No Result
View All Result
KONTAK
Bicara Apa Adanya
REDAKSI
  • ADVERTORIAL
  • Media Partner
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
  • ADVERTORIAL
  • Media Partner
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
No Result
View All Result
Bicara Apa Adanya
ADVERTORIAL DAERAH LINGKUNGAN NASIONAL NIAGA OPINI PENJURU PERISTIWA PERKARA SIASAT TEMPIAS TEMUAN
Home NASIONAL

Indonesia-Jepang Bahas Penempatan Pekerja Migran dan Program Pemagangan

by Febri Firsandi Putra
Maret 24, 2021
A A
Indonesia-Jepang Bahas Penempatan Pekerja Migran dan Program Pemagangan
17
VIEWS
ShareTweetSendScan

DETAIL.ID, Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang membahas upaya peningkatkan kerja sama penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jepang dan program pemagangan. Hal itu mengemuka saat Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menerima courtesy call Duta Besar Jepang untuk Indonesia secara virtual, Rabu 24 Maret 2021.

ArtikelTerkait

7 Polisi di Siak Positif Covid-19 Usai Seminggu Vaksinasi

7 Polisi di Siak Positif Covid-19 Usai Seminggu Vaksinasi

April 19, 2021
Ini Ancaman Sanksi Jika Tetap Nekat Mudik

Ini Ancaman Sanksi Jika Tetap Nekat Mudik

April 18, 2021
IDI: Vaksin Nusantara Jangan Hanya Bermodal Nasionalisme

IDI: Vaksin Nusantara Jangan Hanya Bermodal Nasionalisme

April 17, 2021
Kepala BPOM RI soal Vaksin Nusantara: Saya Tak Mau Komentar Lagi

Kepala BPOM RI soal Vaksin Nusantara: Saya Tak Mau Komentar Lagi

April 16, 2021

Menaker Ida menyatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Jepang telah lama menjalin kerja sama yang sangat baik, khususnya dalam penempatan PMI dan pemagangan ke Jepang.

“Dalam penempatan PMI, kerja sama kedua pemerintah telah terjalin dalam 2 program, yaitu program Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan Specified Skilled Worker (SSW),” kata Menaker Ida.

Menurutnya, untuk kerja sama dalam program IJEPA telah berjalan hampir 13 tahun. Ia mencatat sebanyak 3.080 PMI telah bekerja sebagai Nurse dan Careworker di Jepang, dan 716 orang di antaranya telah berhasil menjadi Registered Nurse dan Certified Careworker di Jepang.

“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada tenaga kerja Indonesia dan kami berharap kerja sama penempatan PMI ke Jepang dalam program IJEPA dapat ditingkatkan, baik dalam penambahan kuota penempatan PMI sebagai Nurse dan Careworker, maupun dalam perluasan sektor penempatan PMI di bawah program IJEPA,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Menaker Ida, Pemerintah Indonesia juga ingin berkontribusi untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang melalui program SSW. Hal itu lantaran saat ini Jepang tengah mengalami ageing population dan shortage tenaga kerja, sehingga butuh banyak pekerja migran dari berbagai negara.

Dalam program SSW, Pemerintah Indonesia mencatat bahwa berdasarkan data dari Kementerian Kehakiman Jepang per 31 Desember 2020, jumlah PMI yang bekerja sebagai SSW sebanyak 1.514 orang, yang mana hanya separuh dari jumlah pekerja migran SSW Vietnam di Jepang. Jumlah tersebut disebutnya masih jauh dari target Pemerintah Indonesia yang berkeinginan untuk memenuhi 20 persen dari kuota SSW sebanyak 345.000 tenaga kerja dari semua negara. SSW sendiri membuka 14 sektor kerja seperti keperawatan, manufaktur, kontruksi bangunan, dan penerbangan.

Menaker ida mengemukakan, hingga kini pihaknya juga masih menunggu kembali proses dibukanya program pemagangan. Adapun tahapan persiapan peserta pemagangan sampai saat ini, yaitu jumlah peserta magang yang sudah mendapatkan visa dan siap berangkat sebanyak 2.287 orang (kerja sama IM Japan dengan Kemnaker sebanyak 88 orang dan Sending Organization sebanyak 2.199 orang).

Ia pun berharap, Pemerintah Jepang dapat kembali membuka akses masuk bagi PMI pada masa pandemi Covid-19. Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Pemerintah Indonesia telah menyusun Standard Operating Procedure (SOP). Beberapa hal yang diatur dalam SOP tersebut antara lain PMI yang akan bekerja ke luar negeri diwajibkan mengikuti tes PCR, proses monitoring, dan evaluasi pelaksanaan penempatan selama masa new normal.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, menyambut baik keinginan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerja sama penempatan PMI dengan pihaknya. Hal itu lantaran selama ini reputasi tenaga kerja Indonesia dinilai baik oleh masyarakat Jepang.

Kanasugi akan mempertimbangkan lebih lanjut mengenai penempatan PMI ke depannya. Ia akan menyampaikan ke Pemerintah Jepang yang berada di Tokyo. “Pembahasan ini akan kami bawa ke Tokyo sebagai laporan,” kata Kanasugi.

Tags: cara kerja di jepangIndonesiaindonesia jepangJepangKerja di jepangkerjasama jepangkerjasama RI jepangMagang di jepangProgram Pemagangan Jepang
Next Post
PSU 88 TPS

Di Balik Keputusan PSU 88 TPS Pilgub Jambi, Sarbaini: Sinyal Lemahnya Penegakan Hukum

PSU 88 TPS

Mantan Wabup Tebo: PSU Harus Segera, Kalau Tidak, Potensi Konflik Bisa Meningkat

Penerima Uang Salah Transfer BCA Dituntut 2 Tahun Penjara

Penerima Uang Salah Transfer BCA Dituntut 2 Tahun Penjara

Rapat Pembahasan Dokumen Lingkungan PT BEP, Kades Sungai Keruh Tidak Diundang

Rapat Pembahasan Dokumen Lingkungan PT BEP, Kades Sungai Keruh Tidak Diundang

Sanusi Mencoreng Nama KPU, Subhan: Tunggu Keputusan DKPP

Sanusi Mencoreng Nama KPU, Subhan: Tunggu Keputusan DKPP

Discussion about this post

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bicara Apa Adanya

PT MOKSHA MULTI MEDIA

© 2020 Alamat Kantor Detail di Jalan Guru Muchtar, No. 26, RT 09, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi. Kode pos 36137. Developed by Ara.

  • Detail
  • Hubungi Kami
  • Tim Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Company Profile

Media Sosial

No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • Media Partner
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN

PT MOKSHA MULTI MEDIA