PERISTIWA
Cipayung Plus Provinsi Jambi Gelar Aksi Solidaritas Atas Kematian Brigpol J

DETAIL.ID, Jambi – Suara-suara dan simpati publik atas tragedi sadis yang menimpa Novriansyah Yosua Hutabarat (Brigpol J) terus begemuruh.
Terbaru, puluhan mahasiswa dari elemen organisasi kepemudaan Cipayung Plus Jambi, PMII Jambi, GMKI Jambi, GMNI Jambi, PMKRI Jambi, IMM Jambi, KAMMI Jambi menggelar aksi solidaritas atas tragedi yang menimpa Brigpol J tepat di pusat kota Jambi yakni di kawasan Tugu Juang.
Didepan nyala ratusan lilin, Ketua PKC PMII Jambi, Hengki Tornado mengungkap bahwa aksi ini dilandasi oleh rasa kemanusiaan para mahasiswa.
“Hari ini kita berkumpul di tempat ini untuk terus menyuarakan agar kepolisian mengungkap tuntas kasus ini. Kita mendukung penuh Kapolri agar kasus ini secepatnya diusut tuntas katanya,” kata Hengki Tornado, Selasa 16 Agustus 2022.
Kemudian, salah satu orator dalam kesmpatannya mengungkap bahwa kondisi hari ini, dimana puluhan anggota Kepolisian dinyatakan telah melanggar kode etik dalam penanganan kasus kematian Brigpol J merupakan buah dari desakan publik yang konsisten terus mengalir.
“Berawal dari desakan publik dan suara-suara simpati seluruh masyarakat seluruh Indonesia, hari ini puluhan anggota kepolisian dinyatakan melanggar kode etik dalam penangana kematian Novriansyah Yosua Hutabarat. Apa artinya itu kawan-kawan, bahwa hari ini kita turun ke tempat ini atas dorongan rasa kemanusiaan kita. Saya ingin meneriakkan hal yang sama seperti yang Presiden Jokowi sampaikan. Ungkap semua, jangan ada yang ditutup-tutupi,” ujar Orator.
Selanjutnya, pantauan di lapangan para perwakilan dari OKP Cipayung Plus menyampaikan desakan agar kasus kematian Brigpol J secepatnya diungkap oleh Polri. Setelahnya, aksi solidaritas mahasiswa menggelar doa bersama atas tragedi Brigpol J lalu ditutup dengan tabur bunga simbolis terhadap foto Brigpol J dilokasi aksi.
PERISTIWA
Ramadan Penuh Berkah, PT Mayang Mangurai Jambi Bagi-Bagi Takjil pada Para Pengguna Jalan

DETAIL.ID, Jambi – Semarak bulan suci Ramadan 1446 H juga ditunjukkan oleh PT Mayang Mangurai Jambi (MMJ) — pengelola Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Sungai Gelam, Muarojambi, Jambi.
Jelang berbuka puasa, perusahaan pengelola CPO tersebut menggelar bagi-bagi sejumlah paket takjil kepada para pelintas di kawasan Citraland NGK, Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi.
Para pengguna jalan yang sedang melintas pun tampak antusias menerima paket takjil dari pihak PT MMJ. Mill Manager PT MMJ Jennis Hutajulu, bilang bahwa hal ini merupakan salah satu bentuk ibadah pada bulan suci Ramadan.
“Ini kita bagi-bagi takjil kepada para pengguna jalan. Ya mungkin tidak seberapa. Tapi bagi kami ini adalah salah satu bentuk ibadah yang dapat kita lakukan di bulan suci Ramadan ini. Kita berbagai dengan saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah puasa,” kata Jennis pada Jumat kemarin, 7 Maret 2025.
Mill Manager PT MMJ tersebut pun berharap agar masyarakat Jambi yang melaksanakan ibadah puasa diberi keberkahan hingga dapat merayakan hari raya lebaran dengan penuh sukacita.
“Kami dari PT MMJ mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi saudara-saudara yang menjalankan. Semoga rezeki dan urusan kita dilancarkan selalu agar kita dapat terus berbagi terhadap saudara-saudara kita yang lain,” ujarnya.
Ia menjelaskan perusahaan akan berusaha terus memberikan takjil kepada masyarakat di Kota Jambi dan sekitarnya agar masyarakat dapat merasakan kebahagiaan dalam melaksanakan ibadah puasa.
PERISTIWA
Viral! Bekasi Dikepung Banjir, Mall Mega Bekasi Terendam Air

DETAIL.ID, Bekasi – Banjir menerjang sejumlah titik di wilayah Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 4 Maret 2025. Tidak hanya perumahan yang terdampak, banjir juga menerjang ke pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermall.
Mengutip unggahan X @txtdrbekasi pada Selasa, 4 Maret 2025, terlihat lantai bawah Mega Bekasi Hypermall terendam banjir dengan air berwarna coklat pekat. Air banjir itu terus mengalir hingga barang seperti kursi dan sejumlah boks ikut terbawa arus.
Di tempat itu pula terlihat masih ada banyak barang jualan yang ikut terendam. Ada yang ditutup dengan terpal, ada juga yang tidak.
Menilik dari video tersebut, terlihat seseorang berjalan menerjang banjir dan ketinggiannya hampir selutut pria dewasa. Banyak juga orang-orang yang bergegas membawa barang-barang untuk ke atas dan menggunakan eskalator yang mati.
Per 13.58 WIB, unggahan tersebut telah dikomentari oleh 461 orang dan disukai oleh sekitar 8.300 orang. Banyak dari netizen yang terkejut dengan bencana itu.
“Air bisa masuk mall? Lha trus nasib basemennya gmn?” tulis akun @Cho*****
Reporter: Yayat Hidayat
PERISTIWA
Rapat Lintas Komisi Diwarnai Aksi Walk Out Manajer PT KMB, KPAL dan KSL

DETAIL.ID, Merangin – Suasana rapat dengar pendapat lintas komisi DPRD Merangin, dengan manajemen PT KMB, PT KPL dan PT KSL diwarnai adu argumentasi panas.
Waka II DPRD, Bripka Purn Ahmad Fahmi saat meminta penjelasan terkait lahan inti yang dimiliki oleh PT KPL dan PT KSL kepada manajer selama berdirinya pabrik mereka di wilayah Merangin sudah berapa luas, dan apa sudah melakukan kemitraan dengan petani sawit dan kelompok tani.
“PT KPAL, PT KSL dan PT KMB ini satu manajemen atau gimana, lokasi untuk kebun inti sudah berapa luas, dan berapa banyak kalian bermitra dengan petani dan kelompok tani, sebab pabrik harus produksi setiap harinya,dari data yang ada PT KPAL belum ada laporan pajaknya,” kata Fahmi.
Sementara itu Fahrizal Hakim, manajer yang mewakili tiga perusahaan itu mengatakan bahwa untuk perusahaan KPL dan PT KSL sudah melakukan kemitraan dengan para petani di wilayah Margoyoso, Tabir selain itu persewaan perkebunan lahan petani dan memiliki lahan seluas 64 hektare.
Penjelasan tersebut langsung ditanggapi panas oleh Ahmad Fahmi, bahwa jika selama ini PT KPAL tidak bermitra dan bahan baku yang masuk ke perusahaan KSL bisa jadi buah maling.
“Saudara sudah berdiri pabrik selama berapa tahun, kok belum ada memiliki lahan inti kalau hanya 65 hektare saja, bagaimana kamu memenuhi kebutuhan produksi perusahaan kamu, ini maling namanya,” ujar Fahmi geram.
Belum lagi soal perputaran uang yang seharusnya di wilayah Merangin ,tetapi malah di daerah lain, ada lagi soal pajak yang jumlahnya milyaran tidak dibayarkan, modus yang digunakan untuk menghindari pajak perusahaan membuka banyak suplayer dan membeli lewat uang cash bukan lewat rekening.
“Seharusnya perputaran uang perusahaan ada di wilayah Merangin, jangan hanya mencari untung saja di Merangin hal pemerintah daerah diabaikan, belum soal pajak kepada daerah yang belum dibayarkan ini tidak boleh perusahaan cari makan di Merangin, yang untung orang lain,” ucapnya.
Fahrizal kemudian meminta izin agar Waka II tidak menggunakan kalimat maling, sebab perusahaan juga membeli bahan baku dari petani dan Gapoktan.
“Izin ketua, kalau boleh jangan mengunakan kalimat maling soalnya saya sakit hati, jangan menggunakan bahasa itu kami akan taat aturan, dan soal perputaran uang kenapa kami ambil di wilayah Bungo karena Bank BNI Merangin belum mampu menyediakan. Kenapa kita bayar cash agar petani bisa langsung mendapatkan hasil setelah jual sawitnya,” tutur Fahrizal.
Perdebatan panas terjadi, bahkan Waka II Fahmi mengatakan bahwa kita tidak mencari kesalahan tetapi membangun Merangin dan dia juga orang hukum, Fahrizal tetap ngotot tidak mau kalimat maling disebutkan dan mengatakan kalau orang hukum tidak pantas menggunakan kalimat maling.
“Kalau memang orang hukum janganlah menggunakan kalimat maling, saya juga orang hukum, kita main di luar ya,” ujarnya lalu meminta izin keluar rapat.
Situasi panas kemudian ditengahi oleh Kadis Lingkungan Hidup, Syafrani, dan Kadis PTSP, Ibrahim.
“Mungkin harus ada penjelasan dari Dinas Nakbun, biar tidak melebar berapa luasan yang dikelola PT KPAL dan PT KSL dan juga PT KMB,” Syafrani.
Sementara itu Kadis PTSP, Ibrahim mengaku keberatan jika PT KPAL mengatakan tidak melakukan kemitraan, sebab seolah-olah ada syarat yang tidak terpenuhi.
“Saya minta kalimat tidak ada kemitraan dicabut dulu oleh Manajer PT KPAL, sebab tidak akan muncul perizinan jika tidak ada kemitraan. Cobalah diperbaiki lagi soal izin angkut selama ini yang ada hanya izin angkut karyawan dapatkan lewat OSS dan nanti silakan diisi sesuai dengan KBLI, jika sudah bisa dimasukkan,” ujar Ibrahim.
Terpisah Tofik dan Syaiful Hadi, anggota DPRD dapil III meminta kepada PT KMB untuk membenahi lantai jembatan yang berada di Desa Sialang.
Andre salah satu owner PT KMB.mengatakan bahwa dirinya yang asli putra daerah Merangin tidak berniat untuk menyengsarakan masyarakat Merangin, soal jembatan pihaknya akan segera diperbaiki.
“Saya putra Merangin, tidak mungkin akan membuat sengsara masyarakat kita sendiri, soal manajer tadi saya mohon maaf dan usulan Bang Tofik dan Bang Syaiful akan segera kita perbaiki jembatannya,” kata Andre yang dikenal sebagai anak pengusaha sukses di Merangin.
Hearing lintas komisi DPRD, berakhir dan sampai rapat ditutup Manajer Fahrizal Hakim tidak tampak di gedung DPRD Merangin.
Reporter: Daryanto