Connect with us

DAERAH

Tak Lama Lagi BEI Luncurkan Produk Derivatif Baru di Bursa Saham

DETAIL.ID

Published

on

Muhamad Pintor Nasution selaku Kepala PT BEI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. (Dok. pribadi)

DETAIL.ID, Medan – Dalam waktu yang tidak lama lagi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan derivatif baru yaitu Single Stock Futures (SSF) yang menggunakan underlying atau pendasaran aset saham.

“SSF merupakan produk yang berbeda dengan produk derivatif BEI lainnya,” kata Muhamad Pintor Nasution selaku Kepala PT BEI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara ( Sumut) kepada para wartawan di Medan pada Senin, 20 Mei 2024 siang.

Untuk tahap pertama, ungkap Pintor, BEI akan meluncurkan SSF dengan menggunakan 5 saham yang ada di indeks LQ45 sebagai underlying SSF.

Saham-saham tersebut, kata dia, antara lain BBCA, BBRI, TLKM, ASII, dan MDKA dengan masing-masing underlying memiliki periode kontrak 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan.

“Dengan demikian secara total akan ada 15 seri SSF yang akan diluncurkan,” kata Pintor merinci lebih lanjut

Ia menjelaskan, derivatif keuangan lainnya yang saat ini diperdagangkan di BEI didasari oleh indeks saham dan surat utang negara.

*Sedangkan efek yang mendasari SSF adalah saham. SSF memiliki beberapa keunggulan dibanding produk derivatif BEI lainnya,” ujarnya.

“Salah satunya satuan kontrak yang paling rendah dibanding produk derivatif lainnya sehingga modal yang dibutuhkan investor untuk dapat mulai berinvestasi SSF lebih kecil,” kata Pintor lebih lanjut.

Ia meyakinkan publik kalau investor dapat membeli sebuah saham hanya dengan membayar minimum 4 persen dari total modal yang dikeluarkan jika membeli saham biasa.

Sebagai contoh, tuturnya lebih lanjut, apabila investor membeli SSF dengan underlying saham seharga Rp 10.000, maka dana yang diperlukan untuk membeli 1 kontrak setara 100 saham hanya sebesar Rp 40.000.

Pintor bilang jelas ini kauh lebih murah bila dibandingkan dengan membeli saham secara langsung yang membutuhkan dana minimal Rp 1 juta..

Terus, bagaimana dengan ketentuan modal minimum? Pintor mengatakan hal tersebut juga dapat ditetapkan lebih tinggi oleh anggota bursa.

“SSF pun dapat memberikan kesempatan bagi investor untuk melindungi nilai portofolio dan mendapat keuntungan baik pada saat pasar naik maupun turun,” ujarnya.

Di samping itu, Pintor juga meminta investor derivatif tidak panik apabila kondisi pasar sedang mengalami tren penurunan.

Sebab, kata dia, pada saat itu terjadi investor dapat mengambil posisi short dan mengambil keuntungan apabila saham yang mendasari SSF turut mengalami penurunan harga, begitupun sebaliknya.

Untuk mendukung kemudahan transaksi SSF, ia mengatakan BEI telah membangun kerja sama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Pihaknya juga telah selesai mengembangkan infrastruktur regulasi dan sistem untuk dapat dimanfaatkan oleh Anggota Bursa (AB).

“Saat ini BEI bersama dengan AB derivatif sedang dalam proses persiapan untuk dapat menawarkan produk SSF kepada khalayak umum,” ucap Pintor.

Selain itu, Pintor mengatakan BEI juga terus mengadakan sosialisasi dan edukasi rutin mengenai produk-produk non-saham, termasuk produk derivatif.

Dengan tujuan, kata dia, agar investor mendapat pemahaman yang lebih mendalam dan dapat mulai memanfaatkan produk tersebut.

Pintor menegaskan kalau BEI akan selalu bersikap adaptif dan inovatif dalam mengembangkan variasi produk non-saham, termasuk produk derivatif.

