Connect with us

NASIONAL

Yusril, Verifikasi Parpol Dan Dugaan Kecurangan Kpu Di Pemilu 2024

DETAIL.ID

Published

on

UU Pemilu dinilai perlu direvisi untuk menyederhanakan syarat verifikasi parpol. Rumitnya syarat verifikasi dinilai jadi celah kecurangan.

Jakarta — Proses verifikasi aktual partai politik akseptor pemilihan lazim (pemilu) dinilai terlalu rumit. Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bahkan menyebut jikalau semua syarat yang ada dalam UU Pemilu betul-betul dipraktekkan KPU dalam verifikasi, maka tak akan ada parpol yang lolos jadi akseptor pemilu.

Dalam Pasal 173 UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, syarat parpol mengikuti pemilu salah satunya memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 orang atau 1/1000 dari jumlah penduduk di kabupaten/kota.

Menurut Yusril, hukum ini tidak sepenuhnya masuk nalar. Karena, tak semua wilayah punya banyak penduduk, sementara parpol yang mendaftar puluhan.

“Kalau kita bicara jujur, semua partai diverifikasi, betul-betul diverifikasi kasatmata, tidak ada satu partai pun yang lolos,” ujar Yusril di Jakarta, Rabu (11/1).

Rumitnya syarat verifikasi faktual parpol peserta pemilu ini membuka celah adanya kecurangan. Partai Ummat contohnya, diduga dijegal agar tak lolos dalam verifikasi peserta Pemilu 2024. Sejumlah anggota KPU daerah mengaku ada intimidasi dari KPU sentra semoga tak meloloskan partai besutan Amien Rais itu.

Sementara itu, dalam rapat dengar pendapat biasa (RDPU) antara Komisi II DPR dengan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih, terungkap dugaan kecurangan semoga Partai Gelora diloloskan jadi penerima pemilu.

Peneliti senior Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafis Gumay mengamini syarat verifikasi positif parpol calon peserta pemilu dalam UU Pemilu rumit dan berat.

Menurutnya, syarat keanggotaan yang tercantum dalam UU Pemilu hanya mampu diraih oleh parpol besar.

“Syarat verifikasi kita itu memang tidak cuma rumit, namun juga berat. Ya, rumit dan berat. Saya setuju itu memang demikian, jadi hanya parpol yang telah langsung besar, punya pengurus di mana mana, punya anggota di mana mana,” kata Hadar ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (12/1).

Mantan komisioner KPU itu menuturkan, pada 2014, cuma parpol yang benar-benar menyanggupi syarat verifikasi konkret yang lolos selaku penerima pemilu. Menurutnya, saat itu hanya ada 10 parpol yang dinyatakan lolos selaku penerima Pemilu 2014.

Kemudian, ada embel-embel empat parpol yang kesannya dinyatakan lolos sesudah lewat proses sengketa.

“Di era kami waktu itu cuma 10 parpol yang lolos alasannya adalah kami betul-betul ketat. Kurang satu, ya kurang. Untuk pertama kali paling rendah dibandingkan pemilu sebelumnya,” ujarnya.

Hadar pun mengira dikala ini ada kecurangan yang dilakukan KPU. Kecurangan itu berbentukpemaksaan anggota KPUD biar meloloskan sejumlah partai politik pada Pemilu 2024.

Ia berpendapat dugaan kecurangan yang sempat disampaikan di Komisi II dewan perwakilan rakyat bahkan cuma sebagian saja.

“Dugaan kami mereka melakukan kecurangan. Di Komisi II itu cuma sebagian saja. Teman-sahabat di daerah yang bahwasanya menolak itu tidak berani untuk memberikan dan melaporkan sebab mereka ditekan, dianggap justru membuka informasi, melaporkannya justru dianggap pengkhianat. Orang yang ingin berkata jujur justru dibilang pengkhianat,” kata ia.

Sederhanakan syarat verifikasi aktual

Hadar mengatakan syarat verifikasi kasatmata perlu disederhanakan untuk menutupi celah kecurangan. Menurutnya, UU Pemilu cukup menertibkan hal-hal yang penting saja.

