DETAIL.ID, Jakarta – PT Pertamina (Persero) terus berupaya memperkuat ketahanan energi dengan menambah produksi dan memperkuat cadangan minyak dan gas bumi (migas).
Terbukti sampai akhir 2019, Pertamina dapat mempertahankan level produksi pada kisaran 901 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).
“Ikhtiar dan fokus dalam mengelola wilayah kerja (WK) migas yang diamanahkan kepada Pertamina telah meningkatkan performa bisnis hulu dan diharapkan tahun-tahun mendatang performanya terus meningkat,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, Seperti dilansir Medcom, Senin (22/6/2020).
Fajriyah menjelaskan, sejalan dengan upaya mempertahankan produksi, Pertamina juga mencatatkan lifting migas pada 2019 pada level yang sesuai, yaitu 734 MBOEPD.
Hal ini sebagai hasil kegiatan operasional yang intensif yaitu pengeboran 322 sumur pengembangan, 14 sumur eksplorasi dan melakukan 751 kegiatan workover, serta 13.683 well services.
Sementara itu, di sektor energi baru dan terbarukan, produksi panas bumi Pertamina pada 2019 mencapai 4.292 GWh atau naik tiga persen dibandingkan 2018 yang tercatat 4.182 GWh.
Fajriyah menyebut operasional produksi panas bumi yang dilakukan Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), mengelola 14 wilayah kerja panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877MW terdiri atas Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) own operation maupun WKP joint operation.
“Indonesia saat ini memiliki kapasitas terpasang panas bumi terbesar kedua di dunia, yang sebagian besar produksinya dihasilkan dari wilayah kerja PGE,” ujar Fajriyah.
Fajriyah melanjutkan, Pertamina mencatat tambahan cadangan dan sumber daya migas yang lebih baik pada 2019. Tambahan cadangan P1 (proven/terbukti) pada 2019 tercatat 309 MMBOE atau naik 44 persen dibandingkan angka target 2019 sebesar 215 MMBOE.
“Temuan cadangan 2C (cadangan kontingensi sedang) mencapai 446 MMBOE atau naik 55 persen dibandingkan target 2019 yang ditetapkan sebesar 288 MMBOE. Capaian ini sangat berarti bagi masa depan ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Di samping itu, reserves replacement ratio atau rasio pengembalian cadangan meningkat 44 persen dari 71 persen pada RKAP 2019 menjadi 102 persen pada realisasi 2019.
Pada 2019, Pertamina telah berhasil melakukan survei seismik laut regional 2D di wilayah terbuka yang dimulai pada November 2019 dengan capaian sepanjang 7.049 km hingga akhir 2019.
Bahkan sampai pertengahan Juni 2020 progres telah mencapai 25.864 km pada Juni 2020 atau lebih dari 86 persen dari target 30 ribu km.
Discussion about this post