Penjualan Masker di E-Commerce Indonesia Capai Rp652 Juta

Penjualan Masker di E-Commerce Indonesia
Masker N95, Ilustrasi (ist)

DETAIL.ID, Jakarta – Wabah virus korona telah masuk ke Indonesia awal Maret 2020. Hal ini menyebabkan perilaku panic buying yang membuat masyarakat berbondong-bondong membeli produk kesehatan seperti masker dan hand sanitizer di apotek bahkan secara online.

Menurut data yang dihimpun dari Telunjuk.com, total transaksi penjualan masker gabungan dari tiga e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak sejak 2 Maret sampai 11 Maret sebesar Rp652.964.118.

Sementara saat virus korona masuk ke Indonesia, tepatnya pada 2 Maret 2020 transaksi penjualan masker mencapai Rp130.076.970.

Lalu untuk volume transaksi penjualan tanggal 2 Maret sebesar 203.294 dan data volume transaksi terakhir tanggal 11 Maret mencapai 118.056.

Masker yang laris diserbu pembeli yaitu masker N95 dibanderol Rp209 ribu, sebelum virus korona muncul harga masker ini hanya Rp65 ribu.

Merek masker kedua terlaris yakni Sensi isi 50 buah dipatok harga Rp164 ribu, harga sebelumnya Rp75 ribu. Terakhir N95 KW, biasanya dibanderol Rp5 ribu namun saat ini rata-rata dihargai Rp77 ribu.

E-commerce Bakal Tindak Merchant yang Patok Harga Mahal Masker maupun Hand Sanitizer

Dua perusahaan e-commerce Shopee dan Blibli.com, menyebut pihaknya bakal menindak mitra pedagang yang menjual produk kesehatan seperti masker dan hand sanitizer dengan harga yang tidak wajar di tengah wabah virus korona.

Public Relations Lead Shopee Indonesia, Aditya Maulana Noverdi mengatakan Shopee terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan penjual produk masker untuk menjaga harga masker agar tak melonjak tajam.

“Di tengah situasi sekarang ini, Shopee tidak mentolerir kenaikan harga yang tidak masuk akal dari penjual kami. Kami memantau situasi dan bekerjasama dengan penjual untuk menjaga harga pada taraf yang wajar,” kata Aditya, Seperti dilansir CNNIndonesia(13/3/2020).

Exit mobile version