PENJURU
Nathania, Pebasket Putri Jambi Ini Ikut Bawa Emas SEA Games Tim Basket Indonesia

Jambi – Atlet Jambi kembali mengharumkan Indonesia di SEA Games Kamboja. Siapa dia? Nathania CO. Pebasket putri andalan tim putri Jambi itu sukses meraih medali emas bersama tim basket putri Indonesia.
Keberhasilan Nathania CO tersebut tidak lepas dari peran dua pelatihnya, Joni dan Hendra. Nathania CO dibina dan ditempa kemampuannya di Klub Sahabat Jambi yang dilatih oleh kedua pelatih itu.
Nathania CO sudah bermain basket sejak kelas 5 Sekolah Dasar. Bersama teman-teman putrinya dengan tidak mengenal lelah, ia terus mengikuti program latihan yang diracik Coach Joni. Kemampuan bermain basketnya terus berkembang sehingga ia pun terpilih bersama 9 pebasket lainnya untuk mengikuti Kejurnas KU 14 di Jakarta.
Nathania dkk bermain apik dan sesuai yang diinstruksikan Coach Joni. Mereka sukses membawa medali perunggu setelah mengalahkan Jawa Barat dengan skor 81-76.
Nathania CO menjadi salah satu pemain pencetak skor terbanyak di KU 14.
“Dia bermain bagus. Di tim sangat berpengaruh dan mampu menambahkan spirit teman-temannya. Termasuk Rixa,” ujar Coach Joni.
Setelah itu, Nathania dan Rixa dibawa Coach Joni mengikuti seleksi timnas KU 16 di Medan, Sumatera Utara pada tahun 2015.
Berdasarkan catatan Coach Joni, hanya Nathania yang masuk tahap berikutnya dalam seleksi tersebut.
“Masuk 18 besar atau 18 pemain terbaik. Namun seleksi belum tuntas karena akan menghilangkan dua pemain,” ujar Joni.
Sayang Nathania belum bisa memperkuat timnas KU 16. Ia tidak terpilih dengan alasan belum bisa main sistem.
“Gagal masuk tim KU 16 yang dilatih Coach Endru,” kata Joni.
Kemudian Coach Joni bersama timnya berupaya menghilangkan kedukaan tersebut dengan kembali berlatih untuk memperbaiki kekurangan pemainnya. Termasuk kekurangan yang ada pada Nathania.
Akhirnya Nathania kembali mengikuti seleksi 3×3 pada tahun 2016 untuk ke FIBA di Malaysia .
“Kita dari Jambi memberangkatkan 8 atlet menggunakan dana pribadi dari sumbangan para senior kita di klub Sahabat dan orang tua anak-anak yang selalu support kita. Waktu itu Nathania tidak main dengan tim kita yang dari Jambi. Ia main dengan anak- anak dari tim Andermor yang juara satu pada ajang 3×3 di Jakarta,” ucap Coach Hendra.
Hendra mengatakan dirinya sempat gusar karena sebelum berangkat sempat berembus kabar nama Nathania tidak ada.
“Saya marah. Tapi Ko Joni bilang sabar dan tenang. Pas mau berangkat nama Nathania ada untuk mewakili Indonesia di FIBA 3×3,” kata Hendra mengenang.
Saat itu komposisi pemain adalah Lea Kahol (178 cm); Michelle Kurniawan (172 cm); Nathania Claresta Orville (176 cm), dan Valencia Pramono. Tim ini berhasil menjadi juara 1 FIBA.
“Terus masuk tim divisi dua dengan coach Lifan. Kemudian naik level menjadi divisi 1 setelah team nasional indonesia juara di level 2,” kata Hendra.
Tahun 2018 Nathania CO terpilih menjadi pemain Asean Games dengan besutan coach Lifan dari GMC Cerbon TC di GMC.
“Saya dari Jambi berangkat ke sana untuk lihat selama satu minggu menjelang even akbar di Jakarta dan Palembang. Karena untuk support Nathania CO, kita dari Jambi ajak semua teman yang pernah latihan satu tim ke Jakarta lihat langsung gelaran Asean Games di Jakarta,” kata Hendra.
“Kami sempatkan juga untuk ikut turnamen di jazz stadium Banten walau kami dari apartemen Mediterania bolak balik Jakarta Banten. Kami bisa dapat juara 1 di jazz stadium kelompok umurku 18,” katanya.
Hendra juga mengatakan melakukan persiapan pra PON di Banten tahun 2019 dengan bermodalkan pemain sendiri plus pemain pindahan dari Surabaya untuk membantu Jambi.
“Di pra PON kita menjadi tim pertama yang lolos ke PON 2020 di Papua. Karena keterbatasan anggaran akhirnya tim tidak diberangkatkan. Sebanyak 12 atlet kita kecewa karena perjuangan sudah lolos PON. Tapi kami sebagai pelatih tetap kasih support anak-anak mungkin ini udah jalannya,” tutur Hendra.(*)
PENJURU
50 Tahun Persahabatan Fiji dan Indonesia Dirayakan dengan Kegiatan Jalan Santai

DETAIL.ID, Fiji – Sebagai rangkaian dari perayaan ulang tahun ke-50 hubungan bilateral antara Fiji dan Indonesia, KBRI Suva bekerja sama dengan Fiji-Indonesia Friendship Association (FIFA), mengadakan jalan santai atau fun walk pada Sabtu, 15 Juni 2024.
“Kegiatan jalan santai ini melambangkan perjalanan panjang dari hubungan bilateral kita, serta bertujuan untuk menyatukan komunitas untuk merayakan perjalanan besar ini,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Fiji, Dupito D. Simamora.
Khususnya, kata dia seperti keterangan resmi yang diterima para wartawan, Minggu, 16 Juni 2024, sebagai janji terus menjalin persahabatan tahun ke depan dan kerja sama di masa mendatang
Ia menjelaskan, acara dimulai pukul 07.00 pagi, dimulai dari Albert Park Lower Hall, berjalan menuju Suzuki Park di sepanjang Queen Elizabeth Drive, dan kembali ke Albert Park.
Dalam kegiatan ini banyak makanan ringan disajikan. Fun Walk ini secara resmi dibuka oleh Dubes Simamora, Yang Mulia Salesi Temo, acting Presiden Fiji, dan Dubes Ratu Tui Cavuilati, Presiden FIFA.
Lebih dari 300 orang dari Suva berpartisipasi dalam fun walk ini, termasuk Korps Diplomatik, pejabat pemerintah Fiji, anggota alumni Beasiswa Indonesia untuk Fiji, pelajar, keluarga besar WNI di Fiji.
Acara ini juga dengan bangga dihadiri oleh siswa dari Queen Victoria School (QVS), sebuah sekolah yang melambangkan hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dan Fiji, khususnya di bidang pendidikan.
Partisipasi siswa dan guru menekankan hubungan pendidikan yang langgeng dan dukungan timbal balik antara kedua negara.
Dupito mengatakan, Fun Walk ini adalah bagian dari rangkaian acara yang diselenggarakan oleh KBRI Suva untuk memperingati HUT Emas persahabatan antara kedua negara.
“Ini termasuk pemberian hibah peralatan medis untuk memberdayakan komunitas pedesaan di Fiji baru-baru ini,” ujar Dupito.
“Serta pelaksanaan seminar Indonesia-Fiji updates and Perspectives for Closer Collaborations berkerjasama dengan Fiji National University, dan peluncuran FIFA oleh Presiden Fiji,” tutur Dupito D Simamora.
Reporter: Heno
PENJURU
Dubes Dupito D Simamora Serahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Republik Nauru

DETAIL.ID, Nauru – Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Fiji, Tuvalu, Nauru, dan Kiribati, Dupito D Simamora, terus berupaya memperkuat kerjasama dan hubungan bilateral dengan negara-negara tempat bertugas.
Yang terbaru, Dupito menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Republik Nauru, Yang Mulia David Ranibok Waiau Adeang, di Istana Presiden Nauru, Jumat 19 April 2024 waktu setempat.
Sebagai informasi saja, kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) tempat Dupito bertugas adalah di Suva, ibukota Republik Fiji.
Kepada Detail.id pada Sabtu, 20 April 2024, Dupito mengatakan junjungan ini juga digunakan untuk memperkuat hubungan kedua negara secara bilateral dan regional Pasifik.
Serta juga, kata dia, demi menjaga kepentingan bersama pada tingkat global seperti kerja sama pendidikan, penanganan perubahan iklim, dan kolaborasi antar masyarakat.
Dupito bilang, dalam kesempatan ini kedua pihak menyepakati komitmen untuk mendasarkan hubungan dalam prinsip kesetaraan, saling menghormati dan mutual trust.
“Sikap dan prinsip ini diharapkan tercermin dalam kebijkan kedua negara juga dalam kerangka Pacific Islands Forum, di mana Nauru sebagai anggota penuh sementara Indonesia sebagai mitra dialog,” kata dia.
Selama kunjungan ini, Dubes Dupito Simamora dan rombongan KBRI Suva juga mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh penting di Nauru.
Termasuk ke sejumlah menteri seperti Pelaksanaan Tugas (Plt) Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan dan Perubahan Iklim Nauru serta pejabat tinggi lainnya.
Diskusi mengenai potensi peningkatan kerja sama di bidang pendidikan dan perubahan iklim menjadi prioritas, seperti pemberian beasiswa.
Termasuk Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia, untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan saling pemahaman yang lebih baik kedua negara.
Selama di Nauru, Dubes RI juga mengadakan pertemuan terpisah dengan alumni penerima beasiswa Indonesia asal Nauru yang bekerja di berbagai sektor termasuk Kementerian Luar Negeri.
Para alumni memiliki kesan positif mendalam selama mengikuti program tersebut di Indonesia serta menyarankan agar Indonesia berkenan terus melibatkan kaum muda Nauru di masa mendatang.
Delegasi juga mengunjungi dan bersilaturahmi dengan WNI dan keluarga diaspora Indonesia yang bertempat tinggal di Nauru.
Keluarga diaspora Indonesia yang juga merupakan pengusaha besar di Nauru juga menyampaikan peluang penempatan tenaga kerja Indonesia untuk beberapa sektor di Nauru.
Untuk dapat menjaga hubungan baik kedua negara di masa mendatang dilakukan pula penjajakan awal mengenai kemungkinan Indonesia memiliki konsul kehormatan di Nauru.
Secara keseluruhan, acara penyerahan surat-surat kepercayaan ini dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan saling pemahaman.
Juga diupayakan kerja sama konkret ke depan, inovasi bagi penguatan kerja sama antar masyarakat kedua negara dan perlindungan WNI serta diaspora Indonesia.
Reporter: Heno
PENJURU
Dukung Pengembangan Kopi, RI Sumbang USD 25.000 ke Pemerintah Fiji

DETAIL.ID, Suva – Pemerintah Indonesia memberikan perhatian pada pengembangan proyek kopi yang saat ini dijalankan oleh Pemerintah Fiji, sebuah negara kepulauan di kawasan Pasifik.
Dan bentuk perhatian Dani Pemerintah Indonesia tersebut diwujudkan dengan pemberian bantuan sebesar USD 25.000 kepada Pemerintah Fiji.
Dalam keterangan resmi yang diterima para wartawan di Indonesia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Fiji, Dupito D. Simamora, secara resmi menyerahkan dana hibah tersebut langsung kepada Perdana Menteri (PM) Fiji, Sitiveni Rabuka, untuk mendukung proyek Bula Coffee di Fiji.
Acara penyerahan hibah secara simbolis berlangsung di Kantor Perdana Menteri Fiji pada hari Kamis, 18 Januari 2024.
Perlu diketahui, Indonesia, Fiji, dan negara-negara di kawasan Pasifik telah menjadikan pertanian dan perkebunan sebagai prioritas pembangunan yang penting.
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar, Indonesia sangat tepat untuk menjadi mitra bagi Fiji dalam mengembangkan industri kopi nya untuk memenuhi permintaan domestik, termasuk mendukung industri pariwisata nya yang terus berkembang.
Proyek Bula Coffee awalnya diusulkan oleh Kantor Perdana Menteri Fiji dan bertujuan untuk membekali sekitar 10.000 penduduk dari 41 desa di wilayah Sigatoka.
Para warga dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk penanaman dan pengolahan kopi yang sukses.
Oleh karena itu, penting untuk dicatat bahwa proyek ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan di Fiji melalui budidaya kopi secara berkelanjutan.
Sebagai tindak lanjut dari serah terima ini, Indonesia dan Fiji akan melakukan konsultasi dan program pelatihan yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada kuartal pertama tahun 2024.
Program ini akan memberikan pelatihan lebih lanjut dan peningkatan kapasitas kepada para peserta proyek Bula Coffee, untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan menjamin keberhasilan usaha pertanian kopi mereka.
Dalam mengungkapkan antusiasme nya terhadap proyek ini, Duta Besar Dupito D. Simamora menegaskan bahwa Indonesia dengan senang hati mendukung proyek Bula Coffee.
“Ini adalah sebuah proyek yang memberdayakan Fiji di sektor pertanian dan pada saat yang sama memajukan pembangunan pedesaan, ketahanan pangan, pembangunan alternatif, dan mata pencaharian bagi masyarakat di tingkat bawah,” kata Dupito.
Kata Dupito, kolaborasi ini menjadi penanda penting dalam hubungan bilateral kedua negara karena kedua negara bersahabat ini merayakan ulang tahun ke-50 hubungan bilateral.
“Indonesia dan Fiji juga dalam proses pembangunan Pusat Pelatihan Regional (Regional Training Center) Pertanian dan Pertanian Percontohan (Demonstration Farm) di Rakiraki tahun ini,” ujar dia
Ia bilang, Indonesia menunjukkan komitmen yang sangat signifikan untuk membantu meningkatkan ketahanan pertanian.
“Momentum ini juga merupakan kesempatan bagi kedua negara untuk bermitra dan membantu kawasan ini mencapai the 2030 Sustainable Development Goals dan the 2050 Blue Pacific Strategy,” tuturnya.
Sementara itu PM Fiji, Sitiveni Rabuka, menyampaikan rasa terima kasihnya atas hibah ini dan kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan Fiji.
Ia mengatakan, dana hibah dari Pemerintah Indonesia ini merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan pembangunan kami.
“Dana hibah ini akan memberdayakan masyarakat pedesaan kami, memajukan pertanian berkelanjutan, termasuk ketahanan dari impor yang berlebihan, dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di Fiji,” kata dia.
Ia menjelaskan, Proyek Bula Coffee adalah sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Pemerintah Fiji, dengan dukungan dari mitra internasional, untuk memberdayakan masyarakat pedesaan dengan mempromosikan budidaya dan pengolahan kopi yang berkelanjutan.
“Proyek ini bertujuan untuk membekali penduduk dengan pengetahuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan pertanian mereka, meningkatkan mata pencaharian, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi di Fiji,” PM Fiji Sitiveni Rabuka menegaskan.
Reporter: Heno