TEMUAN  

Limbah Pabrik PT Sumber Guna Nabati Diduga Dibuang ke Sungai Retik, Ekosistem Jadi Rusak

Limbah pabrik PT SGN yang mengalir ke parit warga dan masuk ke Sungai Retik. (DETAIL/Daryanto)
Limbah pabrik PT SGN yang mengalir ke parit warga dan masuk ke Sungai Retik. (DETAIL/Daryanto)

DETAIL.ID, Merangin – LImbah pabrik sawit mestinya benar-benar dikelola dengan baik agar tidak merusak ekosistem lingkungan sekitar pabrik. Kalau sampai merusak lingkungan ekosistem, tentu tindakan itu melanggar hukum.

Ironis tindakan melanggar hukum ini dilakukan oleh pabrik PT Sumber Guna Nabati (SGN) yang berada di Desa Bungo Antoi, Kecamatan Tabir Selatan, Merangin, Jambi. Pabrik kelapa sawit seperti sengaja membuang limbahnya ke Sungai Retik. Modusnya, membuang limbahnya melalui parit milik warga yang berbatasan langsung dengan kolam limbahnya. Terlihat limbah pabrik keluar dari tanggul limbah.

Aktivitas pembuangan limbah yang langsung mencemari Sungai Retik alhasil membuat ikan sungai menjadi mati dan berdampak pada rusaknya ekosistem lingkungan di Sungai Retik.

Menurut Aw, salah satu warga Desa Bungo Antoi, limbah pabrik yang dibuang sudah sangat lama. Ikan sungai tidak bisa hidup. Bahkan ikan jenis papuyu yang memiliki ketahanan bertahan di lumpur saja mati semua.

“Mereka membuang limbahnya lewat parit yang berbatasan dengan parit milik warga, dan aliran limbahnya langsung masuk ke dalam Sungai Retik, akibatnya banyak ikan mati,” kata Aw.

Ia mengatakan, selama ini pihak perusahaan, seperti tutup mata. “Warga kalau mau memancing ikan di Sungai Retik sudah pasti tidak ada ikannya, sebab limbah pabrik yang keluar dari tanggul limbah begitu pekat, dan bau. Padahal ikan jenis ikan papuyu merupakan ikan paling kuat sebab bisa hidup di lumpur, tetapi karena limbah ikan jadi mati,” ucapnya.

AW, berharap agar Pemerintah Kabupaten Merangin melalui dinas terkait agar bisa langsung turun dan mengecek ke lokasi serta meminta izin pabrik ditinjau ulang.

“Kami tidak mau lingkungan kami tercemar limbah. Pemerintah daerah wajib turun. Kalau perlu tinjau ulang izin pabrik SGN,” tuturnya.

KTU PT SGN, Bangun Prakoso membantah tudingan itu. Ia bersikukuh limbah pabrik SGN tidak bermasalah.

“Kalau mau Bapak kalau mau cari informasi datang aja ke pabrik kita, biar tidak salah paham. Lagian limbah kita tidak ada masalah,” katanya membantah.

Pantauan DETAIL.ID di lokasi, limbah berbahaya dari pabrik sawit PT SGN mengalir lewat tanggul dan tumpahannya langsung masuk ke dalam parit milik warga kemudian langsung mengalir ke Sungai Retik.

Sebelumnya, KTU PT SGN, Bangun Prakoso membantah tudingan itu. Ia bersikukuh limbah pabrik PT SGN tidak bermasalah.

“Kalau mau Bapak kalau mau cari informasi datang aja ke pabrik kita, biar tidak salah paham. Lagian limbah kita tidak ada masalah,” katanya membantah melalui pesan WhatsApp pada Selasa, 3 Desember 2024.

Reporter: Daryanto

Exit mobile version