Connect with us

PERKARA

Pelaku Pembunuhan Resti, Daniel Sihombing Terancam 15 Tahun Penjara

DETAIL.ID

Published

on

Daniel Sihombing (balik badan). (DETAIL/Juan)

DETAIL.ID, Jambi – Daniel Sihombing (24), sosok pelaku pembunuhan sadis yang menewaskan Resti Widia (30) akhirnya diringkus polisi di Desa Pulai Gading Distrik Merang, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Daniel ditangkap tim gabungan Polresta Jambi sekira pukul 05.30 WIB.

Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi menyampaikan awalnya pelaku datang ke indekos Imron yang beralamat di Jl Kasuari, RT 7, Kelurahan Pakuan Baru, Jambi Selatan yakni kamar indekos korban pada Rabu 25 September 2024 sekira pukul 18.00 WIB.

“Pelaku datang ke kamar korban dengan maksud menggunakan jasa korban,” kata Kombes Pol Eko, Jumat 4 Oktober 2024.

Melihat beberapa harta benda korban yang terletak di kamar kos korban, pelaku lantas berniat untuk mengambil barang-barang berharga milik korban.

“Pelaku kemudian melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara mencekik korban sehingga menyebabkan korban meninggal dunia,” ujarnya.

Tak berhenti di situ aksi sadis Daniel Sihombing, usai membunuh Resti Widia. Daniel lantas memasukkan Resti ke dalam lemari di kamar indekos tersebut.

Namun kini aksi pelarian Daniel telah berakhir, lengkap dengan sejumlah barang bukti yang turut diamankan bersamanya. Di antaranya barang-barang korban yang sebelumnya dia gasak berupa, 2 unit hanphone milik korban serta sejumlah perhiasan korban.

Atas perbuatan sadisnya, Daniel Sihombing kini terancam dengan pasal yang dikenakan Polisi yakni Pasal 338 KUHPidana dan atau 365 ayat 3 KUHPidana tentang Pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

Reporter: Juan Ambarita

PERKARA

Kejati Sita Rp 1,7 Miliar dari Kasus Korupsi MTN PT SNP pada Bank Jambi 2017-2019

DETAIL.ID

Published

on

Tim penyidik Tindak Pidana Korupsi Kejati Jambi. (ist)

DETAIL.ID, Jambi – Tim penyidik tindak pidana korupsi gagal bayar MTN PT SNP pada Bank Jambi tahun 2017-2019, menyita uang senilai Rp 1,7 miliar dari salah satu tersangka atas nama Arif alias AE pada Rabu, 19 Februari 2025.

Dalam keterangan tertulis, Kasipenkum Kejati Jambi, Noly Wijaya menyampaikan penyitaan tersebut melengkapi barang bukti dalam perkara korupsi gagal bayar MTN PT SNP pada Bank Jambi 2017-2019.

Uang senilai Rp 1,7 miliar tersebut pun kini telah dititipkan sementara di pekening penitipan Kejati Jambi pada Bank BRI Cabang Jambi.

Adapun AE disangka melanggar ketentuan primair Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana.

Subsidair, Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana.

“Perkara ini melibatkan tersangka AE yang diduga melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan beberapa pihak,” kata Kasipenkum Kejati Jambi, Noly Wijaya.

Di antaranya yakni, Yunsak El Halcon bin H. Zaihifni Sihak (alm) – telah dijatuhi pidana penjara selama 13 tahun, Dadang Suryanto Bin Supandi, telah dijatuhi pidana penjara selama 9 tahun. Andri Irvandi Bin Djohan dijatuhi pidana penjara selama 13 tahun.

Leo Darwin diputuskan pidana penjara 16 tahun, yang saat ini terdakwa dan JPU Kejari Jambi sedang proses pengajuan upaya hukum banding di Pengadilan Tinggi Jambi.

Sebagaimana diketahui tindak pidana korupsi perkara gagal bayar dalam pembelian MTN PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) periode tahun 2017-2018, berdampak signifikan pada kerugian keuangan negara sebesar Rp 310 miliar lebih.

Dalam rilisnya, Kejati Jambi pun menegaskan komitmen untuk menyelesaikan perkara ini secara profesional, transparan, dan akuntabel demi penegakan hukum yang adil dan kepastian hukum dan dalam penanganannya tidak hanya berorientasi pada penghukuman namun juga pada pemulihan/penyelamatan keuangan negara.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

PERKARA

Polres Merangin Tangkap Tiga Pelaku Spesialis Pencurian Hewan Ternak

DETAIL.ID

Published

on

Tiga pelaku spesialis pencurian ternak usai ditangkap bersama barang bukti ternak yang dicurinya. (ist)

DETAIL.ID, Merangin – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Merangin berhasil menangkap tiga pelaku spesialis pencurian hewan ternak yang terjadi di Desa Kampung Baru, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin pada Kamis, 13 Februari 2025.

