DETAIL.ID, Jambi – Sekretaris Pimda Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Provinsi Jambi, Eko Harwanto angkat bicara usai insiden keributan di TPS 23 RT 31 Payo Lebar, Jelutung, Kota Jambi pada proses Pemilu Rabu kemarin, 14 Februari 2024.
“Saya kirimkan klarifikasi resmi dari Pimda PKN ya,” kata Eko Harwanto, Kamis 15 Februari 2024.
Adapun klarifikasi yang diterima awak media dari Sekretaris Pimda PKN Jambi tersebut, berdasarkan keterangan saksi dan korban sekitar pukul 00.00 WIB, Ketua Pimda PKN Jambi beserta rekan tim sukses yang berjumlah 5 orang datang ke TPS 23 untuk mempertanyakan perolehan suara Caleg DPRD Kota atas nama ‘Kiky Widiyastuti’.
“Yang menurut informasi yang didapat, suara tersebut 0. Ketua Pimda mendatangi petugas TPS 23 menanyakan hal tersebut dengan cara baik-baik dan ternyata benar ada 4 suara atas nama Caleg dari PKN tersebut,” kata Eko, dalam keterangan resmi PKN Jambi.
Merasa tidak puas, lanjut dia, Ketua Pimda melontarkan kata-kata masalah adanya “Money Politik’ dari Caleg tertentu (Fuad Safari dari Partai Demokrat).
“Merasa tidak senang atas kata-kata tersebut pihak Tim Fuad Safari melakukan penyerangan dengan menggunakan benda tumpul kepada Ketua Pimda, ada luka bocor di kepala akibat hantaman benda keras dengan tubuh yang lebam dan luka akibat diinjak-injak oleh pihak penyerang,” ujarnya.
Akibat kejadian ini, lanjutnya, rekan-rekan Ketua bereaksi melindungi Ketua dan menarik Ketua dari pengeroyokan, dan terjadi chaos di lokasi.
“Setelah Ketua Pimda bisa diselamatkan Ketua Pimda langung kembali ke TPS 16 dekat rumah ketua. Sesampainya di lokasi TPS 16 Ketua Pimda rencananya akan dibawa ke RS. Tidak berapa lama datang orang-orang mengejar lagi Ketua Pimda membawa senjata besi dan masuk ke dalam TPS memaki-maki dan mengancam akan membunuh Ketua Pimda, dengan ucapan pokoknya malam ini kau harus mati. Itu disaksikan semua orang di TPS 16. Melihat hal itu Ketua Pimda kembali berlari menyelamatkan diri, dan langsung dibawa ke DKT untuk mendapatkan pertolongan pertama,” katanya.
Selanjutnya pihak PKN Jambi membuat laporan ke Polresta Jambi, dan berdasarkan keterangan Eko, saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian atas kejadian tersebut.
Terakhir Eko menyampaikan bahwa yang perlu mendapat perhatian, “Penghitungan suara yang seharusnya berurutan dari Capres, DPRRI, DPDRI, DPRD Prov terakhir DPRD Kota dan adanya bukti foto bahwa telah terjadi money politik di TPS RT 31 tersebut. Justru dilanggar oleh pihak KPPS, dengan perhitungan suara DPRD Kota yang didahulukan. Demikian klarifikasi atas kejadian tersebut,” katanya.
Sementara itu awak media masih berupaya mengonfirmasi pihak terkait termasuk dugaan ‘Money Politik’ yang diduga dilakukan oleh Fuad Safari dari Partai Demokrat.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post