TEMUAN
Karut Marut PPDB SMA Jambi: Lebih Jauh Malah Masuk, yang Lebih Dekat Malah Terlempar

DETAIL.ID, Jambi – Masyarakat kebingungan melihat hasil PPDB online. Anaknya yang pada awalnya ada di daftar urutan, tiba-tiba terlempar. Tidak lagi masuk dalam urutan calon siswa yang diterima di sekolah yang ia daftarkan langsung.
Salah satu wali murid yang mendaftarkan anaknya di PPDB online regular di SMAN 4 merasa aneh. Ada yang daftar dengan jarak rumah 1.383 meter tidak diterima, sedangkan yang jarak 3.291 meter bisa masuk.
Proses penerimaan dimulai dengan masa sosialisasi PPDB Online dari tanggal 1 hingga 30 Juni 2021. Kemudian dilanjutkan dengan proses pendaftaran online melalui portal jambi.siap-ppdb.com, dari tanggal 1 hingga 5 Juli 2021. Proses verifikasi berkas berlangsung dari tanggal 6 hingga 7 Juli 2021. Dan pengumuman hasil final tanggal 8 Juli.
Selain soal hasil, wali murid juga mengeluhkan sulitnya proses pendaftaran. Beberapa wali murid ditolak berkas pendaftaran onlinenya dengan permasalahan yang sama dan berulang. Umumnya soal titik koordinat alamat.
Pendaftar diminta berfoto menggunakan seragam di depan rumahnya disertai dengan detail titik koordinat alamatnya. Ketika pendaftaran, titik penarikan koordinat harus sesuai dengan foto yang dilampirkan tersebut.
Pantauan detail.id pada web aplikasi PPDB online tersebut pada tanggal 6 Juli 2021, pada pengumuman sementara hasil penerimaan siswa jalur reguler SMAN 4, ditemukan bahwa urutan 1-132 berurutan jarak terkecil sampai terbesar dengan gambar icon maps berwarna hijau (menandakan zona 1). Urutan 132 dengan jarak 1.033 meter. Selanjutnya urutan 133 dan seterusnya ditandai icon maps berwarna biru (menandakan zona 2), nomor urut 133 jaraknya 701 meter.
Sementara itu, ketika diakses pada tanggal 9 Juli 2021, anehnya posisi urutan zona 1 dengan icon maps berwarna hijau bergeser (bertambah) menjadi 137 dengan jarak 979 meter. Urutan 138 dan seterusnya bertanda icon maps biru, dengan jarak 701 meter untuk nomor urut 138 dan 3291 meter untuk nomor urut 227. Perubahan dan pergeseran data ini tentunya memunculkan praduga di antara wali murid.
Begitu pula pada jalur prestasi, pada tanggal 6 Juli 2021 lalu sempat muncul pengumuman terkait perubahan rumus perhitungan nilai akhir. Sebelumnya, 0,4*(F)+0,2*(U)+),2*(Y)+0.2*(Z) menjadi 0,5*(F)+0,2*(U)+),2*(Y)+0.1*(Z).
Untuk mengonfirmasi hal ini, detail berusaha menghubungi Plt. Kadisdik Provinsi Jambi, Bukri,SP, Jumat 9 Juli 2021 malam, namun tidak ada tanggapan. Selanjutnya, detail mencoba meminta konfirmasi dari Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Misrinadi.
Anehnya, Misrinadi justru tak menjawab poin pertanyaan yang diajukan detail.id. Coba baca jawabannya di bawah ini.
“Aplikasi untuk PPDB online itu adalah milik Telkom. Masalah anak yang tidak terjaring untuk diterima di satu sekolah berarti tidak memenuhi syarat untuk terima. Sebabnya bisa saja kalah saing dalam zonasi, atau kalah bersaing prestasi. Kalau untuk Jalur Afirmasi adalah untuk siswa yang orang tuanya kategori tidak mampu secara ekonomi, tetapi pada jalur ini banyak peserta yang tidak memiliki dokumen yang sesuai ketentuan,” ujar Misrinadi.
Lalu dengan enteng Misrinadi mengungkapkan, untuk saat ini belum ada solusi untuk peserta yang tidak terjaring PPDB Online karena daya tampung sekolah sudah penuh.
“Kalau untuk sekarang tidak solusinya, karena daya tampung sekolah sudah penuh dan sesuai dengan usulan yang sudah ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Jambi,” katanya menambahkan.
Mengakhiri pernyataannya kepada detail, Jumat 9 Juli 2021, Misrinadi menyatakan bahwa Dinas Pendidikan siap melaksanakan tugas sesuai aturan. Benarkah?
Reporter: Febri Firsandi
TEMUAN
Temuan Kuatkan Dugaan RSP Rantau Rasau Tak Sesuai Spek, Beberapa Konsultan Diduga Digeser PT Belimbing Sriwijaya

DETAIL.ID, Tanjungjabung Timur – Berbagai temuan serta indikasi yang mencuat, kian menguatkan dugaan bahwa proyek pembangunan RS Pratama Rantau Rasau di Tanjungjabung Timur yang menelan duit Rp 43.8 miliar dari dana DAK, dikerjakan asal jadi.
Lihat saja kondisi fisiknya yang sudah banyak mengalami keretakan pada beberapa sisi gedung yang kemudian diperparah lagi dengan buruknya sanitasi di gedung pelayanan kesehatan tersebut, yang hanya berselang beberapa bulan pasca diresmikan.
Seakan minim perencanaan sebelum pekerjaan, gedung rumah sakit yang digarap oleh kontraktor pelaksana PT Belimbing Sriwijaya bersama KSO PT Bukit Telaga Hasta Mandiri dengan pengawasan PT Kalimanya Exspert Konsultan pun tak henti-henti menuai sorotan.
Informasi juga dihimpun bahwa dalam prosesnya, pelaksana disinyalir mengganti beberapa personel dari konsultan pengawas, dengan dalih menghalangi proses pekerjaan. Hal itu pun semakin menguatkan dugaan bahwa banyak item pekerjaan bangunan gedung RSP Rantau Rasau yang tidak sesuai spesifikasi.
Soal ini, Binanga selaku PPTK proyek RSP Rantau Rasau dikonfirmasi via WhatsApp tidak merespons hingga berita ini tayang. Begitupula dengan pihak pengawas Joel Lubis — bos PT PT Kalimanya Exspert Konsultan. Kadinkes Tanjungjabung Timur, Ernawati juga nampak memilih tak merespons. Mereka tak mau ambil pusing.
Dengan respons minimnya keterbukaan informasi dari para pihak bertanggungjawab, angan-angan Rumah Sakit Pramata senilai Rp 43,4 miliar dari dana DAK tersebut menjadi pusat layanan kesehatan yang memadai dan nyaman bagi warga 4 kecamatan sekitar yakni Sadu, Nipah Panjang, Rantau Rasau, dan Berbak pun seolah kian jauh dari realita.
Pihak terkait didesak tanggung jawab atas proyeknya. Serta lembaga berwenang atau aparat penegak hukum untuk melakukan audit menyeluruh atas proyek gede tersebut. Mengingat tujuan pembangunan RSP Pratama yang tak lain untuk menghadirkan pelayanan kesehatan prima bagi warga sekitar.
Reporter: Juan Ambarita
TEMUAN
Diduga Asal Jadi, Proyek DAK Garapan PT Belimbing Sriwijaya RS Pratama Rantau Rasau Terus Jadi Sorotan

DETAIL.ID, Tanjungjabung Timur – Baru beberapa bulan beroperasi tepatnya November 2024, kondisi fisik gedung Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau Tanjungjabung Timur sudah mengalami sejumlah kerusakan, hal ini pun menuai sorotan tajam dari publik luas.
Berbagai temuan lapangan pun kian menguatkan dugaan bahwa proyek garapan PT Belimbing Sriwiaya bersama KSO PT Bukit Telaga Hasta Mandiri tersebut dikerjakan asal, material tak sesuai spek, serta tanpa perencanaan matang.
Angan-angan untuk rumah sakit pramata senilai Rp 43,4 miliar dari dana DAK tersebut dapat menjadi pusat layanan kesehatan yang memadai dan nyaman bagi warga 4 kecamatan sekitar yakni Sadu, Nipah Panjang, Rantau Rasau, dan Berbak pun kian jauh dari realita.
Bayangkan saja informasi dihimpun bahwa terdapat banyak keretakan pada beberapa sisi dinding rumah sakit, sanitasi pun juga tak luput dari masalah. Alih-alih jadi tempat pelayanan kesehatan, gedung tersebut pun malah terkesan memprihatinkan.
Binanga Solih, selaku PPK proyek tersebut nampak tak mau ambil pusing. Dikonfirmasi via WhatsApp, dia tak merespons. Dalam pemberitaan pada beberapa media massa, dia malah lempar tangan dengan dalih tugasnya sudah selesai lantaran proyek tersebut sudah serah terima dengan PA atau pengelola.
Sementara itu Kadis Kesehatan Tanjungjabung Timur Ernawati dikonfirmasi lewat WhatsApp sama sekali tak merespons hingga berita ini terbit.
Kondisi tersebut pun semakin menguatkan dugaan adanya ketidakberesan dalam proyek milik Dinkes Tanjabtim yang digarap oleh PT Belimbing Sriwiaya bersama KSO PT Bukit Telaga Hasta Mandiri tersebut.
Menanggapi kondisi RS Pratama Rantau Rasau tersebut, sosok aktivis yang selama ini vokal terhadap berbagai perkembangan isu di Tanjabtim menilai Pemda atau Dinkes Tanjabtim harus bertanggungjawab.
“Harus tanggung jawab. Kalau perbaikan ga cukup itu cuman dicat-cat gitu aja. Kalau saya bilang itu dibongkar, baru bangun lagi. Karena kondisinya udah retak dimana-mana, sanitasi juga,” kata Arie Suryanto pada Jumat, 14 Februari 2025.
Arie juga menilai bahwa kondisi proyek tersebut kini menunjukkan bahwa tidak adanya landasaan perencanaan yang matang. Sehingga terkesan dipaksakan agar Pemda beroleh dana DAK.
“Harapannya ya diperbaiki betul. Jangan sampai masyarakat kesitu berobat mau sehat malah tambah sakit nantinya. Ini tanggung jawab Pemkab,” katanya.
Proyek RSP Rantau Rasau pun kini jadi sorotan publik, pihak terkait didesak betul-betul bertanggungjawab serta adanya audit menyeluruh atas gedung pelayanan kesehatan yang bersumber dari dana DAK Pusat tersebut.
Reporter: Juan Ambarita
TEMUAN
Pelaksana Disinyalir Tak Becus Laksanakan Pengadaan Sapi, Namun Disbunak Muarojambi Malah Bungkam

DETAIL.ID, Muarojambi – Dugaan permainan antara Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Muarojambi dengan CV Fathan Utama Jaya selaku penyedia atau pelaksana proyek Pengadaan Sapi Jantan dan Sapi Betina yang bersumber dari APBD Muarojambi TA 2024, semakin mencuat.
Sebagaimana pemberitaan tersebar, setidaknya terdapat 10 ekor bantuan sapi dari Disbunak Muarojambi yang bermatian, tak lama berselang pasca diserahkan pada sejumlah kelompok tani.
Padahal, informasi dihimpun bahwa setidaknya program pengadaan sapi tersebut telah menelan APBD sebanyak Rp Rp 1,5 miliar. CV Fathan Utama Jaya selaku pelaksana proyek pengadaan pun jadi sorotan.
Tak berhenti disitu, Disbunak Muarojambi malah terkesan tak acuh akan persoalan ini. Plt Kadisbunak Muarojambi, Ridwan dikonfirmasi lewat pesan dan telepon WhatsApp sama sekali tak merespons hingga berita ini tayang.
Upaya konfirmasi terhadap Sekretaris Disbunak Muarojambi, Suharyanto juga berujung jalan buntu. Dia berdalih bahwa akan mencoba meneruskan konfirmasi awak media kepada Plt Kadis.
“Semalam sudah saya teruskan ke beliau Bang, terkait hal tersebut. Nanti saya coba konfirmasi lagi, Bang,” ujarnya pada Kamis, 13 Februari 2025.
Sikap yang ditunjukkan oleh Disbunak Muarojambi pun semakin menguatkan dugaan adanya kongkalingkong dengan CV Fathan Utama Jaya. Bayangkan sapi-sapi dari APBD tersebut bermatian tak lama pasca diserahkan pada para kelompok tani.
Mirisnya tak ada penegasan dari Disbunak Muarojambi selaku empunya proyek terhadap pelaksana yang disinyalir becus dalam pengadaan proyek ini.
Sampai berita ini terbit, awak media masih berupaya menghimpun informasi lebih lanjut dari berbagai pihak terkait.
Reporter: Juan Ambarita