DETAIL.ID, Jambi – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Jambi merangkum tiga kelompok komoditi penyumbang terbesar ekspor di Provinsi Jambi, yaitu sektor pertambangan, industri dan pertanian.
Hanya saja persoalan belum terwujud pelabuhan samudra berakibat sebagian besar komiditi ekspor Jambi belum tercatat karena lebih banyak ke pelabuhan luar Jambi.
“Kelompok pertama terbesar komoditi ekspor dari pertambangan sebesar 61 persen, kelompok kedua sebesar 31 persen dari industri, sementara yang masih tergolong kecil adalah dari sektor pertanian sebesar 6 persen,” kata Plt Kepala Dinas Perindag Provinsi Jambi, Sri Argunaini dikonfirmasi detail, Sabtu (25/1/2020).
Baca Juga: Ekspor Udang Ketak Tungkal ke China Disetop
Argunaini berujar pihaknya terus mendorong ekspor berbasis agro dan industri yang masih tergolong kecil. Sementara ekspor pertambangan yang umumnya migas sifatnya sudah jelas.
“Ini dilakukan dengan berbagai upaya, kita mendorong semua stake holder untuk bersama-sama berorientasi ekspor,” ujarnya.
Kelemahan Provinsi Jambi selama ini karena belum memiliki pelabuhan samudra. “Jadi komoditi-komoditi kita khususnya pertanian juga itu lebih banyak ke pelabuhan luar sehingga ini tidak tercatat sebagai ekspor Jambi. Jadi orang luar yang dapat nama,” ucapnya.
Menurut dia, pelabuhan andalan di Jambi baru ada di Talang Duku dan Muara Sabak. Ekspor sebagian besar tidak tercatat karena tidak melalui pelabuhan yang ada di Jambi.
“Kita berharap ke depannya mendorong semua pihak mewujudkan pelabuhan Ujung Jabung, itu merupakan jawaban kita untuk meningkatkan ekspor di Jambi,” katanya.
Reporter: Muhammad Fayzal