Connect with us

NIAGA

Pemerintah Serap Rp 4,75 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Pemerintah menyerap dana sebesar Rp4,75 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp33,95 triliun.

Dikutip dari Antara, Selasa 30 Maret 2021, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan realisasi lelang ini jauh di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp30 triliun.

Untuk seri SPN12210701, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,09833 persen.

Penawaran masuk untuk seri dengan tenor tiga bulan ini mencapai Rp0,45 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 3,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,15 persen.

Untuk seri SPN12220331, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,6 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,336 persen.

Penawaran untuk seri dengan tenor satu tahun ini mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 3,31 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,4 persen.

Untuk seri FR0086, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,87906 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor lima tahun ini mencapai Rp6,84 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 6,15 persen.

Untuk seri FR0087, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,7695 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor 10 tahun ini mencapai Rp7,53 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,04 persen.

Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,60557 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor 15 tahun ini mencapai Rp3,91 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,95 persen.

Seri SUN Selanjutnya

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,45769 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor 19 tahun ini mencapai Rp9,92 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,41 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,75 persen.

Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,07989 persen.

Penawaran untuk obligasi negara dengan tenor 30 tahun ini mencapai Rp4,58 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,99 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,13 persen.

Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Maret 2021 mencapai Rp194,7 triliun.

Menurut rencana, pemerintah akan mengadakan lelang SUN tambahan (Greenshoe Option), pada Rabu (31/3), untuk lima seri SUN, yaitu FR0086, FR0087, FR0088, FR0083 dan FR0089, dengan target maksimal Rp25,2 triliun, seiring rendahnya penawaran masuk hari ini.

NIAGA

DBH Sawit Bagi Provinsi Jambi Alami Tren Penurunan Sejak 2023

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat bagi Provinsi Jambi tercatat mengalami tren penurunan sejak 2023 lalu.

Berdasarkan penjelasan Kadis Perkebunan Provinsi Jambi, Hendrizal, alokasi DBH Sawit untuk Provinsi Jambi senilai Rp 23 M untuk tahun 2025. Lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp 33 M. Padahal awalnya di 2023 alokasi dana mencapai Rp 38 M.

Menurut Hendrizal, pasca ditransfer ke kas daerah atau BPKPD duit DBH tersebut bakal diperuntukkan bagi pendataan, rencana aksi daerah tentang kelapa sawit berkelanjutan, hingga jaminan sosial bagi buruh tani sawit.

“Sejauh ini porsinya sesuai PMK 91, porsi maksimal 20% di bidang perkebunan. 80% untuk infrastruktur,” ujar Hendrizal, Selasa, 24 Juni 2025.

Dia pun menyoal porsi dana yang bersumber dari Pungutan Ekspor CPO yang ditetapkan oleh pusat tersebut. Sebab menurutnya jika peruntukan dana lebih difokuskan spesifik pada infratruktur semacam jalan usaha tani, tentu bakal lebih menopang produktivitas hasil perkebunan rakyat.

Sementara itu terkait program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dimana insentif dana peremajaan sawit kini menjadi Rp 60 per hektar sejak September 2024 lalu. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi tersebut menilai belum berdampak signifikan terhadap animo petani untuk ikut PSR.

“Kondisi di daerah beda-beda ya. Untuk petani yang lahannya cuman sedikit, misal cuman 2 ha dia ga akan mau. Karna ketika ditebang mau makan apa sampai 5 tahun. Beda dengan yang punya lahan luas,” katanya.

Adapun untuk tahun 2025, Disbun Provinsi Jambi menargetkan PSR seluas 14.100 hektar. Sebelumnya di tahun 2023 lalu, dari 10 ribu ha target PSR, terealisasi seluas 7800 ha atau sekitar 70% dari target.

“2025 target 14.100. Mestinya tercapai inikan masih proses. Yang lama itu tadi penyiapan status tanah. Itukan minimal 50 ha, anggota kelompok minimal 20. Kita optimislah, kalaupun tidak 100%, 70% mungkin terkejar,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

NIAGA

Harga TBS Sawit Periode 6 – 12 Juni Turun Tipis

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk periode 6 – 12 Juni 2025 mengalami penurunan, Kamis, 5 Juni 2025.

Berdasarkan hasil rapat penetapan harga oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS untuk usia tanaman 10 – 20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.287,72 per kilogram, turun Rp 1,09 dari periode sebelumnya.

Penurunan harga juga tercatat secara rata-rata pada seluruh umur tanaman, yaitu sebesar Rp 0,68 per kilogram.

“Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada periode ini tercatat sebesar Rp 13.026,14 per kilogram, sementara harga rata-rata inti sawit mencapai Rp 11.879,60 per kilogram,” kata Kadis Perkebunan Hendrizal, Kamis 5 Juni 2025.

Harga tersebut berdasarkan pada indeks K yang digunakan dalam penetapan harga adalah 94,56 persen.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading

NIAGA

Harga TBS Sawit Provinsi Jambi Turun Periode 16–22 Mei 2025, Berikut Harga CPO dan Kernel

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Bidang PSPHP telah menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 16 hingga 22 Mei 2025.

Hasil rapat yang digelar pada Kamis, 15 Mei 2025 mencatat adanya penurunan harga TBS dibandingkan periode sebelumnya.

“Harga TBS untuk umur tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.292,77/kg, turun Rp 149,39/kg dari harga pekan lalu. Rata-rata penurunan harga TBS berdasarkan umur tanaman mencapai Rp 136,40/kg,” kata Kabid Sarpas Disbun Provinsi Jambi, Bukri pada Jumat, 16 Mei 2025.

Adapun harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) tercatat sebesar Rp 12.797,50 sementara harga rata-rata inti sawit atau kernel mencapai Rp 12.921,05 dengan indeks K yang digunakan dalam perhitungan harga berada pada angka 94,18%.

Menurut Bukri, penurunan harga TBS disebabkan oleh melemahnya permintaan pasar global serta turunnya harga minyak nabati lainnya, yang turut memengaruhi harga sawit.

“Penyebab harga turun, permintaan melemah. Minyak nabati lain juga turun,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs