DETAIL.ID, Niaga – PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) mencatat pertumbuhan laba periode berjalan hingga kuartal III 2022. Per September 2022, laba CEKA tumbuh 8,7 persen menjadi Rp 140,85 miliar dari sebelumnya Rp 129,56 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan perseroan juga naik menjadi Rp 4,93 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 3,68 triliun. Penjualan domestik tercatat sebesar Rp 4,75 triliun atau naik 35,09 persen dari sebelumnya Rp 3,51 triliun.
Penjualan domestik untuk produk CPO yakni sebesar Rp 2,40 triliun, produk palm kernel tercatat sebesar Rp 1,76 triliun, dan penjualan domestik produk lainnya sebesar Rp 582,73 miliar.
Sementara itu, total penjualan ekspor tercatat sebesar Rp182,65 miliar, yang seluruhnya dikontribusi oleh penjualan produk CPO.
Di sisi pengeluaran, beban pokok penjualan CEKA juga naik menjadi Rp 4,64 triliun dari sebelumnya Rp 3,43 triliun, Hal ini karena biaya pembelian komoditas yang juga naik menjadi Rp 4,53 triliun dari Rp 3,30 triliun.
Selain itu, beban umum dan administrasi perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp38,99 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 36,37 miliar. Sedangkan, beban penjualan susut menjadi Rp 75,92 miliar.
Total nilai aset CEKA hingga akhir September 2022 tercatat naik 1,71 persen menjadi Rp 1,72 triliun, dibanding posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 1,69 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 257,78 miliar dan ekuitas sebesar Rp 1,46 triliun.
Sebagai informasi, pada akhir Juli lalu perseroan telah mendapatkan persetujuan untuk menambah kegiatan usahanya yakni, di bidang penjualan tepung terigu dan beras. Sebagaimana diketahui, PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri minyak mentah dan lemak nabati.
Penambahan kegiatan usaha ini akan dilakukan bekerjasama dengan entitas usaha perseroan yakni, PT Wilmar Nabati Indonesia (PT WINA ) dan PT Wilmar Padi Indonesia (PT WPI).
Manajemen perseroan menjelaskan bahwa, penambahan kegiatan usaha tersebut dikarenakan perseroan melihat dan menjajaki adanya peluang usaha dalam bidang perdagangan besar, yang sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan.
Perseroan juga telah menghitung dengan seksama peluang usaha tersebut dan dapat dijalankan secara berkelanjutan. Perseroan juga meyakini bahwa rencana ini dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Discussion about this post