Connect with us

DAERAH

Aib SMAN 3 Tebo Dibongkar Para Murid

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Tebo – Senin (21/10/2019) pagi di halaman SMAN 3 Tebo terlihat sangat berbeda dari hari biasanya. Ratusan pelajar di sekolah itu tampak tak lagi mengindahkan imbauan guru maupun Kepala SMAN tersebut.

Bahkan para pelajar ini terlihat sedikit arogan karena mengeluarkan kata-kata ketus. Kalimat yang tak selayaknya diucapkan oleh seorang pelajar, pagi itu justru diucapkan dengan sedikit berteriak.

Tidak itu saja, para pelajar ini juga membawa kain (spanduk) dan karton dengan berbagai tulisan seolah-olah menghujat pihak sekolah.

Suasana makin tidak karuan kala sejumlah majelis guru dan Kepala SMAN 3 Tebo, Firdaus mencoba menenangkan para pelajar.

Di sisi lain, tampak sejumlah pelajar mencoba membakar ban bekas di tengah halaman sekolah.

Sementara, sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Tebo Tengah yang sedari pagi juga berada di sekolah itu, mulai mendekati siswa-siswi. Aparat ini langsung melakukan dialog persuasif dengan para pelajar.

Inilah aksi demo yang digelar ratusan pelajar di SMAN 3 Tebo. Saat orasi, para pelajar ini mengkritik kebijakan kepala sekolah yang dianggap tidak mendukung kreativitas mereka untuk meraih prestasi.

Selain itu, para pelajar menuntut agar kepala sekolah transparan dalam mengelola anggaran untuk kegiatan ekstrakurikuler, serta mengurangi pungutan-pungutan (sumbangan) yang dianggap tidak layak dilakukan oleh pihak sekolah.

“Mundurkan Pak Fir. Mundurkan Pak Fir. Mundurkan Pak Fir,” demikian yel-yel yang dinyanyikan oleh para pelajar saat orasi.

Aspirasi dan Tuntutan Pelajar 

Saat orasi, salah seorang perwakilan pelajar SMAN 3 Tebo membacakan sejumlah tuntutan dan unek-unek mereka. Mulai dari sejumlah pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah hingga keterbukaan anggaran untuk kegiatan ekstrakurikuler.

“Setiap kegiatan siswa-siswi tidak pernah di-support sekolah, alasan Kepsek tidak ada dana,” teriak siswa.

Siswa ini membeberkan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk satu siswa adalah Rp1,4 juta per siswa per tahun. Sementara jumlah siswa di SMAN 3 Tebo sebanyak 670 orang.

“Jika Rp1,4 juta dikalikan 670 siswa, artinya SMAN 3 Tebo menerima dana BOS sebesar Rp938 juta per tahun. Dana ini untuk apa saja, kok setiap kami mau berkegiatan, selalu alasannya tidak ada dana,” kata siswa ini.

Yang jadi masalah, kata pelajar ini, semua kegiatan pramuka tidak menggunakan dana BOS namun menggunakan dana pramuka. Sementara dalam juknis dijelaskan jika dana BOS reguler tidak untuk membiayai kegiatan pembinaan atau lomba di luar sekolah kecuali untuk ekstrakurikuler wajib pramuka.

Selain itu, perwakilan pelajar ini juga menyampaikan bahwa untuk pengembangan perpustakaan di dalam juknis BOS diharuskan adanya buku teks, buku teks pendamping dan penyediaan buku non teks. “Jadi kami sangat kecewa, selama satu tahun ini kegiatan pramuka dan OSIS tidak berjalan dengan semestinya. Alasannya sangat klasik, sekolah tak punya dana,” teriak siswa ini lagi.

Meski majelis guru dan kepada sekolah berupaya memberikan penjelasan terkait tuntutan itu, namun ditolak, para pelajar terus melakukan orasi, “Sekolah bagus, prestasi nol. Minta Kepala Sekolah diganti, kami tidak akan mengikuti pembelajaran sebelum kepsek diganti,” kata siswa.

Begitu juga saat diminta perwakilan dari pelajar untuk beraudiensi dengan pihak sekolah, tetap ditolak oleh para pedemo. “Kami mau audiensi tetapi tolong dihadirkan kepsek dan kepsek harus bersedia menandatangani surat pengunduran diri dari jabatannya,” ujar siswa ini.

Firdaus Diminta Mundur dari Jabatan

Meski sudah berkali pihak sekolah menawarkan audiensi, namun ditolak oleh para pelajar. Mereka terus berorasi dan menuntut agar Kepala SMAN 3 Tebo, Firdaus mundur dari jabatannya.

Aksi ini akhirnya bisa reda setelah sejumlah anggota polisi dari Polsek Tebo Tengah melakukan dialog persuasif dengan para pelajar. Bahkan mereka (pelajar) bersedia audiensi dengan Kepala Sekolah (Kepsek).

Audiensi yang dilaksanakan di ruang Laboratorium Fisika sekolah itu, sebagai moderator adalah Kapolsek Tebo Tengah, Iptu Moh Hasyim Asy’ari, SH. Saat mediasi, perwakilan pelajar sebanyak 20 orang secara bergantian menyampaikan aspirasi mereka.

Perwakilan pelajar ini menyampaikan sejumlah dugaan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan oleh Firdaus selama menjabat Plt Kepsek SMAN 3 Tebo.

Apa yang disampaikan oleh perwakilan pelajar ini membuat geram sejumlah guru. Audiensi pun berjalan alot dan panas.

Apalagi setiap pertanyaan yang dilontarkan pelajar, kepsek selalu mengarahkan kepada majelis guru untuk menjawabnya.

Kesal jawaban yang tak memuaskan, sejumlah guru dan pelajar mulai membongkar segala keburukan selama Firdaus menjabat kepsek.

Tak tahan menerima tudingan miring dari sejumlah guru dan murid, raut muka Firdaus seketika memerah.

Berawal dari tudingan seorang guru yang meminta Firdaus menjelaskan pertemuan dengan beberapa kabid di Rumah Makan Sederhana.

Dalam pertemuan tersebut, Firdaus dituding berniat bakal menggeser beberapa guru senior dan menggantikannya dengan yang baru.

Selain itu keburukan lainnya juga dilakukan ketika pengelolaan dana BOS dalam setahun tidak jelas alokasinya.

Belum lagi ditambah dengan aksi beberapa pungutan yang dibebankan kepada pelajar, baik pungutan pembelian cat, keramik, dan banyak lagi. Ini yang memicu beberapa pelajar untuk meminta kepsek mundur dari jabatannya.

“Dari tadi penjelasan Bapak selalu mutar-mutar. Apa-apa melimpahkan ke dewan guru. Mana tanggung jawab Bapak sebagai kepala sekolah. Terus terang kami tidak puas dan kecewa,” kata salah seorang perwakilan pelajar yang ikut dalam audiensi itu.

Di sela-sela mediasi, Kapolsek Tebo Tengah, Iptu Moh Hasyim Asy’ari mengajak kepada seluruh pelajar dan dewan guru untuk tenang dan menahan emosi.

Ia mengatakan tujuan audiensi ini untuk membereskan masalah biar tuntas. “Saya minta kita sama-sama jaga situasi ini agar tetap kondusif. Kita ingin proses mediasi ini menemukan solusi buat kita bersama,” kata Hasyim di tengah audiensi.

Saat bersamaan, Kepala Sekolah SMAN 3 Tebo, Firdaus memberikan pernyataan pribadinya di hadapan pelajar dan dewan guru, yakni dirinya siap mundur dan dicopot dari jabatan kepsek.

Hal ini ia sampaikan mengingat situasi di sekolah sudah tidak kondusif lagi. “Saya sampaikan di hadapan kapolsek bahwa saya siap mundur. Jika Diknas Provinsi sudah memberikan sinyal untuk mundur saya akan bersedia mundur,” Firdaus menjelaskan.

 

Reporter: Syahrial

DAERAH

Dorong Wisata Kuliner Halal, Pemko Padang Benahi Pujasera Pantai Padang

DETAIL.ID

Published

on

Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir (tengah) meninjau kondisi Pujasera di Pantai Padang pada Sabtu, 22 Februari 2025. (DETAIL/Diona)

DETAIL.ID, Padang – Dinas Pariwisata Kota Padang akan melakukan pembenahan dan penataan ulang terhadap Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Pantai Padang tepatnya di depan Masjid Al-Hakim. Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, saat meninjau kawasan Pujasera pada Sabtu, 22 Februari 2025, menyampaikan kondisi Pujasera saat ini kurang terawat.

“Bangunan dan sarana prasarana sudah banyak yang rusak sehingga perlu perbaikan segera. Kami akan melakukan penataan terhadap Pujasera ini, baik dari segi infrastruktur maupun fasilitasnya, karena ini merupakan Program Unggulan (Progul) Bapak Wali Kota Padang Fadly Amran, yaitu Padang Rancak,” ujarnya.

Maigus Nasir berharap, dengan tertatanya Pujasera, perekonomian pedagang dan masyarakat setempat dapat meningkat. Kemudian minat masyarakat untuk berkunjung ke Pantai Padang semakin bertambah.

“Sebelum memulai perbaikan ini, kami akan mengundang pedagang untuk menyamakan komitmen dan persepsi agar penataan berjalan sesuai harapan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Sani menyampaikan, perbaikan Pujasera Pantai Padang masuk dalam program 100 hari kerja Wali Kota Padang. Anggaran perbaikan bersumber dari dana APBD Kota Padang.

Yudi menyebutkan, perbaikan yang dilakukan mencakup penggantian tenda berjualan pedagang dengan kanopi berbahan baja ringan, perbaikan bangunan tempat berjualan, fasilitas toilet, serta penataan area medan nan bapaneh.

“Kami juga akan melakukan penataan terhadap titik-titik tempat berjualan bagi pedagang sehingga tidak ada yang menggunakan trotoar. Selain itu, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang untuk merapikan pohon pelindung di kawasan Pujasera ini,” tutur Yudi.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Empat Kepala Daerah dari PDIP di Jabar Tunda Berangkat Retret

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Bandung – Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono menyebut bahwa kader PDIP yang menjadi kepala daerah di Jawa Barat menunda keberangkatan mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah. Hal ini sejalan dengan instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Dia menyebut, di Jawa Barat terdapat empat kepala daerah asal PDIP yang menunda keberangkatan menuju retreat di Magelang. Mereka ialah Bupati Cirebon Imron, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.

“Intinya surat itu sudah jelas, kepala daerah yang diundang kegiatan retret di Magelang untuk menunggu dulu instruksi ibu Ketua Umum selanjutnya dan mereka untuk standby dengan posisi telepon yang aktif,” kata Ono di Bandung pada Jumat, 21 Februari 2025.

Dia mengaku saat ini PDIP masih mengkaji aturan terkait retreat untuk kepala daerah di Magelang. Ono menegaskan, yang terpenting saat ini adalah para kepala daerah langsung bekerja membangun daerahnya masing-masing.

“PDI Perjuangan selalu berkomitmen bagaimana kepala daerahnya untuk bisa bekerja, yang paling utama adalah bagaimana menyelesaikan persoalan di wilayah masing-masing dan memberikan pengabdian maksimal ke rakyat,” tutur Ono.

Reporter: Yayat Hidayat

Continue Reading

DAERAH

M Syukur Bertemu Al Haris, Ikuti Retreat Hari Pertama

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin, H. M. Syukur bertemu dengan Gubernur Jambi H. Al Haris, saat mengikuti jalannya pelaksanaan kegiatan orientasi atau retreat Kepala Daerah pada hari pertama, Jumat, 21 Februari 2025.

“Alhamdulillah ini bersama Pak Gubernur Jambi, kami mengikuti kegiatan hari pertama retreat di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah,” ujar Bupati Merangin dibenarkan Gubernur Jambi, yang keduanya terlihat sangat bersemangat.

Pada hari pertama tersebut, baik H. M. Syukur maupun H. Al Haris bersama ratusan Kepala Daerah lainnya, mengikuti pengarahan dan ramah tamah sesuai dengan jadwal pelaksanaannya.

Sedangkan untuk kegiatan fisik seperti olahraga dan harus bangun sebelum subuh serta materi kepemimpinan, akan dilakukan pada hari kedua hingga hari terakhir pelaksanaan retreat.

Para Kepala Daerah juga akan mendapat berbagai materi lainnya, salah satunya adalah terkait program strategis Pemerintah Pusat, yang harus diselaraskan dengan visi-misi para Kepala dtaerah.

Melalui retreat tersebut, diharapkan nanti para kepala daerah saat berkonsolidasi dengan Pemerintah Pusat, supaya terjadi sinkronisasi dan selaras misinya dengan program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Orientasi atau retreat Kepala Daerah tersebut jelas Bupati Merangin, sesuai dengan perintah Presiden Republik Indonesia dan H. M. Syukur siap untuk melaksanakannya. “Masyarakat Merangin tunggu, seminggu lagi saya pulang ke Merangin,” kata Bupati.

Ketika mengikuti retreat itu, tampak Bupati Merangin H. M. Syukur dan Gubernur Jambi H. Al Haris bersama ratusan Kepala Daerah lainnya di Indonesia, mengenakan baju seragam army yang terlihat sangat gagah dan tegas. (*)

Continue Reading
Advertisement