“Ini semua dilakukan dengan tujuan untuk memperluas pilihan investasi yang dapat dimanfaatkan investor pasar modal Indonesia agar mendapat keuntungan yang optimal,” tutur Muhamad Pintor Nasution.

Reporter: Heno

DAERAH

Pemkab Merangin Gelar Pasar Murah di Desa Tambang Emas

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin, H. M. Syukur melalui Wabup Merangin H. A. Khafid Moein, membuka Pasar Murah di halaman Kantor Desa Tambang Emas Kecamatan Pamenang Selatan pada Rabu, 19 Maret 2025.

Pasar murah itu menawarkan bahan kebutuhan pokok, berupa beras dan minyak sayur curah yang dijual dengan harga miring. Untuk beras kemasan lima kilogram harga di pasaran Rp 63 ribu, di Pasar Murah itu dijual Rp 58 ribu.

Sedangkan minyak sayur curah kemasan dua liter harga di pasaran Rp 18 ribu di Pasar Murah itu dijual Rp 15,5 ribu. Pasar Murah yang dibuka pukul 10.00 WIB itu langsung diserbu pembeli.

“Alhamdulillah kita mempunyai stok beras yang akan dijual di Pasar Murah ini sebanyak dua ton dan 1.200 liter minyak sayur curah. Pasar Murah kali ini tidak memakai jumlah kuota,” ujar Wabup H. A. Khafid Moein.

Jadi lanjut Wabup, silahkan membeli sembako murah tersebut, asalkan sesuai dengan aturan serta mekanismenya. Mengingat banyaknya stok, Pasar Murah ini terus dibuka sampai sore hari.

“Pasar Murah ini sudah digelar di beberapa titik di kecamatan-kecamatan dalam Kabupaten Merangin. Alhamdulillah hari sudah terlaksana Pasar Murah di Kecamatan Pemenang Selatan,” kata Wabup.

Pada kesempatan itu Wabup mengucapkan terima kasih kepada Camat Pamenang Selatan, Saifudin dan para Kadesnya, yang telah menginformasikan keberadaan Pasar Murah itu kepada warganya.

Tampak hadir mendampingi Wabup, Asisten II Setda Merangin Suherman, Kadis Peternakan dan Perkebunan Merangin Hendri Widodo, Kepala Bulog Sarko Hamdani dan Kabag Ekonomi Setda Merangin Daryanto. (*)

Continue Reading

DAERAH

H M Syukur Berang, Warga Buang Sampah Sembarangan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin, H. M. Syukur sempat berang dan minta tolong pedagang dan pengunjung Pasar Baru Bangko dan pasar-pasar lainnya, untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, sehingga tidak berserakan dan kotor.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Bupati ketika memantau tempat pembuangan sampah di Pasar Baru Bangko didampingi Kadis Lingkungan Hidup Merangin, Syafrani, Kadis Perhubungan, Sobraini dan Camat Bangko, Anggie Sukoso pada Selasa, 18 Maret 2025.

“Selain kotor, bau pasar ini jadi sangat luar biasa. Tong sampah sudah disediakan, tinggal membuang sampah di tong saja tidak mau. Tolong dengan penuh kesadaran, buanglah sampah pada tempatnya,” kata Bupati.

Tong sampah sudah disiapkan, tujuannya untuk menampung sampah dan sore harinya diangkut, sehingga kondisi pasar jadi selalu bersih, tidak kotor seperti ini. Jika tidak timbul kesadaran membuang sampah pada tempatnya, pasar akan selalu kotor.

Pasar lanjut Bupati, merupakan tempat berkumpul orang-orang banyak, tentu bermacam-macam aneka ragam yang berjualan dan yang membeli. Jadi kedepan kondisi pasar ini harus ditata, dimana pedagang ayam, daging dan sebagainya.

Begitu juga dengan sampahnya terang Bupati, harus dipilah-pilah dimana sampah basah dan sampah kering. Jika semuanya dicampur seperti ini kasihan dengan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Merangin.

Terkait penanganan sampah di pasar itu, Bupati minta keterlibatan dan peran UPTD Pasar dan kesadaran masyarakat, untuk membuang sampah pada tempatnya. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya sangat dibutuhkan.

Pada kesempatan itu, Bupati juga me-warning petugas pemungut retribusi parkir di Pasar Baru Bangko. Bupati minta petugas jangan hanya minta retribusi saja, juga diatur di mana posisi parkirnya, sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas dalam pasar. (*)

Continue Reading

DAERAH

M Syukur: Daerah Harus Bisa Cari Duit, Bukan Menghabiskan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Sekarang ini bagaimana Pemerintah Daerah bisa mencari duit, bukan hanya sekedar menghabiskan duit. Jadi semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), punya target yang harus dikejar diangka-angka yang wajar dan masuk akal.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Bupati Merangin H. M. Syukur, usai memimpin rapat evaluasi dan realiasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), didampingi Wabup H. A. Khafid Moein dan Sekda Fajarman, di Aula Kantor Bupati pada Senin, 17 Maret 2025.

“Masing-masing OPD pengelola PAD nanti mengasih lapor kinerjanya, kemudian dicek per triwulan atau satu bulan sekali terhadap target-target yang sudah dicapai. Kita akan serius mengurus PAD ini,” ujar Bupati dibenarkan Wabup H. A. Khafid Moein.

Bagi OPD yang mencapai target dan bekerja dengan serius lanjut bupati, akan ada ucapan terima kasih dari Pemerintah Daerah terhadap kerja keras dan berbagai upaya yang telah dilakukan sehingga bisa mencapai target tersebut.

Rapat yang dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.30 WIB itu terang Bupati, intinya untuk memaksimalkan supaya tidak ada kebocoran daerah. Bupati juga minta OPD untuk terus mencari peluang-peluang lain sebagai penerimaan PAD.

“Sekarang ini kita masih sangat ketergantungan dengan Pusat hampir 92%. Jadi dengan target-target PAD itu paling tidak bisa meringankan Pusat, sehingga daerah bisa belajar mandiri,” kata Bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati bersama Wabup dan Pemerintah Daerah menghimbau kepada pihak-pihak yang punya kewajiban, baik itu perhotelan, rumah makan, restoran, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bayar pajak tepat waktu.

Jadi tegas Bupati, tidak perlu ditagih. Butuh kesadaran dari masing-masing wajib pajak untuk membayar pajaknya tepat waktu dan tentu jumlahnya pas sesuai dengan yang dibebankan.

Selain itu Bupati dan Wabup juga minta kepada para pengusaha, jangan hanya membangun Perusahaan di Merangin, kemudian pajaknya dibayar ke daerah lain. “Jadi kalau mencari duit di Merangin bantulah masyarakat Merangin,” kata Bupati.

Sebab lanjut Bupati, jalan-jalan dan fasilitas umum yang digunakan Perusahaan itu, dibangun dengan dana APBD Merangin, yang bersumber dari duit masyarakat. Jadi tidak benar, kalau cari duit di Merangin pakai fasilitas Merangin tapi bayar pajak ke daerah lain.

Tampak hadir pada rapat itu, Kadis BPPRD, Hj. Siti Aminah, Kaban BPKAD, Mashuri, Kadis Perhubungan, Sobraini, Kadis DLH, Syaprani, Kadis Parpora, Sukoso, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura sekaligus Plt. Kepala Bappeda, Zainal Abidin.

Hadir juga Kadis PUPR, Zulhifni, Kadis Perkim, Dedi Candra, Kadis Perikanan, Dedi Darmantias, Kadis Nakbun, Hendri Widodo, Kadis Koperindag, Dadang dan Sekdinkes, Masud. (*)

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads