DETAIL.ID, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada 2022 diprediksi sebesar 5,1% secara year on year.
Macroeconomic Analys, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Irman Faiz mengatakan pemulihan permintaan domestik yang kuat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2022, mencapai 5,7% yoy, lebih tinggi dari kuartal II 2022 sebesar 5,4% yoy.
“Konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 2,81 pcp terhadap total PDB kuartal III 2022, karena belanja tersier meningkat seiring dengan mobilitas domestik yang lebih tinggi,” kata Irman dalam keterangan tertulis, Senin, 7 November 2022.
Kontributor pertumbuhan terbesar kedua adalah investasi, dengan kontribusi 1,57 pcp terhadap total pertumbuhan, sejalan dengan laporan investasi langsung domestik dan asing. Dari neraca eksternal, ekspor neto menyumbang sekitar 1,05 pcp, karena surplus perdagangan tetap tinggi.
Kuatnya pertumbuhan permintaan domestik juga tercermin dari sisi sektoral. Empat sektor penyumbang terbesar berasal dari sektor industri pengolahan (0,99 pcp), pengangkutan & penyimpanan (0,90 pcp), perdagangan (0,71 pcp) dan hotel & restoran (0,47 pcp).
Menuju kuartal IV 2022, Irman memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan moderat, mengikuti pola musimannya. Indikator utama untuk aktivitas manufaktur, indeks PMI, tetap ekspansif di 51,8 pada 22 Oktober, namun melambat dari 53,7 di bulan sebelumnya. “Dengan demikian, kami mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB 5,1% yoy untuk tahun ini,” ujar Irman.
Di sisi kebijakan, pertumbuhan PDB kuartal III 2022 yang kuat menandakan bahwa inflasi inti akan terus memanas. Sementara itu, tekanan pada IDR telah meningkat baru-baru ini, di tengah kenaikan jumbo berturut-turut Fed.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan BI akan memperpanjang langkah pre-emptive dengan menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 50 basis poin pada pertemuan berikutnya,” ujar Irman.
Discussion about this post