“Misalnya kepengurusan keanggotaan itu tidak butuhsebanyak sekarang atau cukup diadministrasikan saja pengecekannya. Karena kita tahu persyaratan ini sungguh susah akhirnya kita ini cari jalan untuk ngakalinnya curang-curang,” ucapnya.

Selain itu, KPU cukup mengevaluasi keanggotaan parpol pada tingkat pengurus parpol saja. Menurut Hadar, pengecekan anggota satu per satu di tiap kabupaten/kota dikala ini mengakibatkan manipulasi data.

Ia juga mengatakan tak perlu memaksakan parpol yang memang tak menyanggupi syarat untuk mengikuti pemilu nasional. Ia menuturkan parpol tersebut bisa mengikuti pemilu di tingkat tempat terlebih dulu.

“Kalau toh memang segitu, kita sarankan saja mereka memiliki sekian keanggotaan di sekian provinsi saja. Dia mampu di pemilu di tempat itu saja. Tidak perlu mengikuti syarat nasional terus ikut pemilu di semua daerah,” kata Hadar.

Hadar pun berharap kalau ketentuan ini mau diubah, revisi UU Pemilu dijalankan sedini mungkin sebelum pemilu setuturnya digelar.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Agustyati juga menyatakan syarat verifikasi nyata di UU Pemilu sangat berat. Menurut perempuan yang erat disapa Ninis itu, KPU hanya mengerjakan amanat undang-undang.

Ia pun setuju syarat verifikasi positif parpol harus dibuat lebih sederhana. Ia menyampaikan parpol tak harus dipaksakan mengikuti pemilu nasional.

“Syarat parpol menjadi akseptor pemilu lebih baik disederhanakan. Tidak mesti parpol itu pribadi punya kantor di seluruh provinsi. Misalnya, bila beliau baru timbul di beberapa kabupaten/kota tidak apa-apa tetapi ikut pemilunya berjenjang. Misal ikut pemilu di kabupaten/kota dulu, kemudian kalau telah terbukti mampu bangku kemudian naik ke provinsi lama-lama ke nasional,” kata Ninis.

Ninis berpendapat penyederhanaan syarat parpol jadi peserta pemilu bisa meminimalisasi kecurangan.

Menurut beliau, parpol cukup menunjukkan bahwa mereka mempunyai dukungan dari rakyat sesuai ‘harga’ kursi di tiap daerah penyeleksian.

“Kalau misal harga ‘kursi’ 5.000 ya, tunjukkan beliau mesti punya pertolongan 5.000 untuk memberikan nanti jika ikut pemilu ada yang milih,” ucapnya.

Ninis menyampaikan syarat yang berat di UU Pemilu memang bermaksud untuk menyaring jumlah parpol peserta pemilu. Namun, pada praktiknya banyak parpol yang dinyatakan lolos sebagai penerima pemilu.

(lna/tsa)

NASIONAL

Siswa Baru Mencakup Seluruh Indonesia, SMA Kolese De Brito Berkomitmen Mengasah Potensi

DETAIL.ID

Published

on

Talk show di Aula SMA De Britto pada Sabtu, 12 Juli 2025 yang menghadirkan alumni dan orang tua siswa SMA De Britto. (ist)

Yogyakarta – SMA Kolese De Brito Yogyakarta resmi menerima 322 siswa baru tahun ajaran 2025/2026. Dari jumlah tersebut, sebanyak 169 siswa berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sementara sisanya berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Kepala SMA Kolese De Brito, Robertus Arifin Nugroho, menyampaikan hal tersebut dalam acara penyerahan simbolik siswa baru dari orang tua kepada pihak sekolah yang digelar di aula sekolah pada Sabtu, 12 Juli 2025.

“Ini menunjukkan bahwa SMA Kolese De Brito mencakup seluruh Indonesia,” ujar Arifin.

Menurutnya, jumlah pendaftar mencapai 760 calon siswa melalui seleksi di tiga kota yakni Yogyakarta, Makassar, dan Palembang. Dari proses tersebut, terpilih 322 siswa yang berasal dari 22 provinsi dan 84 kabupaten/kota, serta berasal dari 274 SMP negeri maupun swasta.

Saat ini, SMA Kolese De Brito memiliki total 916 siswa, dengan dukungan 61 guru dan 29 tenaga kependidikan. Arifin menegaskan, SMA Kolese De Brito berkomitmen membentuk pribadi siswa menjadi manusia pengabdi yang Pancasilais. Sekolah memberikan kebebasan kepada siswa, namun tetap dalam bingkai tanggung jawab.

“Kebebasan absolut justru bisa mengganggu kebebasan orang lain. Maka kami melakukan pendampingan secara personal untuk mengasah potensi siswa,” katanya.

Para narasumber diberikan cendera mata usai berdialog dalam talkshow di Aula SMA De Britto pada Sabtu, 12 Juli 2025. (ist)

Para narasumber diberikan cendera mata usai berdialog dalam talkshow di Aula SMA De Britto pada Sabtu, 12 Juli 2025. (ist)

Dalam kesempatan yang sama, Agnes Nur Sukapti, perwakilan orang tua siswa baru, menyatakan keyakinannya bahwa SMA Kolese De Brito tidak hanya menekankan pendidikan akademis, tetapi juga pembentukan karakter.

Sementara itu, Rektor Kolese De Brito, Pater Agustinus Sugiyo Pitoyo SJ, menegaskan bahwa sekolah ini merupakan lembaga pendidikan Katolik yang dikelola oleh Serikat Yesus (Jesuit).

Dimana pendaftaran hanya dibuka satu gelombang dan sekolah tidak menerima siswa pindahan.

“Ini bukan sekolah agama, tetapi sekolah Katolik dengan semangat Jesuit. Karena itu, doa menjadi bagian penting dalam kehidupan sekolah,” kata Pater Agustinus Sugiyo Pitoyo SJ.

Acara penyerahan siswa baru ditutup dengan talkshow yang menghadirkan orang tua siswa kelas XI, XII, serta alumni. Talkshow ditujukan bagi orang tua siswa baru kelas X, sementara siswa baru mengikuti pengarahan mengenai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di ruang futsal. (*)

Continue Reading

NASIONAL

Hasil Piala Presiden 2025: Hujan Gol! Oxford United Menang 6-3 Atas Liga 1 All Star

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Tim asal Inggris, Oxford United berhasil memetik kemenangan dalam partai pembuka mereka menghadapi Liga 1 All Star di Piala Presiden 2025

Pertandingan yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025), laga seru tersaji pada malam itu tercipta 9 gol.

Oxford United mampu mencetak setengah lusin gol masing-masing melalui brace Mark Harris (4′ & 29′), Michael Slawomir Helik (45′), Thomas Bradshaw (53′) Przemyslaw Placheta (56′) dan Brian De Keersmecker (68′).

Liga Indonesia All Star mampu menciptakan tiga gol untuk memperkecil ketertinggalan lewat Riko Simanjuntak (14′), Rizky Dwi Febrianto (76′), dan Eksel Runtukahu (81′).

Oxford United langsung mengambil inisiatif serangan sejak pluit dibunyikan. Duet Thomas Mark Harris dan Ole Romeny di lini depan menjadi andalan skuad berjuluk The U’s dalam membongkar barisan belakang Liga Indonesia All Star.

Terbukti, kerja keras anak asuh Gary Rowett membuahkan hasil dengan gol cepat yang lahir di menit ke-4. Gol pembuka diciptakan Mark Harris memanfaatkan umpan terukur dari Mathew Phillips dari sisi sayap kanan.

Liga Indonesia All Star coba perlahan keluar dari tekanan. Anak asuh Rahmad Darmawan itu berusaha untuk lebih berhati-hati memegang bola dan mengurangi kesalahan sendiri.

