DETAIL.ID, Surabaya – Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Vella Rohmayani menyebut kandungan liquid yang ada di vape mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol.
“Seperti halnya obat sirop, vape selama ini juga menggunakan campuran pelarut propilen glikol. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa vape juga terindikasi mengalami cemaran DEG dan EG seperti halnya yang ditemukan pada obat sirop,” ucap Vella dikutip dari situs resmi UM Surabaya pada Jumat, 4 November 2011.
Vella mengingatkan agar pengguna rokok elektrik untuk lebih berhati-hati dalam memilih liquid.
Menurut Vella, kandungan EG dan DG berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal seperti kasus gagal ginjal pada anak.
“Pengguna vape perlu waspada karena penggunaan vape justru mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya yaitu dapat menyebabkan terjadinya masalah gagal ginjal akut,” katanya.
Vape merupakan opsi bagi perokok aktif yang tidak lagi mengisap asap dari tembakau. Anak muda beralih dari rokok tembakau ke vape karena dipercaya lebih ramah terhadap kesehatan jika dibandingkan rokok konvensional.
Beredarnya isu bahwa vape lebih sehat dan aman digunakan telah berhasil membuat banyak perokok konvensional yang kemudian beralih mengonsumsi vape. Bahkan menyebabkan terjadinya lonjakan jumlah perokok di Indonesia.
“Beralih menggunakan vape sebagai pilihan alternatif rokok konvensional nyatanya bukan merupakan pilihan yang tepat,” ujar Vella.
Komposisi Liquid pada vape sebenarnya didominasi oleh dua kandungan bahan, yakni Vegetable Glycerin (VG) dan Propelyne Glicol (PG). Sisanya yakni perasa baik itu buatan ataupun alami.