Muarojambi – Jambi sedang tidak baik-baik saja. Pernyataan itu disampaikan oleh Gerakan Mahasiswa Petani Jambi dalam diskusi publik tadi malam, Sabtu, 18 Februari 2023.
Diskusi ini mengusung tema “Nyawa petani terancam korporat, kedaulatan terancam melarat.” Digelar di Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Jambi.
Gema Petani Jambi menilai penindasan kepada petani di Jambi marak terjadi akhir-akhir ini. Termasuk insiden yang dialami oleh petani SPI Tanjungjabung Timur yang diduga dianiaya sejumlah tim pengamanan PT Kaswari Unggul.
ArtikelTerkait
“Banyak sekali penindasan yang dialami oleh petani untuk memperjuangkan tanahnya. Kami telah mendapatkan landasan jelas untuk menduduki lahan, tetapi masih saja kami dianiaya oleh Kaswari Unggul,” ujar Heru, petani muda SPI Tanjungjabung Timur dalam memantik diskusi.
Ia menyebut, eskalasi konflik di Jambi semakin meningkat. Hal tersebut membuat banyak pihak dirugikan khususnya para petani kecil perdesaan. Bahkan, penindasan yang dialami petani telah dilaporkan kepada pihak terkait, namun penyelesaian cenderung lamban.
“Baru-baru ini petani SPI Tanjungjabung Timur datang menemui pihak perusahaan yang sebelumnya menganiaya anggota mereka untuk meminta pertanggungjawaban, tetapi hal ini malah dianggap sebagai sesuatu yang mengarah kepada kekerasan terhadap pihak penindas. Bahkan beberapa petani dipanggil oleh polisi untuk dimintai keterangan atas kejadian tersebut,” tuturnya.
Forum diskusi menyimpulkan bahwa persoalan agraria di Provinsi Jambi sangat memprihatinkan. Petani seakan sendirian dalam memperjuangkan haknya.
Mereka menilai jika keberpihakan kepada petani sebagai rakyat kecil dan tertindas tidak lagi benar-benar dirasakan. Hal itu sesuai dengan peristiwa penghancuran pondok dan tanaman milik petani di Tanjungjabung Timur.
“Forum menyepakati bahwa mahasiswa dan pemuda mengecam tindakan penganiayaan terhadap petani Tanjungjabung Timur. Tidak hanya itu forum juga menuntut pengusutan tuntas kasus penganiyaan serta menekankan kepada seluruh pihak terkait untuk menyelesaikan masalah agraria dengan segera dan seadil-adilnya,” katanya.
Tampak hadir dalam diskusi, Petani muda SPI Tanjungjabung Timur, Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis (LSMM) Jambi, Mahasiswa Merah, dan Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Jambi.
Reporter: Frangki Pasaribu
Discussion about this post