Tak disangka, gol balasan pun lahir di menit ke-14. Pemain Persija Jakarta yang dipinjamkan ke PSS Sleman, Riko Simanjuntak mencatatkan namanya di papan skor, setelah memanfaatkan kesalahan backpass dari Mathew Phillips.

Philips saat itu coba membuang bola ke arah mulut gawang, berharap rekan-rekannya mampu menyambut. Nahas, bola justru direbut Riko yang langsung melepas tembakan sontekan untuk membuat kedudukan menjadi 1-1.

Di menit ke-24, Ole Romeny berhasil mendapat peluang emas memanfaatkan umpan terukur dari Thomas Brannagan. Sayang, penggawa Timnas Indonesia itu gagal menyelesaikan peluang setelah bolanya mampu ditepis Reza Arya.

Oxford United baru bisa menggandakan keunggulan lima menit kemudian. Lagi-lagi, gol dibukukan oleh Mark Harris yang sekaligus menandai catatan bracenya alias dwi golnya malam itu.

Menjelang turun minum, Oxford United kembali menambah keunggulannya dan membuat skor berubah menjadi 1-3. Gol ketiga The U’s dibukukan oleh Michael Slawomir Helik lewat sundulan memanfaatkan umpan dari Alexander Currie.

Dominasi Oxford United tetap tak terpatahkan di awal babak kedua. Marselino Ferdinan pun dimainkan sejak awal babak tersebut.

Saat laga belum genap berjalan 10 menit, tim asuhan Gary Rowett kembali menambah dua gol melalui kaki Christopher Bradshaw & Przemyslaw Placheta. Papan skor pun berubah menjadi 5-1 untuk keunggulan Oxford.

Oxford United terus menggempur pertahanan tim bintang Liga 1. Di menit ke-68, jala gawang Reza Arya kembali koyak oleh sepakan deras Brian De Keersmecker.

Terhenyak dengan enam gol yang bersarang ke gawang mereka, Septian David dan kolega perlahan bangkit. Dua gol berhasil diciptakan mereka dalam waktu berdekatan untuk mempertipis ketertinggalan menjadi 3-6.

Dua gol itu masing-masing diciptakan Rizky Dwi Febrianto di menit ke-76 memanfaatkan kesalahan lini belakang Oxford dan Eksel Runtukahu lima menit berselang, melalui sundulan dari skema sepak pojok.

Reporter: Yayat Hidayat

Continue Reading

NASIONAL

Tampil Cantik, Dukung Alam. Inilah Jejak Produk Lokal yang Jadi Harapan Baru bagi Iklim

DETAIL.ID

Published

on

MAHAKARYA TENUN: Proses pembuatan tenun ikat Dayan Iban. (ist)

DETAIL.ID, Jakarta – Peduli akan bumi yang masih terus mengalami krisis, kian banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang semakin ramah terhadap planet ini. Tak terkecuali, produk fashion dan kecantikan lokal.

Berdasarkan data PBB, industri fashion bertanggung jawab atas sekitar delapan hingga 10 persen emisi global, lebih tinggi daripada gabungan antara industri penerbangan dan shipping. Menurut Global Fashion Agenda and Mckinsey, pada 2018 industri fashion di seluruh dunia menghasilkan lebih dari 2 miliar ton emisi gas rumah kaca.

Angka emisi yang fantastis ini menggerakkan industri fashion dan kecantikan untuk berinovasi menghasilkan produk yang ramah terhadap bumi. Sebagian perusahaan di bidang tersebut menciptakan ekonomi restoratif, yang tidak hanya mendorong kesejahteraan komunitas lokal dan masyarakat adat yang hidup di sekitar hutan, melainkan juga memulihkan hutan dan alam sekitarnya.

Dengan kesadaran yang meningkat di industri fashion dan kecantikan, saat ini pilihan produk yang lebih baik untuk lingkungan makin banyak tersedia. Anda bisa tetap tampil glowing dan keren tanpa melukai alam, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat lokal. Caranya, cobalah produk-produk ini.

PRODUK KECANTIKAN
Sabun Citronella Sigi
Citronella atau sereh wangi tampaknya memang sedang naik daun. Selain dibuat sebagai minyak atsiri untuk aroma terapi, tanaman ini juga bisa digunakan sebagai bahan dasar produk anti-nyamuk, serta produk perawatan kulit dan rambut. Sereh wangi ini pulalah yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sigi untuk membuat berbagai produk perawatan kulit.

Sereh wangi ditanam oleh masyarakat sebagai bagian dari penguatan ekonomi lokal program restorasi lahan pasca banjir bandang di Desa Pulu, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Gagasan pembuatan sabun citronella yang dipasarkan dengan merek Tumbavani ini lahir dari upaya inovatif dalam mengembangkan produk turunan minyak sereh wangi. “Tanaman sereh wangi dipilih karena memiliki masa panen yang relatif singkat, yaitu setiap empat bulan sekali, sehingga bahan bakunya mudah diperoleh dan berkelanjutan,” kata Nedya Sinintha Maulaning, Ketua Gampiri Interaksi Lestari, yang salah satu fokus kegiatannya adalah sebagai inkubator bisnis lokal.

Proses produksi sabun ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Pulu dengan melibatkan orang muda dan ibu rumah tangga di sekitar desa. Mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melalui program pendampingan dari Mercy Corps Indonesia. Organisasi non-pemerintah ini telah aktif mendampingi masyarakat sejak masa tanggap darurat (November 2021), hingga program pemulihan pasca bencana berakhir pada tahun 2024. Selain itu, dalam proses bisnisnya usaha tersebut diperkuat dengan program inkubasi yang diikuti selama 8 bulan bersama Gampiri Interaksi Lestari pada 2024.

Mercy Corps, sabun citronella dari sereh wangi. (ist)

Mercy Corps, sabun citronella dari sereh wangi. (ist)

“Keamanan produk dijamin melalui penggunaan bahan-bahan alami, seperti minyak sereh wangi dan daun kelor. Kandungan alami tersebut tidak hanya ramah bagi kulit, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa aroma segar dan manfaat kesehatan. Dengan begitu, produk ini mampu meningkatkan kepercayaan calon konsumen terhadap keamanan dan kualitas,” kata Nedya.

Skincare inovatif dari alam Kalimantan Barat
Seluruh produk kecantikan serta perawatan kulit dan rambut yang diproduksi oleh Arcia menggunakan bahan dasar alami yang diambil dari tanah Kalimantan Barat. Salah satunya adalah tanaman endemik di daerah tersebut, yaitu tengkawang (Shorea spp.), yang dibuat menjadi mentega untuk bahan dasar produk kecantikan. Di samping itu mereka juga menggunakan minyak kemiri, minyak kelapa murni, dan lidah buaya dalam pembuatan produknya.

“Semua bahan tersebut banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan dapat diolah. Skincare Arcia tidak menggunakan campuran bahan kimia sintetis. Karena, pada awalnya masyarakat daerah ini tidak menggunakan skincare seperti sekarang, melainkan langsung mengoleskan bahan baku yang telah diolah secara tradisional pada kulit dan rambut,” kata Yenni Angreni, pendiri Arcia.

Inovasi produk Arcia memiliki sejumlah nilai plus yang ramah bagi alam dan praktis bagi konsumen. Contohnya, kemasan produknya dibuat bisa didaur ulang oleh bank sampah. Di samping itu, sabun dan sampo batangan merupakan produk yang mudah dibawa tanpa takut tumpah, sehingga bisa menghemat anggaran kecantikan. Tak ketinggalan produk kondisioner yang bisa dioleskan di rambut tanpa harus dibilas lagi. Praktis dan hemat air.

Jika Anda masih ragu, Yenni menambahkan, “Konsumen dapat mengecek langsung, apakah bahan yang kami gunakan memang alami. Karena, salah satu komitmen kami adalah menghasilkan produk ramah manusia dan ramah alam.”

Essential oil beraroma Bali
Dengan kemasan premium yang elegan, mungkin orang akan menyangka bahwa produk Foresta merupakan produk impor. Padahal, produk kecantikan berbasis minyak atsiri dengan jenama tersebut dibuat dari bahan alami yang diambil dari hutan Indonesia.

Minyak atsiri Foresta dipasarkan dalam dua bentuk, yaitu minyak atsiri murni untuk kebutuhan aromaterapi dan formulasi lanjutan, dan produk turunan berupa produk kecantikan dan perawatan tubuh. “Pendekatan ini memungkinkan kami menjangkau berbagai segmen pasar, mulai dari konsumen yang menginginkan bahan alami murni hingga mereka yang mencari produk jadi dengan manfaat langsung,” kata Eka Maulana Nugraha Putra, Business Director Conservana, perusahaan yang memproduksi produk Foresta.

Minyak atsiri Foresta dibuat dari tanaman yang dibudidayakan melalui rustic agroforestry system di kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat. Dalam model ini, tanaman atsiri, seperti sereh wangi, nilam, dan palmarosa, ditanam sebagai tanaman sela oleh petani hutan. Selain untuk meningkatkan pendapatan petani, tanaman tersebut juga berperan sebagai pengikat tanah yang sangat efektif, terutama pada kontur perbukitan, sehingga berkontribusi langsung terhadap pencegahan tanah longsor dan peningkatan biodiversitas hutan.

“Minyak atsiri tersebut kemudian diekstraksi secara ramah lingkungan dan diuji kemurniannya melalui laboratorium independen. Untuk produk kecantikan berbasis atsiri, kami bekerja sama dengan formulator profesional yang mengikuti standar keamanan kosmetik nasional dan internasional,“ kata Eka.

Menariknya, seluruh produk Foresta telah tersertifikasi Wildlife Friendly, yang menandakan bahwa praktik produksi telah memenuhi standar internasional dalam melindungi satwa liar, habitat, dan keanekaragaman hayati. Dengan sertifikasi ini, perusahaan menjamin bahwa setiap tetes minyak tidak hanya aman bagi manusia, tapi juga ramah bagi seluruh kehidupan yang berbagi ruang di hutan.

FASHION
Tenun ikat Dayak Iban
Dikenal sebagai tenun yang halus dengan pewarna alam yang cantik, tenun ini melukiskan keragaman, baik dari segi teknik, motif, hingga karakter warna. Hingga kini beberapa teknik tradisional yang masih lestari dan dipraktikkan, seperti teknik sidan, ikat, sungkit, pileh selam, dan pileh amat.

Hardiyanti, peneliti independen Mahakarya Tenun, bercerita, bagi suku Dayak Iban yang tinggal di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menenun bukan sekadar keterampilan. Ini adalah jalan untuk mengenal dan mengukuhkan jati diri. Dalam setiap helai benang, mereka menemukan warisan leluhur dan kekuatan sebagai perempuan muda Iban yang diberkahi bakat alami menciptakan keindahan.

“Karya-karya indah yang dihasilkan menjadi sumber penghidupan, menopang kebutuhan pendidikan dan keperluan pribadi. Lewat tenun, mereka belajar mandiri, membuktikan bahwa pelestarian budaya tak harus tertinggal, melainkan bisa melangkah sejajar dengan harapan dan masa depan,” kata Hardiyanti.

Ia bercerita, para penenun masa kini lebih menggali kekayaan warna dari alam. Dorongan untuk bereksplorasi membawa mereka pada pencarian pigmen alami yang tersembunyi dalam akar, kulit kayu, daun, bunga, hingga buah-buahan yang ada di hutan Kalimantan. “Jika dahulu warna tenun didominasi merah bata, hitam, dan cokelat, kini cakrawala warna mulai melebar, menemukan biru, pink, hijau sage, hingga kuning mustard,” tuturnya.

Pewarna alam yang mereka gunakan menyatu dengan prinsip kelestarian. Pemanenan dilakukan dengan bijak. Kulit kayu diambil berselang-seling agar pohon tetap hidup dan tumbuh. Banyak dari tumbuhan pewarna ini adalah flora liar yang jumlahnya berlimpah, seperti bunga kemunting dan daun putri malu.

AKSESORI
Tas Rajut Noken Khas Papua
Dulu, noken terlihat dalam bentuk yang biasanya serupa. Kini, tas tradisional dari serat kulit kayu khas Papua ini hadir dalam model. Meskipun, Anda juga bisa menemukan koleksi tas rajut noken dengan model yang tradisional. Warnanya pun tak melulu warna asli serat kayu, melainkan bermain dalam spektrum warna yang cerah. Tas yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage ini bisa digunakan di berbagai kegiatan, mulai dari kuliah hingga pesta.

Naomi Waisimon, co-owner Ki.Basic, menguraikan, brand-nya mengembangkan produk dengan mengangkat cerita dan sumber lokal, sekaligus berbagi tentang budaya dan perjalanan pembuatan koleksi tersebut. “Contohnya, koleksi noken tradisional diberi nama KBO, yang dalam bahasa Namblong berarti noken. Kami sama sekali tidak mengubah bentuk noken itu, tradisional sehingga kami menamainya dengan sebutan asli orang Namblong,” kata Naomi, yang bekerja sama dengan brand dan penjahit lokal di Papua.

Proses pembuatan satu tas noken berkisar antara satu hingga dua minggu, tergantung pada ukurannya. Para mama terlebih dahulu mencari kulit kayu di hutan atau dari pohon mahkota dewa di pekarangannya sendiri, membuatnya menjadi helai-helai ‘benang’ kayu yang siap digunakan, baru kemudian merajutnya dengan cinta dan sukacita.

Menariknya lagi, noken juga awet hingga bertahun-tahun, karena serat kayunya dirajut membentuk kesatuan pola yang kuat. Perawatannya pun tidak sulit, tidak perlu dicuci secara berkala dengan sabun. Naomi memberi tip, jika terdapat noda pada noken, cukup sikat lembut dengan air, kemudian diangin-anginkan.

Dompet Kain Kulit Kayu Sigi
Aksesori fashion dari kulit hewan, sih, sudah biasa. Yang luar biasa adalah aksesori dari kulit kayu. Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Sigi, Sulawesi Tengah, berinovasi mengembangkan produk aksesori fashion, seperti tas dan dompet dari kain yang berbahan dasar kulit kayu. Harapannya, kain kulit kayu tidak hanya dikenal sebagai simbol budaya lokal, melainkan sebagai komoditas bernilai ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

“Sebab, saat ini penggunaan kain kulit kayu masih bersifat sakral dan terbatas pada kegiatan adat atau upacara besar masyarakat setempat. Kain ini belum digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari” kata Nedya.

Teknik pembuatan kain kulit kayu merupakan pengetahuan warisan turun-temurun masyarakat adat di wilayah dataran tinggi Kulawi. Tradisi ini tidak hanya mencerminkan identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menjaga hutan dan lingkungan secara berkelanjutan.

Nedya bercerita, bahan baku kain kulit kayu diperoleh dari pohon nunu atau pohon ivo yang tumbuh di kawasan hutan adat di Kulawi. Bahan itu kemudian diolah dengan cara direbus, difermentasi, kemudian dipukul-pukul menggunakan alat tradisional bernama ike.

Pengambilannya dilakukan secara terbatas dan berimbang, mengikuti kearifan lokal masyarakat adat setempat untuk menjaga kelestarian hutan. Proses ini memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya alam tetap selaras dengan prinsip keberlanjutan.

“Berbagai upaya terus dilakukan, seperti pengembangan produk turunan yang lebih inovatif dan sesuai dengan tren pasar, sehingga dapat menarik minat anak muda untuk turut melestarikan tradisi ini. Pendekatan kolaboratif dan berbasis kewirausahaan sosial menjadi salah satu strategi untuk merangkul masyarakat adat secara lebih efektif,” kata Nedya. (*)

Continue Reading
Advertisement ads ads
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs