DETAIL.ID, Jambi – Imbas proyek pengecoran Jalan Lintas Jambi – Palembang, tepatnya di kawasan Desa Muaro Sebapo, Mestong, Muarojambi. Salah seorang warga dikabarkan meningal.
Informasi yang dihimpun awak media dari warga setempat, korban meninggal akrab disapa Mak Mun. Ceritanya sejumlah pemuda termasuk anak Mak Mun berinisiatif melakukan pengaturan lalu lintas dekat lokasi proyek perbaikan jalan itu.
Para pemuda sekitar itu disebut memang ada menerima sumbangan, dari para pengguna jalan yang melintas. Namun masyarakat di sana menggarisbawahi bahwa aksi para pemuda tersebut murni inisiatif untuk mengatur arus lalu lintas. Dan tak ada pemaksaan bagi pelintas untuk menyerahkan sumbangan sukarela.
“Ya kalau ga diatur macetlah. Ga ada, ga ada maksa bang. Ya kalau ada yang ngasih diterima,” ujar salah seorang warga, yang meninta identitas tak disebut, Sabtu 4 Mei 2024.
Kalau berdasarkan penjelasan dari Camat setempat yakni Putra, aksi para pemuda tersebut memberlakukan pungutan terhadap para pengguna jalan.
“Infonya ada mereka melakukan penekanan terhadap pengguna jalan,” ujarnya.
Aksi para pemuda tersebut kemudian disorot dan ditindak oleh aparat kepolisian. Sejumlah pemuda yang sedang melakukan pengaturan lalu lintas dan menerima pungutan dari para pengguna jalan itu dikabarkan diangkut dan dititipkan ke Polsek Kota Baru oleh sejumlah pihak aparat yang diduga dari Polres Muaro Jambi itu.
Mendengar info tersebut Mak Mun salah seorang warga sempat yang tak terima beberapa pemuda kampungnya yang hendak diangkut polisi.
Dia bergegas ke TKP, beberapa warga menyebutkan Mak Mun sempat adu mulut dengan berbagai aparat tersebut. Sebelum akhirnya jatuh pingsan.
Namun ternyata belakangan dia dikabarkan meninggal usai kejadian tersebut, beberapa warga menyebutkan Mak Mun punya riwayat penyakit jantung. Nyawa melayang imbas proyek pekerjaan jalan yang diawasi warga setempat.
Sementara usai penangkapan 3 pemuda tersebut, masyarakat pun tak terima dan langsung melakukan aksi pemblokiran jalan.
Terkait informasi ini Kapolsek Kota Baru AKP Hanafi saat dikonfirmasi sempat membenarkan bahwa terdapat 3 pemuda yang dititipkan ke kantor Polsek Kota Baru. Namun tak lama kemudian dia meralatnya.
“Itu kan tadi orang Sabhara, cuma ujungnya dibawa ke Polsek Mestong. Karna itu kan wilayah hukum Muarojambi,” kata Hanafi, Sabtu 4 Mei 2024.
Sementara itu Kapolsek Mestong, Dedi Wardana dikonfirmasi soal peristiwa ini lewat WhatsApp tidak ada merespons hingga berita ini ditayangkan.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post