Tiga tersangka yakni, SH (43), warga Perumahan Khalifa Desa Tanjung Rambai, Kecamatan Sarolangun, IM (36) warga Desa Sungai Abang, Kecamatan Sarolangun dan DS (45) warga Bedeng Pelawan Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun.

Penangkapan para pelaku bermula pada hari Kamis tanggal 13 Februari 2025 sekira pukul 03:30 WIB, dimana pada saat itu Tim opsnal Sat Reskrim Polres Merangin mendapatkan informasi bahwa telah terjadi pencurian hewan ternak berupa dua ekor kerbau yang terjadi di Desa Kampung Baru Kecamatan Tabir, kemudian Tim mendapatkan informasi bahwa para pelaku sudah membawa 2 ekor kerbau tersebut menggunakan mobil R4 pickup carry mengarah ke Kota Bangko.

Mendapat informasi tersebut, Tim langsung melakukan hunting di sekitaran jalan lintas Sumatera menuju arah Kota Bangko, setelah teridentifikasi selanjutnya Tim membututi para pelaku dan langsung melakukan penghadangan terhadap mobil yang bermuatan 2 ekor kerbau tersebut di depan Mako Polres Merangin.

“Saat hendak diamankan, tersangka sempat ada perlawanan, namun berhasil kita amankan,” kata Kapolres Merangin, AKBP Roni Syahendra melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ruly pada Senin, 17 Februari 2025.

Ruly menjelaskan, ketiga pelaku saat ini sudah diamankan di Polres Merangin dan selain pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 2 ekor kerbau betina, ⁠1 unit mobil Carry Pickup warna hitam, 4 ikat tali tambang, 1/4 bungkus garam dan ⁠3 buah putas.

“Untuk saat ini Penyidik sedang mendalami keterangan dari ketiga tersangka, karena tidak tertutup kemungkinan ada pihak lain yang membantu pencurian hewan ternak tersebut. Mengingat ketiga tersangka berdomisili di Sarolangun semua,” ujarnya.

Sementara itu, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya para pelaku disangkakan melanggar Pasal 363 KUHP dengan ancaman diatas 7 tahun penjara.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap hal – hal kecil yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggal masing – masing demi terciptanya keamanan bersama.

“Tetap waspada apabila ada hal yang mencurigakan, segera melaporkan ke pihak Kepolisian terdekat,” tutur Ruly.

Reporter: Daryanto

Continue Reading

PERKARA

Pesanan Wanita Dibatalkan Berujung Pengeroyokan di Hotel Abadi, Satu Anggota Brimob Terluka

DETAIL.ID

Published

on

Para pelaku di Polresta Jambi. (ist)

DETAIL.ID, Jambi – Lima orang pemuda yakni IN (20), F (20), WA (21), AK (24), FY (21) harus berhadapan dengan hukum setelah terlibat kasus pengeroyokan terhadap seorang anggota Brimob Polda Jambi berinisial AAA (28) di Hotel Abadi Kota Jambi pada Selasa malam, 11 Februari 2025.

Dalam keterangan tertulis yang diperoleh awak media, Kapolresta Jambi menyampaikan aksi pengeroyokan tersebut menyebabkan AAA mengalami luka tusuk di bagian punggung.

“Kejadian bermula seorang pria melakukan transaksi wanita panggilan, namun mencancel pesanan wanita tersebut. Akhirnya tiba beberapa pria diduga preman mendatangi pria yang mencancel tersebut,” kata Kapolresta Jambi, dalam keterangan tertulis pada Senin, 17 Februari 2025.

Keributan pun tak terelakkan, sejumlah preman diduga merampas tas sosok pemesan wanita panggilan tersebut lantaran tak terima pesanan kencan terhadap rekan wanitanya dibatalkan.

Sekira pukul 21.00 WIB, pria itu disebut menemui AAA yang sedang memperbaiki mobilnya yang sedang rusak di depan Akper Gapu, untuk meminta pertolongan mengambil barangnya yang telah dirampas paksa. Mereka pun lantas bergerak ke areal sekitar hotel.

“Sempat terjadi aksi cekcok dan tiba beberapa rekan preman tersebut berjumlah kurang lebih 9 orang, terjadi lah aksi pengeroyokan yang akhirnya anggota Brimob tersebut terkena tusukan sajam di punggung kanannya dan akhirnya dilarikan kerumah sakit Bhayangkara Polda Jambi. Para pelaku melarikan diri,” ujarnya.

Beruntung, Briptu AAA tak mengalami luka fatal. Kapolresta bilang bahwa AAA kini telah kembali berdinas. Pasca kejadian Polresta Jambi memburu pelaku dan berhasil menangkap 5 pelaku.

“Terkait kasus ini, pelaku berhasil kita tangkap dan kita proses hukum,” kata Kapolresta Jambi, didampingi Kasi Humas kepada media.

Sementara 1 pelaku lainnya yang melempari korban dengan batu berinisial RR kini berstatus DPO.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading
Advertisement