AHY menganggap perihal sistem pemilu proporsional tertutup merupakan kemunduran dari usaha para reformis di periode kemudian.
“Karena ini ialah suatu kemunduran. Sebuah setback. Akankah kita bersikap ahistoris, padahal kita sudah berjuang, dengan darah keringat dan air mata,” ucap AHY di program yang digelar di tempat Senayan, Jakarta Selatan.
AHY menyatakan partainya menolak perihal tata cara tersebut, dan perilaku itu telah ia sampaikan dalam pertemuan bersama delapan partai parlemen di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan di hari yang sama.
Menurut dia, tata cara pemilu proporsional tertutup akan mencabut hak masyarakat menentukan calon wakilnya di DPR. Menurut ia, ajuan itu terang-terperinci melukai masyarakat.
“Ini salah satu pola bagaimana Demokrat harus terus berada di depan, bersuara lantang, untuk keadilan, untuk kedaulatan rakyat,” ucap AHY.
Acara perayaan Natal Demokrat dihadiri kader, simpatisan, dan masyarakat biasa . Acara itu turut dihadiri Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada kesempatan itu AHY sekaligus mengingatkan bahwa kerukunan mesti dijaga. Menurut beliau, kerukunan penduduk bukan sesuatu yang bisa terus terjaga tanpa disadari masyarakat.
“Pak SBY berulang kali mengingatkan, never take anything for granted, jangan merasa Indonesia akan rukun selamanya. Akan utuh selamanya. Ini semua mesti kita perjuangkan,” kata ia.