DETAIL.ID, Saham – Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi pada pekan kedua Desember sebesar 0,30 persen month to month (mtm). Sementara perkiraan inflasi secara tahunan sebesar 1,54 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryonomengatakan, penyumbang utama inflasi adalah cabai merah sebesar 0,07 persen (mtm), telur ayam ras sebesar 0,04 persen (mtm), cabai rawit dan tomat masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm), serta minyak goreng, jeruk, daging ayam ras, wortel, bayam, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
“Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar -0,06 persen (mtm) dan bawang merah sebesar -0,01 persen (mtm),” kata Erwin dalam keterangannya, Jumat 11 Desember 2020.
Erwin menambahkan,aliran modal asing yang masuk pada periode tersebut di pasar keuangan domestik mencapai Rp1,33 triliun. Sumber terbesar aliran modal tersebut berasal dari instrumen SBN sebesar Rp0,96 triliun dan dalam bentuk saham sebesar Rp0,37 triliun. Berdasarkan data setelmen selama 2020 year to date (ytd), non-residen di pasar keuangan domestik melakukan penjualan neto sebesar Rp143,76 triliun.
“Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun naik ke 67,53 bps per 10 Desember 2020 dari 66,31 bps per 4 Desember 2020,” ujarnya.
Discussion about this post