknya tetap solid dan loyal terhadap keputusan PWI Pusat.

“Kami menolak keras segala bentuk keputusan yang dikeluarkan oleh Hendry Ch. Bangun, karena yang bersangkutan sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PWI Pusat secara sah dan konstitusional,” kata Ade pada Senin, 24 Maret 2025.

Ade juga menegaskan bahwa kepemimpinan Hilman Hidayat sebagai Ketua PWI Jawa Barat tetap sah dan legitimate berdasarkan keputusan PWI Pusat. “Tidak ada yang bisa membekukan PWI Jabar selain mekanisme organisasi yang sesuai PD/PRT. Kami di Bekasi Raya berdiri tegak bersama PWI Jabar yang dipimpin Hilman Hidayat,” ujarnya.

Wakil Ketua I Bidang Organisasi PWI Bekasi Raya, Sarigokma Siregar, menambahkan bahwa PWI Bekasi Raya akan mengambil langkah-langkah untuk mengingatkan anggotanya agar tetap waspada terhadap upaya-upaya yang mengarah pada pemecah belahan.

“Kami tidak ingin ada kebingungan di tingkat anggota. Keputusan PWI Pusat adalah satu-satunya rujukan yang sah. Kami siap menjaga soliditas internal dan mendukung PWI Jabar untuk terus menjalankan roda organisasi secara profesional,” kata Sarigokma.

Senada dengan itu, Sekretaris PWI Bekasi Raya, Michael L. L. Lengkong juga menegaskan pentingnya menjaga persatuan di tengah dinamika yang berkembang.

“Kami mengajak seluruh anggota PWI Bekasi Raya untuk tetap tenang, menjaga profesionalisme, dan tidak mudah terprovokasi oleh manuver yang tidak sesuai dengan AD/ART organisasi,” ujarnya.

PWI Bekasi Raya juga berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi intensif dengan PWI Jawa Barat dan PWI Pusat guna memastikan keberlanjutan program-program kerja di daerah.

Sikap tegas ini menegaskan bahwa PWI Bekasi Raya akan terus mengikuti arahan dan kebijakan resmi dari PWI Pusat demi menjaga stabilitas dan solidaritas organisasi wartawan di wilayahnya.

Reporter: Yayat Hidayat

Continue Reading

DAERAH

Bupati Syukur Launching Germas dan Cek Kesehatan Gratis

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangain – Bupati Merangin, H M Syukur didampingi Ketua TP PKK Merangin Hj Lavita Syukur bersama Kadis Kesehatan drg. H Sony Propesma dan Kapus Meranti dr. Iin Wibawa, melaunching Germas dan Cek Kesehatan Gratis untuk Kabupaten Merangin.

Pada acara yang difokuskan di Puskesmas Desa Meranti, Kecamatan Renah Pamenang dihadiri Dandim 0420/Sarko, Letkol Inf Suyono dan istri tersebut, Bupati menegaskan kegiatan itu sudah berjalan di Merangin, namun baru dilaunching sekarang.

“Ini merupakan salah satu program nasional Presiden, supaya kita berbudaya hidup sehat. Tadi kita lihat bagaimana para lanjut usia (lansia) kita dengan semangat melakukan senam rutin,” ujar Bupati.

Kegiatan itu lanjut Bupati, akan didorong terus sehingga bukan hanya simbolis, agar masyarakat Merangin terjaga kesehatannya. Namun diakui Bupati, masyarakat banyak yang merasa takut untuk memeriksa kesehatannya.

Padahal jelas Bupati, lebih baik tahu kondisi kesehatan itu, sehingga tahu bagaimana mencegahnya. Jika tahu kondisi kesehatannya, bisa melakukan pencegahan dan merubah pola hidupnya.

Melalui cek kesehatan gratis itu terang bupati, masyarakat yang tadinya merokok jadi tidak merokok, biar tahu kalau kesehatan itu mahal, sehingga mampu menjaga kesehatannya dengan baik.

“Jadi ini salah tugas kita untuk mengurangi PR Pemerintah menjamin kehidupan seluruh masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai bupati, saya harus memberi jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat dan para Dewan juga,” kata Bupati.

Selain itu Bupati menegaskan, sekarang ini sudah jamannya teknologi. Semua instansi menerapkan teknologi dengan aplikasi, sementara di Puskesmas di Merangin tidak punya komputer.

“Mudah-mudahan 27 Puskesmas di Kabupaten Merangin, bisa dibantu pengadaan komputernya tahun ini oleh Pemerintah, sehingga bisa menerapkan berbagai aplikasi untuk kelancaran pelayanan di Puskesmas,” ucap Bupati.

Bupati juga menegaskan, Puskesmas sangat membutuhkan ruang rawat inap, untuk itu ruang rawat inap harus ditambah. Tapi H M Syukur berharap semoga setiap tahunnya masyarakat yang berobat semakin sedikit.

Kadis Kesehatan Merangin, drg. H Sony Propesma menambahkan, tujuan dari Germas dan Cek kesehatan gratis itu untuk mengidentifikasi penyakit di masyarakat, baik itu penyakit menular maupun tidak menular.

“Jadi sifatnya kita mendeteksi, apakah pasien itu menderita suatu penyakit dan penyakit apa yang diderita, sehingga bisa langsung dilakukan pengobatan dan pencegahan dini terhadap penyakit tersebut,” ujar drg. H Sony Propesma.

Kepala Puskesmas Meranti, dr. Iin Wibawa menginformasikan jumlah pasien di Puskesmas Meranti cukup banyak dan perlu mengembangkan, terutama ruang rawat inap. Untuk lahan Puskesmas tersebut masih cukup luas karena mencapai satu hektar.

Tampak hadir mendampingi Bupati, Kadis Kominfo Merangin, M Arief; Kadis PUPR Merangin, Zulhifni; Kadis PMD Merangin, Andrei; Inspektur Merangin, Defi Martika dan para kepala OPD lainnya seta para Camat.

Continue Reading

DAERAH

Bantu Petani Cabai, Babinsa Pulau Melako Ikut Turun ke Kebun

DETAIL.ID

Published

on

Babinsa Pulau Melako saat bantu pemupukan di kebun cabai warga. (ist)

DETAIL.ID, Sarolangun – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Babinsa Koramil 420-04/Sarolangun, Kodim 0420/Sarko, Sertu Deni Riadi, melakukan kegiatan langsung bersama petani cabai di Desa Pulau Melako, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung para petani dalam meningkatkan hasil pertanian serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.

Sertu Deni Riadi yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial ini, ikut serta dalam memanen cabai milik salah satu warga petani setempat. Selain membantu petani, Sertu Deni juga memberikan arahan kepada petani mengenai teknik bertani yang lebih efisien serta pengelolaan hasil pertanian untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil panen.

“Sebagai Babinsa, tugas kami tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut serta dalam mendukung sektor pertanian guna tercapainya ketahanan pangan yang lebih baik. Hari ini, saya membantu petani cabai untuk memanen dan memberikan arahan agar hasil panen bisa lebih optimal,” ujar Sertu Deni pada Senin, 24 Maret 2025.

Program ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh TNI melalui Babinsa di tingkat desa ini, mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya para petani. Mereka merasa terbantu dengan kehadiran Babinsa yang memberikan bimbingan dan dukungan langsung di lapangan.

“Aktifnya Babinsa di sini membuat kami terbantu, apalagi menguasai teknik pemupukan, sehingga petani bisa merasakan hasil kebunnya,” kata Soleh, salah satu petani cabai.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan TNI dalam menjaga ketahanan pangan di wilayahnya, sekaligus mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, khususnya dalam sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor penting dalam kehidupan sehari-hari. Babinsa diharapkan terus berperan aktif dalam mendampingi petani agar tercipta ketahanan pangan yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

Reporter: Daryanto

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads