DAERAH
Penyakit PMK Sudah Menyasar Lima Daerah di Provinsi Jambi, Cegah Jangan Sampai Menyebar Luas!

DETAIL.ID, Jambi – Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dikenal juga dengan Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit hewan menular bersifat akut. Biasanya menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba dan kambing. Penyakit ini disebabkan oleh virus.
Berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DTPH Provinsi Jambi, M Nasir saat ini PMK sudah menyasar lima daerah di Provinsi Jambi. Kasus tersebut sesuai hasil uji laboratorium dari Balai Veteriner Bukit Tinggi.
“Sudah ada di empat Kabupaten dan satu kota. Kabupaten Batang Hari 3 ekor, Kabupaten Sarolangun 2 ekor, Kabupaten Muarojambi 1 ekor, Kabupaten Tanjungjabung Barat 1 ekor dan Kota Jambi 5 ekor,” ujar M Nasir saat dihubungi pada Selasa, 31 Mei 2022.
Penyakit PMK ini menjadi kekhawatiran banyak orang mengingat akan memasuki perayaan hari raya Idul Adha. Banyak hewan ternak yang akan menjadi hewan kurban. M Nasir menjelaskan bahwa PMK ini tidak dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya (Zoonosis).
“Kami telah beri edukasi ke masyarakat jika PMK ini tidak berpindah dari hewan ke manusia. Hanya saja penyakit ini luar biasa cepat penyebarannya dari hewan ke hewan lain,” kata M Nasir.
Menurut M Nasir ada dua ciri khas hewan yang terjangkit PMK. Terjadi radang di mulut dan kaki hewan serta suhu badan hewan yang tinggi dapat mencapai 41 derajat. Biasanya banyak air liur (busa) yang menggantung di mulut hewan.
“Hewan ternak susah makan, dan susah berdiri, sehingga hewan ternak banyak baring” kata M Nasir.
Penanganan yang cepat sangat perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran PMK ini. M Nasir mengimbau jika didapati ciri PMK pada hewan ternak, Peternak wajib melaporkan kepada dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan.
“Begitu kami terima laporan, kami akan segera menindak lanjuti dan turun ke lapangan. Apabila kami gak sempat turun, segera melakukan isolasi,” ujar M Nasir.
Ia menambahkan jika terdapat hewan yang diduga terkena PMK, segera memisahkannya dari hewan lain. Melakukan isolasi hewan dan tidak boleh diperdagangkan sambil dilakukan pengobatan oleh dokter hewan atau pihak yang berwenang.
Reporter: Frangki Pasaribu
DAERAH
Dorong Wisata Kuliner Halal, Pemko Padang Benahi Pujasera Pantai Padang

DETAIL.ID, Padang – Dinas Pariwisata Kota Padang akan melakukan pembenahan dan penataan ulang terhadap Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Pantai Padang tepatnya di depan Masjid Al-Hakim. Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, saat meninjau kawasan Pujasera pada Sabtu, 22 Februari 2025, menyampaikan kondisi Pujasera saat ini kurang terawat.
“Bangunan dan sarana prasarana sudah banyak yang rusak sehingga perlu perbaikan segera. Kami akan melakukan penataan terhadap Pujasera ini, baik dari segi infrastruktur maupun fasilitasnya, karena ini merupakan Program Unggulan (Progul) Bapak Wali Kota Padang Fadly Amran, yaitu Padang Rancak,” ujarnya.
Maigus Nasir berharap, dengan tertatanya Pujasera, perekonomian pedagang dan masyarakat setempat dapat meningkat. Kemudian minat masyarakat untuk berkunjung ke Pantai Padang semakin bertambah.
“Sebelum memulai perbaikan ini, kami akan mengundang pedagang untuk menyamakan komitmen dan persepsi agar penataan berjalan sesuai harapan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Sani menyampaikan, perbaikan Pujasera Pantai Padang masuk dalam program 100 hari kerja Wali Kota Padang. Anggaran perbaikan bersumber dari dana APBD Kota Padang.
Yudi menyebutkan, perbaikan yang dilakukan mencakup penggantian tenda berjualan pedagang dengan kanopi berbahan baja ringan, perbaikan bangunan tempat berjualan, fasilitas toilet, serta penataan area medan nan bapaneh.
“Kami juga akan melakukan penataan terhadap titik-titik tempat berjualan bagi pedagang sehingga tidak ada yang menggunakan trotoar. Selain itu, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang untuk merapikan pohon pelindung di kawasan Pujasera ini,” tutur Yudi.
Reporter: Diona
DAERAH
Empat Kepala Daerah dari PDIP di Jabar Tunda Berangkat Retret

DETAIL.ID, Bandung – Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono menyebut bahwa kader PDIP yang menjadi kepala daerah di Jawa Barat menunda keberangkatan mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah. Hal ini sejalan dengan instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Dia menyebut, di Jawa Barat terdapat empat kepala daerah asal PDIP yang menunda keberangkatan menuju retreat di Magelang. Mereka ialah Bupati Cirebon Imron, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.
“Intinya surat itu sudah jelas, kepala daerah yang diundang kegiatan retret di Magelang untuk menunggu dulu instruksi ibu Ketua Umum selanjutnya dan mereka untuk standby dengan posisi telepon yang aktif,” kata Ono di Bandung pada Jumat, 21 Februari 2025.
Dia mengaku saat ini PDIP masih mengkaji aturan terkait retreat untuk kepala daerah di Magelang. Ono menegaskan, yang terpenting saat ini adalah para kepala daerah langsung bekerja membangun daerahnya masing-masing.
“PDI Perjuangan selalu berkomitmen bagaimana kepala daerahnya untuk bisa bekerja, yang paling utama adalah bagaimana menyelesaikan persoalan di wilayah masing-masing dan memberikan pengabdian maksimal ke rakyat,” tutur Ono.
Reporter: Yayat Hidayat
DAERAH
M Syukur Bertemu Al Haris, Ikuti Retreat Hari Pertama

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin, H. M. Syukur bertemu dengan Gubernur Jambi H. Al Haris, saat mengikuti jalannya pelaksanaan kegiatan orientasi atau retreat Kepala Daerah pada hari pertama, Jumat, 21 Februari 2025.
“Alhamdulillah ini bersama Pak Gubernur Jambi, kami mengikuti kegiatan hari pertama retreat di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah,” ujar Bupati Merangin dibenarkan Gubernur Jambi, yang keduanya terlihat sangat bersemangat.
Pada hari pertama tersebut, baik H. M. Syukur maupun H. Al Haris bersama ratusan Kepala Daerah lainnya, mengikuti pengarahan dan ramah tamah sesuai dengan jadwal pelaksanaannya.
Sedangkan untuk kegiatan fisik seperti olahraga dan harus bangun sebelum subuh serta materi kepemimpinan, akan dilakukan pada hari kedua hingga hari terakhir pelaksanaan retreat.
Para Kepala Daerah juga akan mendapat berbagai materi lainnya, salah satunya adalah terkait program strategis Pemerintah Pusat, yang harus diselaraskan dengan visi-misi para Kepala dtaerah.
Melalui retreat tersebut, diharapkan nanti para kepala daerah saat berkonsolidasi dengan Pemerintah Pusat, supaya terjadi sinkronisasi dan selaras misinya dengan program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Orientasi atau retreat Kepala Daerah tersebut jelas Bupati Merangin, sesuai dengan perintah Presiden Republik Indonesia dan H. M. Syukur siap untuk melaksanakannya. “Masyarakat Merangin tunggu, seminggu lagi saya pulang ke Merangin,” kata Bupati.
Ketika mengikuti retreat itu, tampak Bupati Merangin H. M. Syukur dan Gubernur Jambi H. Al Haris bersama ratusan Kepala Daerah lainnya di Indonesia, mengenakan baju seragam army yang terlihat sangat gagah dan tegas. (*)